Part 4

1.4K 89 3
                                    

"Dia selamat? Dimana dia berada sekarang?" Natasha sangat mengkhawatirkan sahabatnya itu.

"Aku mengetahui terjadi kekacauan di Jepang. Kau mungkin mau memeriksanya, itu mungkin dia." Kata Rhodey

"Tidak mungkin itu dia, sebuah kekacauan bisa diakibatkan oleh siapa saja" Natasha jadi tidak yakin.

"Hmmm well, yang ku tahu itu bukan kekacauan biasa. Itu semacam pembantaian kepada sekelompok orang bersenjata, dan semua itu dilakukan oleh satu orang saja" kata Rhodey mencoba meyakinkannya

"Kirimkan padaku lokasinya, dan akan kupikirkan" kata Natasha setelah berpikir beberapa saat. Rhodey mengangguk dan menghilang dari panel.

Natasha beranjak dari tempat duduknya kemudian menuju kamar. Ia membuka pintu kamarnya dan kemudian tersenyum dengan yang ia lihat sekarang. Steve sedang bermain dengan James di atas tempat tidur mereka, ia gemas melihat interaksi manis ayah dan anak itu. Natasha kemudian bergabung dengan dua orang paling disayanginya itu, dan ikut bermain dengan James. Senyum terpancar di wajah mereka, juga tawa mereka terdengar di seluruh penjuru kamar yang luas itu. James terus menggelitik Natasha dan Steve secara bergantian tanpa henti, dan ketika ia lengah maka Steve dan Natasha yang akan menggelitiknya tanpa henti.

James kemudian merangkak hingga ke atas dada Steve dan tepat berada di depan wajahnya. Kemudian ia menguap dan menunjukkan ekspresi yang lucu pertanda ia sudah mulai lelah. Natasha dan Steve yang melihat itu dibuat gemas, wajah putra mereka sangat lucu dan menggemaskan saat itu.

"James kecil sepertinya sudah mengantuk sekarang" kata Natasha sambil mengecup pipi James.

"Benarkah itu little Rogers, sudah mengantuk?" Kata Steve dan diberikan anggukkan oleh James, kemudian ia menguap sekali lagi.

Steve kemudian menepuk punggung James secara perlahan, beberapa saat sampai ia tertidur. Natasha memindahkan James dari atas Steve, menuju tempat tidur bayinya yang berada di samping tempat tidur mereka. Natasha kemudian bergabung bersama Steve di atas ranjang mereka.

"Steve" panggil Natasha lembut

"Hmmm?"

"Sepertinya aku tau dimana Clint berada saat ini. Tadi Rhodey baru saja memberitahuku" kata Natasha.

"Benarkah? Dia selamat? Kalau begitu ayo temui kita dia" kata Steve senang temannya itu selamat dari jentikan jari Thanos.

"Tapi... ia sudah berubah. Aku takut takkan mudah untuk membawanya kesini" kata Natasha ragu.

"Tenanglah, semua akan baik-baik saja. Mau aku temani mencarinya?" Usul Steve sambil memeluk Natasha, berusaha menenangkannya.

"It's okay, stay here and take care of James. I will be back tomorrow night" kata Natasha tersenyum.

"Baiklah, akan ku siapkan jet untuk kalian besok" kata Steve

"Thanks" kata Natasha kemudian mencium bibir Steve dengan lembut.

"Tidurlah, aku tidak ingin kau lelah untuk perjalananmu besok" kata Steve kemudian memeluk Natasha dan menyelimuti tubuh mereka.

"Good night, I love you"

"Night, love you too" Steve mengecup dahi Natasha dan membiarkannya tidur dalam dekapan hangatnya.

🌄🌄🌄

Pagi harinya Natasha terbangun dan ia masih dalam dekapan hangat Steve. Natasha senang berlama-lama menatap wajah tenang suaminya saat masih tidur. Ia mendekati Steve dan mengecup bibirnya lembut beberapa kali.

"Morning sweetheart" kata Steve sambil membuka matanya dan langsung bertemu pandangan emerald milik Natasha.

"Morning" balas Natasha. Steve masih tetap terpaku memandang mata indah milik Natasha, tanpa sedikitpun niat memutus kontak mata mereka.

"You know what? That eyes make me really falling in love with you" kata Steve masih tidak mengalihkan pandangannya.

"I know" Natasha terkekeh kecil dan memberikan Steve senyum manisnya. Ia sadar kalau sejak pertemuan pertama mereka, tatapannya berhasil membius Captain America itu. Namun tak bisa dipungkiri bahwa pandangan mata Steve juga adalah candu untuk Natasha. Pandangan mata samudra itu yang selalu membuatnya tenang.

Mereka kemudian  segera bangun, dan sarapan bersama. Setelah sarapan Natasha segera bersiap, sementara Steve segera menyiapkan jet untuk dipakai Natasha menjemput Clint.

🚀🚀🚀

Langit tampak gelap, dan diiringi rintikan hujan deras. Cuaca di kota Tokyo terlihat tidak bersahabat hari itu. Namun Natasha tidak peduli, ia akan tetap mencari sahabatnya itu. Di tengah hujan deras ia tetap mencari Clint. Ia menuju sebuah gang yang sunyi, di daerah yang diyakini tempat berkumpul para pencuri, pembunuh, dan kelompok orang pembuat masalah di daerah itu. Suasananya tampak sangat sunyi, namun tidak jauh dari situ tiba-tiba terdengar keributan. Beberapa pria bersenjata berusaha lari dari kejaran seseorang. Terjadi beberapa kali aksi saling menembak, hingga seorang lelaki berjubah hitam muncul.

Dia dan juga samurai panjangnya membunuh satu persatu orang-orang jahat itu. Natasha mendekati pria itu dari belakang, darah segar mengalir dari para korban di depannya. Yang pria itu lakukan hanya berdiri diam di tengah hujan, kemudian membersihkan senjatanya. Natasha menyentuh pundak pria itu beberapa saat, namun tidak ada respon darinya. Ia hanya diam, tanpa sepatah katapun.

"Clint?" Tanya Natasha ragu bahwa itu adalah sahabatnya. Pria itu menghempaskan tangan Natasha dari pundaknya, membuat wanita itu tersentak. Pria itu masih diam dan kemudian menghembuskan nafasnya kasar. Ia lalu berbalik menatap orang yang baru saja menyentuh pundaknya itu.

______________

To be continued....

Hai hai hai👋

Long time no see, and no update😅 sorry for late and typo in this chap. Stay tuned for next chap guys😁

Jangan lupa tekan bintang 🌟 dan tinggalkan komentarmu yaa 😊

Salam hangat,,

Sharkkie

Avengers : The Other Way (Romanogers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang