Setelah berjam jam bergulat dengan materi pelajaran ,Bel sekolah berbunyi membuat murid murid yang awalnya mengantuk seketika kembali bugar ke alam nyata.
Lorong yang awalnya ramai berlalulang murid yang meninggalkan kelas kini semakin sepi. Sedangkan dua gadis yang sudah ditinggalkan oleh kelima sahabatnya tak hentinya mengumpat karena perbuatan sahabatnya yang telah tega meninggalkan dirinya dan Lusi yang baru menyelesaikan hukuman setengah jam lalu.
"Tuh! anak anak kagk punya etika banget kita ditinggal!" seru Lusi dengan nada geram yang ketara antara intonasi dan ekspresi yang keluar dari mimik wajahnya.
"Mending! gue malah ditinggal sama dua curut gue! mobil gue dibawa juga" sahut Abhier tidak kalah geramnya,karena dengan tak peri ke manusiaan Manda dan Sista membawa kabur mobilnya.
"Terus kita pulang naik apa?" tanya Lusi pada Abhier saat kedua kakinya sudah sampai di gerbang sekolah.
"Telfon siapa kek!" perintah Abhier dengan membawa tas punggungnya ke depan dada ,guna mengambil benda pipih panjang berwarna rose gold yang disimpan dibagian depan tas hitam miliknya.
Lusi yang mendengar instruksi Abhier segera merogoh dan menarikan ibu jari kedepan layar ponsel miliknya. Saat keduanya sibuk untuk memilih siapakah yang akan dihubungi ,suara derum motor terdengar ditelinga keduanya tak terkecuali murid murid yang masih berada di area sekolah.
Seperti yang diduga siswa maupun siswi CENDANA MERDEKA, suara derum motor bersumber dari geng Alvesper yang meninggalkan perkarangan sekolahan seperti hari hari biasanya.
Namun hal ini sedikit berbeda, karena tiba tiba belasan bahkan puluhan motor besar yang biasanya hanya lewat gerbang tanpa berhenti ,tiba tiba berhenti tepat di depan dua gadis yang masih fokus pada ponsel nya masing masing.
Abhier dan Lusi yang sudah menduga siapakah sosok sosok yang berhenti didepannya segera mengangkat kepalanya. sehingga mata hijau Allhpa bertemu dengan mata hitam gelam milik Abhier yang berdiri disamping motornya.
Anjirrr bagus banget tuh mata,asli ngga yaa? Tanya Abhier dalam hati pada dirinya sendiri.
Mata gelam Abhier yang awalnya menatap mata hijau Allhpa kini berlari menuju kearah Lusi yang berdiri disampingnya.
Lusi yang peka akan keadaan ,segera memanfaatkan keuntungan untuk tumpangan pulang kerumah,dari pada menghubungi ke lima sahabatnya yang sudah tega meninggalkan keduanya saat melaksanakan hukuman dari bu Indah.
"Nah!pas banget,anter pulang dong!" seru Lusi semangat karena sejak tadi bibir yang diolesi lipstik warna merah itu tak berhenti mengeluh karena pegal pegal.
"Ogh" sahut cowok yang masih duduk diatas motor ninja merah yang tidak Abhier dan Lusi ketahui namanya.
Dari tampilan dan gayanya, mungkin cowok itu adik kelas yang pastinya mempunyai ketenaran yang tak sebanding dengan Allhpa,sang ketua Alvesper.
"Nyahut aja lo!" seru Abhier karena tak dapat dipungkiri juga ,sepasang kakinya sudah pegal karena hukuman yang diberikan bu Indah, sehingga ingin secepat mungkin ia merebahkan tubuh lelahnya diatas kasur empuk di dalam kamarnya.
Allhpa yang mendengar coloteh kedua gadis didepannya segera mengintruksi untuk mengantar mereka kerumah.
"Naik!" perintah Allhpa pada Abhier,
Walaupun tak terselip nama Abhier dari kata katanya ,arah ekor mata Allhpa menatap lama kearah Abhier.Jadi dapat disimpulkan,Allhpa memerintah Abhier untuk naik diatas motor Allhpa.
Namun bukanya naik ke motor Allhpa ,
Abhier malah berjalan melewati motor hitam Allhpa begitu saja dan langsung duduk dibelakang Joko,lebih tepatnya berboncengan di motor hijau milik Joko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Allhpa
Teen FictionAllhpa Antariksa. Cowok dengan tubuh gagah bertato di lengan kanannya, paling berani dan ditakuti diantara kumpulan anak remaja yang tergabung dalam satu naungan Geng Batras. Hidup Allhpa yang awalnya hanya mengerti tawuran, clubbing, dan senang me...