chapter 6

2.7K 256 4
                                    

BUGH....

dari ketinggian langit yang mencapai beribu ribu kaki dari bumi,Jungkook terjatuh dalam hutan yang gelap dan secara logis tak ada manusia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dari ketinggian langit yang mencapai beribu ribu kaki dari bumi,Jungkook terjatuh dalam hutan yang gelap dan secara logis tak ada manusia.ia tidak bisa menggunakan sayapnya karna terluka.
Dengan tenaga yang tersisa ia berusaha bangkit,namun nihil luka yang ia dapat cukup parah.
"Akhh..s-sial"
Suhu dalam hutan semakin dingin kabut tebal menyelimuti seluruh hutan jarak pandang hanya dapat melihat sejauh 15 meter.
"k-kurasa ...aku akan mati disini"
Tiba-tiba ia mendengar jejak kaki,tapi Jungkook tak bisa melihat karna kabut sangat tebal.
SREK..SREK..
suara itu semakin dekat,dengan pengelihatan yang terbatas,Jungkook berusaha melihat sosok itu.
"S-siap kau?" Jungkook melihat sosok berjubah merah kelam dengan tongkat kayu di tangan kanannya.
Sosok itu semakin dekat ...namun sayang Jungkook tengah pingsan karena rasa pusing yang datang tiba-tiba.
.
.
.
.
.
"Akkh..."saat kedua matanya terbuka perlahan menangkap sosok berjubah merah kelam yang ia lihat di hutan tadi.sosok itu berjalan kearah Jungkook,tapi Jungkook tak dapat melihat wajahnya karena tertutup kerudung jubah itu.
"siapa kau?"
"...."
"Aku tanya siapa kau?"kali ini dengan nada tegas,tak ada jawaban sosok misterius itu perlahan membuka kerudung jubahnya.dengan cahaya terbatas dari api yang di jadikan obor sebagai penerang mereka berdua, memperlihatkan sosok makhluk yang sangat cantik Jungkook tak melepas kontak mata nya dengan sosok itu,lantas si misterius bicara.
"Sini,akan ku obati lukamu"
detak jantung Jungkook tidak dapat terkendali, suaranya begitu lembut dan merdu ,ia bertanya-tanya siapa sosok misterius ini.
"Buka baju mu!"
"Apa?"
"Kau ingin sembuh tidak?"Jungkook hanya diam.
"Cepat"
"Kau tidak bisa lihat aku teraluka,mana bisa aku membukanya sendiri"
"Ukh.. dasar merepotkan"
"Ck jika merepotkan kau tak usah menolong ku"
"Seharusnya kau berterima kasih pada ku,bukan malah menyalahkan ku"
"Sudahlh cepat"perintah Jungkook
"Dasar"dengan degupan jantung yang tidak bisa diatur tangan Jimin perlahan melepaskannya baju yang Jungkook pakai.
"Hei,kenapa pipi mu merah begitu"
"Ha?a-apa apaan kau "
"Ck, tidak terbiasa melihat pemandangan seperti ini?"Jungkook menaikan sudut bibir nya.
"Diamlah,sudah sakit masih banyak bicara" dengan telaten ia mengoleskan ramuan yang ia buat.
Jungkook sibuk memperhatikan wajah sosok ini,siap dia? Kenapa dia menolong ku? Dan di hutan seperti ini tidak mungkin ada manusia?.
Tapi Jungkook tak ambil pusing ia tak memperdulikan pikirannya itu,Jungkook memutuskan kontak mata nya dan beralih melihat sekeliling ruangan,memang sangat sempit dan sederhana,namun sangat nyaman,semua terbuat dari kayu,dan y,mana ada rumah mewah ditengah hutan.
"Istirahat lh, besok kau akan merasa lebih baik"sosok itu hendak berdiri namun di tahan oleh Jungkook.
"Siapa namamu?"
"Jimin"jawab nya singkat tanpa menoleh dan langsung melesat ke dapur.
"Jimin,akan ku ingat"Jungkook berbicara sendiri.
.
.
.
.
.
Keesokan paginya sinar matahari mengganggu tidur seorang namja yang terbaring di atas ranjang tanpa busana itu, awalnya ia malas beranjak dari tempat tidur namun harum masakan membuat nya lapar.
Jungkook berjalan perlahan hanya untuk melihat siapa yang memasak sepagi ini.saat dilihatnya ternyata sosok berjubah merah itu yang sedang berkutat di dapur,lalu ia duduk di kursi sambil melihat makhluk didepannya ini .
"selesai"saat ia berbalik sudah ada kelinci yang duduk disitu.
"Eoh,kau sudah bangun dan sejak kapan kau disitu?"
"Sejak tadi"
"Apa kau lapar? Ini makan lh"Jimin memberikan makanan yang ia masak.
Dan Jungkook menerima dengan senang hati,lagipun dia sudah lapar.
.
Acara makan bersama diliputi dengan keheningan,Jimin yang tak betah dengan situasi seperti ini mencoba membuka topik pembicaraan.
" Jadi..aku belum tahu namamu ?"
Jungkook menaikkan sebelah alisnya
"Untuk apa?"
"Aiss,ya hanya untuk memanggil mu saja apa kau mau ku panggil manusia aneh"Jimin tertawa renyah ia tidak menyadari jika Jungkook terus memperhatikan nya
"Jungkook"seketika tawa Jimin berhenti
"Ah kukira kau tak punya nama";-)

"emm..jadi bagaimana keadaan mu?"
Jungkook menghentikan kegiatan makannya.
"Bisa kau lihat kan"lalu melanjutkan kegiatan makannya
"Aiiss... cuek sekali sih"gumam Jimin walau bisa di dengar oleh Jungkook.
  Acara 'mari makan' telah selesai dan Jungkook berjalan masuk ke kamar berniat istirahat lagi.
Saat dirasa Jungkook telah masuk,Jimin melanjutkan acara mendumel nya.
"Apa apaan dia itu tidak tahu terima kasih, seharusnya ku biarkan saja mati membusuk waktu itu,dan...kenapa dia mempunyai sayap, apakah dia kena kutukan atau faktor keturunan? Sebenarnya dia itu manusia apa bukan sih,pakaian yang di pakai nya saja aneh masak iya manusia pakai baju besi gitu kayak pengawal aja"
(Sebenarnya Jimin juga mempunyai sayap sama seperti Jungkook ia tidak tahu kalau Jungkook anak dari dewa matahari,ia pikir selama ini sayap yang ia miliki itu hanya kutukan namun melihat Jungkook mempunyai sayap sama seperti nya Jimin jadi berfikir dua kali, selama ini Jimin tidak  tahu bahwa dia sebenarnya bukan manusia biasa)
"Ah sudahlah"

.
.
.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
god of life (Kookmin) [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang