Special no. 7

21 3 1
                                    

Asterisk Lalu membalikkan badannya ke belakang, dengan punggungnya menghadap pintu Dimensi, dia melihat bahwa ada 2 orang laki-laki yang berdiri dihadapannya, laki-laki yang berdiri di sebelah kiri memiliki rambut lurus yang panjang sampai pinggang, dengan warna kuning lemon yang benar-benar indah, matanya memiliki warna kuning terlihat tidak biasa dan menyilaukan, dan pakaiannya yang juga serba warna kuning terlihat sangat bercahaya juga cocok untuk dia kenakan. 
Sedangkan laki-laki yang berdiri di sebelah kanannya memiliki rambut lurus yang pendek berwarna biru gelap seperti langit saat malam hari begitu tidak biasa, matanya yang juga berwarna biru gelap seperti laut dalam, sangat indah dan memukau, serta pakaiannya yang berwarna silver keabu-abuan terlihat sangat bersih.

(Jangan bilang nona ini tidak mengizinkan kami untuk ikut menggunakan Dimensi?)

(Sudah kuduga, aku tidak bisa mengandalkan orang ini!)

" Maaf, barusan kau bilang apa? " Tanya Asterisk bingung.

" Nona, apa nona tidak keberatan untuk mengizinkan kami ikut menggunakan Dimensi bersama dengan nona? " tanya laki-laki berambut kuning itu pelan sembari tersenyum.

" Oh ya, tentu saja boleh. " Jawab Asterisk cepat.

" Terimakasih banyak, nona. " Ujarnya sembari tersenyum.

Lalu Asterisk Dan kedua laki-laki itu pun masuk ke ruangan yang ada di balik pintu Dimensi secara bersamaan, sesampainya mereka di ruangan tersebut, laki-laki berambut biru gelap itu langsung duduk di kursi berwarna silver yang terletak paling dekat dari tempat mereka berdiri tanpa mempedulikan Asterisk juga laki-laki berambut kuning.

" Nona, tolong maklumkan ya? Dia ini saat dirumah selalu di manja sih.. Jadinya pas keluar rumah, sifatnya yang seperti ini selalu dibawa-bawa. Ah, ahahaha. " Ujar Laki-laki berambut kuning dengan canggungnya sembari berjalan mendekati laki-laki berambut biru gelap itu.

Mendengar perkataan tersebut keluar dari mulutnya, laki-laki berambut biru gelap itu pun langsung membantah.

" Kau itu ngomong seenaknya saja ya? Siapa bilang kalau ku ini memiliki sifat manja seperti itu? " Ucap laki-laki berambut biru gelap kesal sembari menyilangkan kedua tangannya di dada.

" Oh ya, nona juga duduklah! " Ucap laki-laki berambut kuning cepat dan dengan penuh antusias, tanpa sedikitpun peduli pada apa yang laki-laki berambut biru gelap itu katakan padanya. 

" Tidak terimakasih, sebentar lagi aku akan sampai di tempat tujuanku, karena itu aku tidak perlu duduk. " Kata Asterisk pelan, lalu menghela nafas.

" Benar juga nona, kita belum berkenalan. " Ujar Laki-laki berambut kuning tersenyum, lalu duduk di samping pria berambut biru gelap.

" Nama saya adalah Wiste, Wiste Nip  SunShine. Berasal dari keluarga Nip Sunshine, saya adalah anak terakhir juga putra termuda. Bagaimana menurutmu, nona cantik? " Ucap Wiste tanpa basa-basi.

" Bagaimana apanya? " Tanya Asterisk sedikit bingung.

" Oh, ternyata nona tipe perempuan yang seperti itu ya? Pura-pura bodoh, dan malu karena tidak bisa jujur sama diri sendiri? " Kata Wiste, ia lalu berdiri dan berjalan mendekati Asterisk, begitu tubuh mereka hampir bersentuhan, Wiste tersenyum, dan matanya menatap dalam mata Asterisk sebelum bertanya,

" Nah, sekarang nona bisa melihat wajahku dengan jelas kan? Menurut nona bagaimana? Apa saya tampan? "

(Eh? Kenapa arah pembicaraannya jadi ke sini? Lagian dia ini kepedean banget.
Baru tahu saya orang macam ini juga ada di dunia, hhhmm, tunggu dulu... Tadi dia bilang apa? Tampan? Jangan bilang ini orang narsis?) 

The Girl's Sincerity Attracted Everyone's AttentionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang