Special No. 11 Part 1

12 1 0
                                    

" . . . "

" baiklah, akan kuanggap itu sebagai 'tidak' "

" Saya tahu! "

" ! "

(Kau?)

Gumam Alstro kaget.

Saya tahu mengenai sejarah, negeri ini... "

Kata Asterisk dengan rasa kurang percaya diri.

Sejenak, seisi kelas terdiam usai mendengar perkataannya, dan kemudian berganti dengan suara tawa yang memenuhi seluruh ruangan.

Alstro dengan cepat pun mencoba menghentikan keadaan kelas yang awalnya tenang itu mulai menjadi riuh disebabkan oleh tawa siswi yang ada, lalu tiba-tiba jendela kelas yang terbuka menjadi tertutup, bahkan tirai jendela yang terikat menjadi lepas dari ikatannya, sehingga membuat sinar matahari yang bisa tembus jendela itu terhalangi.

Dan suhu dikelas yang awalnya hangat karena sinar matahari yang ada berubah menjadi dingin yang menyesakkan, membuat tubuh para siswi mengeluarkan keringat dingin dan kelas yang bercahaya menjadi redup.

" Tolong jangan tertawa ya? Karena sekarang masih waktunya jam belajar. "

Usai mendengar perkataan guru sejarah mereka, para siswi pun berhenti tertawa, saat itu juga mereka tersadar bahwa kelas yang bercahaya dan hangat telah redup dan dingin.

" Pak-

" Tuan kan? "

Ucap Alstro sembari tersenyum kecil, dengan aura menyuramkannya yang semakin meningkat.

" I-iya, Tuan Alstro? "

Ucap salah seorang siswi ragu-ragu karena takut.

" Ya? "

" Apa Tuan Alstro anggota CENTER? "

(!!!)

Anggota CENTER??!!!

Mustahil?!

Dia pasti bercanda!!

Pikir semua siswi secara bersamaan.

" Anggota CENTER? Siapa? Saya? Kau pasti bercanda. "

" O-oh, iya. Haha "

Ujar siswi itu sembari menghela napas lega.

" Sudah, kalian semua jangan berisik!
Saya akan langsung, akan tetapi tadi, siapa yang bilang tahu sejarah mengenai negeri ini? Angkat tangan! "

" Saya "

" Kau? Siapa namamu? "

" A, Asterisk. Nama saya, Asterisk Fur Lavender. "

" Kau mengangkat tanganmu, apa itu berarti kaulah yang mengaku tahu sejarah tadi?

" I, iya, Saya. Saya tahu mengenai sejarah negeri ini, meskipun tidak banyak. "

" Oh? Kau tahu? Meski hanya sedikit saja? "

Tanya Alstro sembari menyeringai.

Asterisk lalu hanya menganggukkan kepalanya.

" Biar aku pastikan kalau begitu. Kenapa negeri ini diberi nama negeri Perfection? "

Tanya Alstro sambil meletakkan buku yang ia bawa di atas meja.

" Karena dahulu kala, saat negeri ini belum berdiri, negeri ini berada dalam keadaan yang serba kekurangan, sehingga begitu negeri ini ingin didirikan, banyak orang yang berpartisipasi dalam pembangunan negeri ini yang berdoa ke GOD.
Tentunya GOD mendengarkan doa mereka, dan membantu mereka dalam membangun negeri Perfection ini.

The Girl's Sincerity Attracted Everyone's AttentionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang