Cemburu

23 4 2
                                    

Hargai karya penulis dengan cara menekan gambar bintang di bagian pojok kiri:)

*****

Al dan El langsung bergegas ke rumah Al. El masih terisak, dunianya hari ini benar benar hancur. Walaupun masih sepagi ini.

"Udah ya El, jangan nangis lagi. Aku jadi ikutan sedih. Nanti kalau aku ikutan nangis gimana?" Tanya Al.

Memang Al anak laki laki, tapi dari dulu, jika Al melihat El menangis, maka dengan spontan air mata Al ikut turun.

El langsung mengusap air matanya.

"Al kuatin El ya. Sekarang El cuma punya Al."

"Iya El." Al menggenggam tangan El kuat.

Mereka sampai di rumah Al. El langsung mandi dan Al bersiap siap di kamarnya. Selesai mandi El langsung menyiapkan sarapan untuk Al.

El hebat! Dalam keadaan begini aja, dia masih perhatian sama gue. Batin Al.

"Enggak usah masak El. Ntar sarapan di kantin aja."

"Enak sarapan di rumah Al."

Al hanya meng-iyakan keinginan El. Setelah nasi goreng buatan El mateng, mereka berdua langsung melahap habis nasi goreng tersebut.

"Udah siap El? Yuk berangkat."

"Ayo Al."

Sebelum memasuki mobil, El menarik nafas panjang untuk menghilangkan sedikit beban di hati El.

Al yang mengetahui langsung menggenggam erat tangan El.

"El pasti bisa. Lupain semuanya dulu."

El langsung tersenyum manis ke arah Al.

Mereka berdua langsung memasuki mobil dan bergegas menuju ke sekolah. Sampainya di sekolah Al langsung mengantar Al ke kelas.

"Ikutin perintah Rafa ya Neng! Jangan bandel. Lupain semua masalah kamu dulu oke." Al memegang pundak El untuk menguatkan.

"Siap Pak Ketua." Tangan El membentuk seperti sedang hormat.

Al langsung meninggalkan El. El masuk kelas dan sudah ada Lea disana.

"Hai El. Cie, dianterin kak Aqsal." Goda Lea.

"Kenapa? Gue temenan biasa sama Al, eh Kak Aqsal maksut gue." El hampir lupa memanggil El di depan Lea.

Ada salah seorang siswi datang ke arah El dan Lea.

"Hai, kenalin nama gue Margareta Dyah Ayuningtyas. Panggil aja Reta."

"Hai Reta." Ucap El dan Lea bersamaan.

"Boleh gabung sini kan? Sama temen gue satu lagi, tapi dia belum dateng." Ucap Reta dengan senyum manisnya.

"Boleh dong. Kita seneng kok kalau punya temen banyak." Ucap El.

"Tuh tuh dia nongol." Tunjuk Reta pada siswi yang masuk kelas.

Cewek tersebut sangat cantik dengan lesung pipit di kedua pipinya. Ia langsung mengarah ke arah Reta.

Senja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang