18.

96 4 1
                                    

"Jika kau mencintai seseorang, libatkanlah Allah dalam urusan cintamu. Sesungguhnya Allah maha membolak-balikkan hati manusia."


Selamat membaca😊

________________________


Tia tidak menyangka bahwa sekarang yang berdiri di hadapan nya adalah Adit. 'apakah Adit melihat semua itu, melihat kejadian yang sebenarnya, Tia harap Adit tidak salah paham'.

"Adit." Ucap Tia kaget.

"Jadi ini yah Ti. Alasan dari semua itu, aku gak nyangka." Ucap Adit dan langsung pergi dari rumah Tia.

"Adit tunggu." Tia mengejar Adit sampai keluar rumah.

Saat Adit menyalakan motor nya Tia berdiri di depan motor Adit yang sudah menyala.

"Apalagi sih Ti, mending kamu masuk deh. Temenin tuh Rendy." Ucap Adit dengan nada cemburu nya.

"Kamu salah paham Dit." Jelas Tia kepada Adit.

"Minggir. Aku bilang minggir." Bentak Adit kepada Tia yang membuat Tia mengalah dan menyingkir.

Baru kali ini Adit membentak Tia dan hal itu membuat hati Tia semakin sakit. Harus bagaimana lagi Tia sesudah ini. Apakah tia harus jujur dengan semuanya? Agar Adit tidak salah paham dan marah kepada Tia? Tapi di satu sisi Tia juga tidak ingin menyakiti sahabatnya Zahra yang menyukai Adit.

Adit langsung mengendarai motor nya dengan cepat dari hadapan Tia.

_____________________

Ke esokan harinya, Tia melihat Adit dan Zahra datang ke sekolah bersama.
Jujur saja hati Tia merasakan sakit, apa mungkin Tia sudah jatuh hati kepada Adit.

"Assalamualaikum Tia." Suara itu memecahkan lamunan Tia.

"Ekh, waalaikumssalam Zahra." Ternyata Zahra dan Adit kini ada di hadapan Tia.

"Ko kamu belum masuk ke kelas sih?" tanya Zahra

"Zahra, ana ke kelas duluan yah." Ucap Adit.

Zahra hanya mengangguk sebagai jawaban. Adit Hanay menyapa Zahra. Dan tidak menganggap Tia ada di situ.

___________________

Tia sedang di kantin bersama teman-teman nya yang lain.

"Zah, ko kamu bisa bareng sama Adit sih tadi pagi?" pertanyaan dari Kinan membuat keheningan itu hancur. Ternyata tak hanya Tia yang melihat tapi Kinan juga melihat nya.

"Khm, jadi gini waktu pagi aku lagi nunggu angkot, ekh tiba-tiba ada Adit yang nawarin gitu, karna udah siang terpaksa aku bareng sama dia." Jelas Zahra.

"Alah tapi itu mau kamu kan bareng sama Adit." Canda Dara kepada Zahra yang sontak membuat pipi Zahra memerah.

"Ekh itu Adit. Gua panggil yah." Nabila memang jahil. Benar saja Nabila memanggil Adit. Dan Adit pun beserta teman-teman nya mengampiri mereka.

"Kebetulan banget nih, kita boleh kan gabung di sini." Jawab Fredy.

"Boleh dong." Jawab Nabila.

Adit yang duduk berhadapan dengan Tia dan di sebelahnya ada Zahra.

"Ekh tadi yang berangkat bareng loh ke sekolah nya, khm" ucap kinan memecahkan keheningan sambil melirik Adit dan Zahra.

"Weh, kalau masalah itu gua juga tau" cetuk Rendy sambil tersenyum jail.

"Yah kan lagi masa pedekate maklum lah." Fikri pun tak kalah jailnya.

"Apaan sih Kalian. Tadi tuh cuma kebetulan lagian gua sama Zahra itu cuma temen gk lebih." Adit menekankan kata teman.

"Yakin teman gk ada rasa sayang gitu." Kekeh Dara .

"Gk ada. Udah deh kalian gak usah ngaco." Adit menekankan kata gk ada kembali.

"Teman, jadi kamu menganggap aku sebagai teman. Lantas siapa perempuan yang sering kamu ceritakan sama aku. Orang yang kamu suka.", ( Batin Zahra yang menahan tangis )

____________________

Bel sekolah berbunyi, semua para siswa meninggalkan kelas nya.

Saat Tia sedang menunggu jemputan di halte dekat sekolah, terdengar suara motor yang menghampiri. Memang jalanan saat itu sedang sepi. Dan di dalam sekolah pun hanya ada siswa yang mengikuti eskul.

"Tia, mau pulang kan? Ayok bareng, aku anterin." Ucap Rendy yang sudah ada di depan Tia.

"Gak usah makasih." Ucapnya yang menatap Rendy dengan tatapan sisnis. Lalu pergi meninggalkan Rendy begitu saja.

Sore ini memang cerah, sepulang sekolah tadi Tia tidak langsung pulang ke rumah, ia lebih ingin keliling taman terlebih dahulu.

Aku tak tau apa yang harus aku lakukan. Membagikan kisah ku padanya sangatlah menyakitkan
Aku tak tau apa yang aku katakan
Tapi rasanya sakit jika aku mengatakan

Ya Allah aku ingin terbebas dari rasa ini. Rasa yang tak seharusnya ada di hatiku. Rasa yang juga di miliki oleh sahabat ku sendiri.








Hai teman-teman lama nih gak update.
Apa kabar? Hehe
Ada kangen gak nih sama ceritanya 😁

Jangan lupa tinggalkan vote komen nya yah🤗

Terjebak  Frendzone  (Friend). | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang