THREE

153 17 0
                                    

" seperti rintik hujan yang turun ditanah tandus ,seperti itulah kamu."

Bagi murid SMA Cendana Merdeka, hari senin ialah hari tersakral ,mungkin tak hanya sekolah itu ,melainkan hampir seluruh sekolah di indonesia. Bagaimana tidak ,berdiri dibawa paparan sinar Mata hari secara langsung ,dengan waktu yang lumayan lama.

Apalagi jika tak memakai seragam dengan lengkap ,maka dengan lapang dada dan tangan terbuka, kamar mandi sekolah akan menanti sebagai hukuman.

Tak heran kenapa banyak pertanyaan, mengapa setelah hari minggu adalah senin?.

Bukankah bersakit sakit dahulu bersenang senang kemudian ?

Jika tak mau terkena hukuman ,maka banyak siswa maupun siswi menghalalkan segala cara agar terhindar dari hukuman . walaupun harus mendengar teriakan seseorang yang kehilangan perlengkapan sekolahnya.

Seperti saat ini, kelas 11 IPA 1 yang Abhier tempati bersama dua sahabat sista dan manda. tak berhentinya suara teriakan menggema di penjuru kelas .

"Woyyyy ,siapa yang Nyuri dasi gue?"

"Siapa juga yang ambil sabuk gue kemaren? ,gue doain tangannya patah."

"Tioooo,balikin topi gue! , ini tuh topi gue Tioooo" tak hentinya Sista memberitahu Tio ,bahwa topi yang ia bawa adalah milik nya .

Walaupun terbukti topi yang Tio bawa milik Sista ,tak ada rasa iba pun untuk mengembalikan ,dari pada dia dihukum.

"Halah ,udah lah sis beli lagi kenapa" lerai Abhier agar sista berhenti mengacau suasana kelas yang mulai tenang .

"Ihhhh Abhii,si Tio tuh tukang ngutil topi orang" bibir yang terolesi lips matte itu mengoceh protes kepada Abhier.

"Nih ambil topi gue,gue punya dua di tas"

"Bhierrr ,kenapa ngga bilang sih,dari tadi" ujar sista dengan nada merajuk yang dibuat buat .


********

Selesai sudah penderitaan siswa siswi cendana merdeka. Jika tak mengingat betapa susah payah nya pahlawan mempertahankan bumi pertiwi ini.

Maka mereka akan lari ,dari pada harus berjemur dibawah sang surya. Bahkan,
hanya berdiri dengan tangan diangkat dan jari menempel di alis, seakan mereka tak rela merawan rasa lelahnya.

Suasana kantin yang awalnya sepi kini
Diserbu ratusan bahkan ribuan murid yang haus dan lapar. Dikarenakan guru guru sedang mengadakan rapat untuk wisata yang akan diadakan bulan depan. Maka anak anak merayakan free class dengan berbondong bondong datang kekantin .

Ramainya kantin menyebabkan beberapa murid tidak mendapatkan tempat duduk dan harus rela berdiri atau kembali ke kelas .

Walaupun ada beberapa meja belakang yang kosong .Namun tak ada anak yang berani duduk di daerah itu ,karena sudah di klaim wilayah milik alvesper.

Tak heran jika alvesper mengklaim tempat itu milik nya. jika dilihat, tempat itu sangat strategis untuk melakukan kegiatan melanggar aturan sekolah bolos ,merokok dan kenakalan lainnya.

AllhpaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang