chapter 12

2.2K 204 3
                                    

                 Happy reading 😊😊
                                     .
                                     .

   Suasana dibumi nampak redup karena awan tebal yang menutupi matahari, seorang namja tengah melamun di sebuah bangku tua yang terbuat dari kayu, tatapan nya nampak kosong dan sendu.
"Kenapa ini terjadi pada ku? Ini sungguh tak masuk akal"monolog nya

Tak lama kemudian terdengar suara yang begitu merdu ,Jimin tersentak dari lamunannya

  "Suara itu?"

Ia berdiri dan berjalan mengikuti suara itu
"Anakku kemarilah!"suara itu seperti menghipnotis siapa saja yang mendengar nya.

Jimin berjalan dengan penuh tanda tanya dan ragu,namun karena rasa penasaran nya begitu memuncak ia memilih mengikuti suara itu.

Dan sampailah ia di danau tempat beberapa waktu silam ia bersama Jungkook.
  
Jimin tidak tau apa maksud dari semua ini,namun ditengah redup nya bumi ada sekilas cahaya yang mendekati Jimin,cahaya yang persis sama seperti yang waktu itu.
  Cahaya itu memunculkan sosok wanita yang sangat cantik

  "Anakku" panggil wanita itu

Jimin benar-benar bingung kejadian ini tak masuk akal

"Sayang kemarilah!"

Entah gerakan dari mana kedua kaki itu berjalan mendekati wanita itu, saat berada tepat di depannya Jimin berhenti ia menatap manik putih berkilau milik wanita itu.

Wanita itu membentang kan kedua tangannya bermaksud memeluk anak nya.
   Namun Jimin malah mundur selangkah

"Sayang ini ibu" ditatapnya manik putih itu dengan tatapan sendu

"Kumohon jelas kan semua padaku aku tidak mengerti semua ini?"

Dewi bulan yang berstatus ibu dari Jimin itu merangkul pundak anaknya membawa kedalam pelukan keibuannya
"Jadi begini rasanya dipeluk seorang ibu?"monolog nya

Dewi bulan mengelus Surai Jimin
Ia tidak kuasa jika putra satu-satunya harus dikorbankan.
 
"Kenapa harus kau anakku?"

"Ibu sangat menyayangi mu?"

Wanita itu menangis sejadi jadinya
Ia merangkul erat anaknya
"Sayang maafkan ibu"

Mata Jimin mulai berkaca-kaca jujur saja ia juga merindukan sosok ibu namun ada rasa sedikit benci karena ia telah dibuang oleh ibunya sendiri

Setalah acara berpelukan yang cukup lama mereka akhirnya memutuskan untuk berbicara walau masih canggung

"Jadi ibu adalah Dewi bulan?"
"Ya, dan ayahmu adalah dewa Zeus dewa terkuat dari segala dewa kehidupan"
 
"Jadi aku..."
"Ya sayang kau anakku kau putra dari Dewi bulan dan dewa laut" Dewi bulan mengelus pipi anaknya
"Kau sangat cantik sayang"

"Haruskah aku memberitahu ramalan itu?"

"Tidak! Aku yang akan mati demi anakku"

"Ibu"

DEG

Dewi bulan terbelalak kaget mendengar satu kata yang keluar dari bibir anaknya, ia sangat menginginkan panggilan itu.

"K-kau bicara apa sayang"
"Ibu"

Air mata kebahagiaan telah menetes di pipi sang Dewi

"Hiks..sayang ..hiks... anakku..." Sontak Dewi bulan Memeluk erat tubuh Jimin

god of life (Kookmin) [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang