lagi-lagi aku tenggelam di dalam lautan imajinasi ini.
ratusan kali pula aku menyadarkan diri ini bahwa itu takkan terjadi.
dan faktanya?
imajinasi itu bagaikan malaikat maut yang telah siap sedia membuatku menderita.
ya. aku membuat diriku sendiri hanyut di dalamnya.
lalu, apa yang dapat ku perbuat?
menyesalinya?
sudah tak ada gunanya.aku sedang berangan-angan, apa yang harus kulakukan agar aku dapat menjadi apa yang ku inginkan?
mengapa sulit sekali untuk menerima diri ini sebagaimana seharusnya?
dan kini pula aku berandai-andai, apakah tujuan utama dari kehidupan ini?
apakah hanya untuk menerima pahitnya dan sakitnya dari luka yang tak seharusnya kita dapatkan?
mengapa dunia begitu dermawan ketika memberi luka, tetapi tidak dengan kebahagiaan?banyak orang di luar sana yang tanpa kita sadari menyimpan luka yang besar tanpa memperlihatkannya sedikitpun.
bagaimana cara mereka?
aku ingin belajar seperti itu.
berpura-pura bahagia memanglah menyakitkan, namun itu lebih baik bukan dibanding berduka?detik ini, ku kubur dalam-dalam semua luka yang pernah ku rasakan.
tetapi mengapa rasanya menjadi sangatlah tak karuan?
seolah dunia mu terasa berbeda dari sebelumnya.
dan akhirnya aku menemukan jawabannya.
kini semua telah menjadi abu.
luka-luka itu telah membekas sedalam samudra yang bahkan aku sendiri tak tau seberapa dalamnya itu.
apakah keabu-abuan ini akan segera sirna dam kembali menjadi terang?
dan lagi-lagi, aku hanya bisa berimajinasi.
kembali menenggelamkan diriku di dalamnya, dan kembali menderita.*its been a while since i start writing again!!! so sorry for not updating. and also, i apologize if this part is kinda weird, because i haven't write story for a few months. i hope you all will like it. THANKYOU!*
KAMU SEDANG MEMBACA
unrequited sayings
Poetryhere i am standing in the darkness that know me the most. much more than you would know me. those are words that i want you to know but i wont tell you. (this story isn't base on true experiences. hope you'all like it and please kindly vote on my st...