ya jadi ini tuh di Indo mereka. yaudah don't forget to voment hiyak! *kuchiyosenojutsu /'ㅇ')/
"changbin"
felix mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya.
"gue dimana?"
felix bangun dari posisi tidurnya memegang kepalanya yang sedikit pening.
"fel! syukur deh lo udah sadar. bikin panik tau gak lo"
felix tertawa pelan.
"lebay lo ah. gue gapapa kok...
raut wajah felix berubah cemas
...eum, kata dokter gue kenapa?"
"katanya gapapa lo cuma kurang istirahat sama banyak pikiran"
"ga ada yang lain?"
"syukur syukur engga"
felix membuang napas lega. tapi masih saja ada yang mengganjal dihatinya. apalagi masalah ingatannya yang kembali terputar.
"bin..."
changbin menatap felix.
"hm?"
felix ragu. bisakah ia minta bantuan changbin? bahkan ini baru genap sebulan lebih seminggu ia kenal dengan sosok changbin. tapi nalurinya seolah mendorong niatnya. baiklah. tak apa, changbin orang baik, ia pasti mau membantunya.
"emm, i need your help"
❥ Rapuh; changlix
"haish pasti disini! ah kenapa banyak banget barang sih!"
changbin hanya menyender di pintu kamar orang tua felix. memerhatikan si surai pirang yang sedang berkutat dengan tugasnya. mencari kertas yang ada di ingatannya.
"nah ketemu!"
"udah? apasih yang lo cari?"
felix hampir menyerah karena tidak dapat menemukan kertas yang ia maksud.
"kertas. ini penting buat gue"
"terus lo minta tolong buat nemenin cari ini doang?"
"engga"
"terus?"
felix ragu. tangan kecilnya memainkan ujung kemejanya. terkesan imut dan lucu.
"t-temenin gue ke Jepang ya besok? saat ini gue cuma bisa percaya sama lo"
changbin mengernyitkan dahi tak percaya. kenapa dia mengajaknya bukan sahabatnya yang lain?
"buat apa? bukannya ada yang lain? kenapa harus gue?"
"naluri. yaudah kalo gamau gausah"
"iya mau. gue urus paspor dulu"
wajah felix berbinar.
"serius lo mau?! ga boong kan?!"
"serius lee felix. kapan gue boong sama lo? pernah emangnya?"
"engga sih. makasih banget ya bin. gue gak salah milih lo"
felix refleks memeluk changbin. changbin yang kaget hanya diam tak membalas. membiarkan tubuhnya dipeluk oleh felix. orang yang akhir akhir ini mengganggu pikirannya.
okay. let's start the journey!
---
perjalanan dari Indonesia - Jepang terbilang cukup lama. untuk mengisi kekosongan, changbin dan felix kini bercengkrama.
"ngapain kita ke jepang?"
"kangen sama mommy gue. gue mau tau dia apa kabar"
"oh. emang ibu sama ayah lo kenapa? cerai?"
"ya gitu. sekarang gue sama ibu tiri. gue gabisa ngerasain gimana kasih sayang yang mommy kasih ke gue waktu kecil. jujur gue rindu berat"
"eh maaf lix. gue gatau"
changbin merasa tidak enak. wajahnya menunduk.
"jangan ga enak. kayaknya emang lo harus tau"
felix memejamkan matanya. changbin memperhatikannya. wajah dingin felix berganti damai. nyatanya felixnya sudah tertidur.
"selamat tidur. gue harap rapuh lo bakal hilang secepatnya...
...karena gue lix"
❥ Rapuh; changlix

KAMU SEDANG MEMBACA
♡୭̥ Rapuh || Changlix
RandomDISCONTINUED [♤]; scb-dom [♤]; lfl-sub ♧ baku - non baku ♧