TEN

44 6 0
                                    

"Karina suka Allhpa"tutur Abhier yang masih merebahkan tubuhnya disamping Lusi yang duduk di pinggiran ranjang.

Mendengar ucapan Abhier,Lusi segera naik keatas ranjang dan duduk tepat di samping
Abhier.

" Gue juga tau! satu sekolahan juga tau kali ,Karina suka Allhpa "sahut Lusi dengan tangan yang tak berhenti menggoncang lengan Abhier agar sang empu duduk.

Helaan nafas yang berulang kali keluar dari mulut Abhier karena tingkah sahabatnya, harus rela duduk walau badannya masi ingin direbahkan.

" Tuh tau! Biarin aja,toh gue suka sama Galen! "Sahut Abhier yang sudah duduk berhadapan dengan Lusi.

Padahal baru sebulan lalu Abhier putus dari Jefri,dengan alasan Abhier yang sudah tidak satu pendapat dengan kapten futsal garuda sekolahanya. padahal yang sebenarnya jefri di jadikan bahan taruhan
Oleh ketujuh anggota girl squad's .

Namun Abhier dengan mudahnya,sudah  memiliki tambatan hati pada Galen yang  dua tingkat diatas dirinya yang berobi hitam.

" Galen?"

Lusi yang tak tahu siapa Galen. Langsung bertanya pada Abhier yang menyebutkan nama seorang cowok yang tak pernah terdengar di peredaran sekolahan maupun tempat tongkrongan mereka.

"Hmm" jawab singkat Abhier saat berjalan menuju kearah pintu kamar Lusi.

"Cowok lo? banyak amat Bhi!bagi satu dong!"

Sedang kan Abhier yang sudah hilang dibalik pintu membuat Lusi menghembuskan nafasnya kesal.

Selalu saja hilang saat diajak berbicara,
Abhier memang yang paling aneh diantara ketujuh girl squad's, tiba tiba ada ,tiba tiba tidak ada seperti jalangkung aja.

Lusi yang  masih didalam kamar, sontak mencari keberadaan Abhier yang sudah beberapa menit meninggalkan dirinya sendiri didalam kamar.

Hampir seluruh ruangan didalam rumahnya ditelusuri,namun masih tak ditemui keberadaan Abhier dimana.

Segera Lusi bertanya pada asisten rumah tangga yang lewat didepan mata.

"Mbk fitri?liat Bhi ngga?" perempuan yang dipanggil namanya itu segera menoleh ke sumber suara.

"Loh! Tadi saya liat pulang non" mendengar kabar Abhier pulang tanpa pamit dirinya ,membuat sumpah serapah keluar dari mulut Lusi.

"Yaudah Mbk,buatin saya minum yaa!" setelah meminta untuk dibuatkan minum segera kaki jenjang Lusi menaiki tangga yang menghubungkan lantai satu dengan lantai dua dirumahnya.

*******


"Wangi ngga?" Tanya Topan pada Joko saat keduanya duduk berdekatan di sofa hitam didalam  base camp Alvesper.

"Cocot lo!" seru Pandu dari kejauhan ,lebih tepatnya didepan jendela kayu.

"Wangi sumpah!" jawab Joko jujur,
memang benar wangi parfum bublle gum milik Abhier menempel di Jaket yang dikenakan Joko sehingga bau permen karet yang segar tertinggal.

Untungnya ketua geng mereka belum sampai, jadi Joko masih duduk tenang tanpa tekanan sedikit pun.

Setelah berbincang bincang cukup lama ,
Anak Alvesper memutuskan memesan makanan lewat aplikasi yang dengan hits dikalangan manusia jakarta.

"Ehh lo pada laper ngga?" tanya Topan selaku pemegang uang kas Alvesper.

"Banget" hampir seluruh anggota menjawab sama.

AllhpaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang