Special no. 4

24 3 0
                                    

Dengan suara, tatapan mata, bahkan raut wajah yang sangat dingin, ia melontarkan ucapan tersebut dari mulutnya yang memikat, tanpa sedikitpun rasa ragu-ragu. 
Saat PRODIGY mendengar ucapan GRACE, ia langsung menghentikan kegiatan membaca bukunya itu, dan mengarahkan kepalanya ke depan, lalu menutup bukunya serta membiarkannya terletak di atas meja.

" GRACE, kau seharusnya tidak memanjakannya, karena itu berlebihan untuknya. "

" Kau.. PRODIGY, bagaimana- " ujar GRACE sangat terkejut tanpa bisa melanjutkan perkataannya, dengan tubuh yang gemetar, tetapi tak ada yang mengetahuinya, kecuali  PRODIGY. 

Tentu saja, PRODIGY yang mengetahui bahwa terjadi perubahan pada diri GRACE pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, untuk mendorongnya ke pinggir tebing tanpa menyisakan satu jalan keluar agar ia selamat dari perangkap kematian yang PRODIGY sengaja  siapkan untuknya. 

" AMOUR, kudengar belakangan ini kau tidak bertanggung jawab atas tugas apapun? Apa itu benar, AMOUR? " Tanya PRODIGY ramah.

" Eh? Uuumm, iya itu memang benar. " Jawab AMOUR cepat.

GRACE yang mendengar pembicaraan mereka pun tiba-tiba saja mendapat firasat buruk, sampai tubuhnya berhenti gemetar, tentu saja PRODIGY juga mengetahui hal itu, dan tanpa basa-basi lagi ia langsung mengucapkan kalimat yang GRACE sangat benci, yaitu

" Kalau begitu AMOUR, mulai hari ini kau bertugas atas GRACE ya? Kau mengerti, AMOUR? "

" Hhmmm? baiklah akan kulakukan, meskipun itu merepotkan. " Ucap AMOUR sembari tersenyum.

GRACE saat itu juga langsung membeku di tempat usai mendengar ucapan AMOUR, Dan suasana ruangan langsung terasa sangat tidak nyaman, terutama hawa ruangan tersebut yang terasa sangat dingin, bahkan sejenak saja ruangan tersebut terdengar begitu sunyi.
Kemudian entah darimana datangnya, ada seorang anak perempuan yang memakai pakaian pelayan masuk kedalam ruangan itu juga berjalan pelan kearah BEAUTIFUL, sesampainya ia disamping gadis berambut merah darah tersebut, iapun membungkukkan tubuhnya tanda memberi hormat kepada gadis tersebut, lalu memberikannya sebuah buku dengan sampul berwarna coklat, dan kembali ketempat ia datang.

*Prok prok* (suara tepuk tangan)

Suara tepukan tangan terdengar, lalu semua orang mengalihkan pandangan mereka ke asal suara berasal, DESIRE yang menepuk tangannya itu menatap dari sisi kanan ke sisi kirinya, dilihatnya baik-baik bahwa semuanya sudah menaruh perhatian mereka ke dirinya seorang, dan ia pun berkata

" Kalian semua diamlah sebentar, BEAUTIFUL ingin bicara "

" Baik~ " AMOUR

" Ba-baik " INNOCENT

" Apa yang ingin kau katakan, BEAUTIFUL " HONESTY

" Lakukan saja sesukamu, BEAUTIFUL " PRODIGY

" Terserah " NATURE

" Katakanlah " CHANCE

" Bicara saja " MIDNIGHT

" Sebelum itu PRODIGY, lihat apa yang telah kau perbuat pada GRACE "

" Hm? "

Dengan cepat semuanya pun langsung melihat GRACE, GRACE yang biasanya selalu bersikap dingin pada semua anggota CENTER itupun saat ini masih membeku karena PRODIGY, tanpa tahu bahwa mereka sedang menatapnya.
Tentu saja PRODIGY si pelaku tidak merasa bersalah sedikitpun atas apa yang telah ia perbuat, justru sebaliknya, ia merasa bahwa perbuatannya itu benar.

" Sudahlah! Kalau kita membicarakan GRACE terus menerus kapan bisa selesainya rapat hari ini?! " Ucap BEAUTIFUL sedikit emosi, sembari mengerutkan keningnya.

The Girl's Sincerity Attracted Everyone's AttentionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang