Benda pipih berwarna rose gold dengan logo apple dibelakang tak kunjung berhenti mengeluarkan suara dering telefon.
Bukan dering yang tak terdengar , jelas jelas dering telfon membuat suasana aula yang awalnya berisi hitungan gerak ,kini di isi juga oleh dering telefon milik Abhier.
Sang pemilik. seakan tak perduli dengan orang yang sejak tadi menghubunginya.
Entah itu penting atau tidak Abhier enggan untuk berkomunikasi disaat ia sibuk mengikuti latihan karate.Instruksi pelatih untuk mengangkat telfon membuat Abhier terpaksa harus keluar dari barisan para karateka.
Namun saat ponsel berwarna rose gold itu berada ditangannya bukan tombol berwarna hijau yang ia tekan, melainkan tombol berwarna merah yang artinya telfon di tolak.
Segera jari yang awalnya berada di layar handphone kini berada di samping untuk menekan tombol daya agar tak mengeluarkan suara kembali .
Bukan tanpa alasan Abhier menolak telfon.
Entah siapa orang yang menelfonnya diseberang sana, yang ia tau ,nomor tersebut tak tercantum di kontak ponselnya.Siapa si? Rejec aja kali pikir Abhier saat pertama kali membuka tas tempat benda pipih mengeluarkan suara.
Dengan gerak cepat Abhier meletakan kembali ponsel merah jambu miliknya kesembarang tempat. berlari menuju barisan seperti semula.
Sudah 3 jam lebih Abhier mengerakkan otot Dan seluruh anggota badan ,ia memilih mengikuti latihan karate yang rutin diakan dihari senin dan sabtu diaula kodim dari pada berkumpul dirumah Manda.
Awalnya Manda melarang agar Abhier Tidak masuk latihan hari ini. Namun,Abhier beralasan sabtu lalu ia tak mengikuti latihan karena harus mengantar Tyas berbelanja.
Jadi dengan berat hati teman temannya mengizinkan Abhier tidak berkumpul di rumah Manda. Dengan syarat sepulang latihan harus memberi kabar kepada salah satu girls squad agar mereka tidak khawatir.
***********
Ruangan dengan aksen minimalis yang awalnya tertata rapi kini berubah layaknya kapal pecah. Tak dapat dipungkiri kamar milik ketua Alvesper adalah base camp kedua setelah base camp utamanya.
Jadi tak heran bila anak Alvesper lebih memilik kamar sang ketua dari pada yang rumah anak Alvesper yang lain .karena selain Allhpa tak pernah marah kamarnya menjadi kapal pecah ,makanan dan minuman yang disediakan tak tanggung tanggung memenuhi perut anak Alvesper yang lapar.
Saat teman teman yang lain sibuk dengan dunianya masing masing, seakan tak perduli oleh teriakan bosnya yang sedang jatuh hati pada Abhier. Karena sejak tadi bosnya itu meminta nomor ponsel Abhier kepada joko yang teman sekelasnya .
Namun joko tak kunjung memberikan. padahal syarat yang dilontarkan joko sudah dipenuhi sebagai barter nomor ponsel Abhier. Dari joko ingin pulsa 300 ,meneraktir selama 1 minggu ,Dan meneraktir anak Alvesper ,bila Abhier menerimanya sebagia pacar,mengepel rumah joko, menjadi body guard saat tawuran dan masing tak terhitung syarat yang joko berikan.
Tak kuasa melihat joko yang memberikan syarat yang hampir tak masuk akal , segera ia mengambil ponsel milik joko sendiri dari tangan sang empu ponsel.
Anak Alvesper sedikit memanjangkan telinga, agar mendengar umpatan yang keluar dari mulut ketua ,karena pemilik ponsel di seberang sana tak kunjung mengangkat telefon .
"Ini bener gak nomornya" tanya Allhpa jengah ,karena sejak 15 menit lalu nomor yang ia hubungi tak kunjung di jawab .
"Wah, tuhan tau tuh All kalo Joko kgk ridho"
Sahut Wawan yang berada didepan televisi, dengan jari memencet stik ps yang berada ditangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Allhpa
Teen FictionAllhpa Antariksa. Cowok dengan tubuh gagah bertato di lengan kanannya, paling berani dan ditakuti diantara kumpulan anak remaja yang tergabung dalam satu naungan Geng Batras. Hidup Allhpa yang awalnya hanya mengerti tawuran, clubbing, dan senang me...