"Maksudnya apaan ini." Ucap Adit sambil turun dari motornya.
"Harusnya gua tanya sama lo, ngapain lo dari rumah Tia." Ucap Rendy yang terbakar cemburu di hatinya.
Perkataan Rendy membuat Adit tau bahwa yang ada di hadapan nya ini adalah orang yang Tia maksud tadi.
"Jadi lo Rendy." Ucap Adit.
"Iya, kenapa? gua minta sama lo, jauhin Tia." Ancam Rendi.
"Kalau gua gak mau." Dengan santai nya Adit menjawab Rendy.
"Kalau lo gak mau, liat akibatnya." Kembali Rendy mengancam Adit.
"Lo gancam gua, silahkan gua gak takut." Ucap Adit.
"Awas lo yah." Ucap Rendy dan pergi meninggalkan Adit.
"Tenang Ti, gua gak akan pernah mundur, gua bakal lindungin lo dari orang kaya Rendy. Yang pernah nyakitin lo." Gumam Adit.
-------------------------
Ke esokan harinya Tia sudah rapih, mengenakan gamis syar'i yang teruntai panjang beserta kerudung syar'i yang panjang.
Ini hari libur sekolah. Biasanya Tia pergi ke pegunungan atau puncak tanpa di temani oleh sahabat nya."Mau kemana? ko udah rapih sih." Ucap mamah Tia.
"Aku mau ke puncak mah. Mau liat pemandangan." Jawab Tia.
"Mau sama siapa?"ucap ka Kendi kaka Tia.
"Sama kaka lakh." Ucap Tia.
"Ko sama kaka sih. Kaka kan baru pulang pengen istirahat, sama mamah aja." Ucap ka Kendi.
"Mamah hari ini mau meeting."
"Yaudah sama papah." Ucap ka Kendi.
"Papah kan ada di Bandung." Ucap Tia.
"Yaudah Kendi temenin dulu sana adik kamu." Ucap mamah Tia.
"Yaudah deh iya, untung aja Kendi sayang sama Tia. Kalau ngak." Ucap ka Kendi.
"Uuuuhhhh kaka tersayangku makasih." Puji Tia kepada kakanya.
"Yaudah mah Tia sama ka Kendi pamit dulu yah. Assalamualaikum." Ucap Tia sambil mencium tangan mamahnya yang juga di ikuti oleh ka Kendi.
Tia dan ka Kendi berangkat menuju puncak. Tak lama Tia dan Ka Kendi sampai.
"Ka, mending kaka pulang aja istirahat, kaka gak usah khawatirin aku, nanti aku pulang sendiri aja." Ucap Tia yang masih di dalam mobil.
"Yaudah kamu hati-hati yah de." Ucap ka Kendi.
"Iya ka siap." Ucap Tia.
"Dasar kamu ini yah. Kirain kaka kamu udah berubah. Tetap aja sama."
"hehehe. Yaudah aku duluan yah ka." Ucap Tia dan keluar dari mobil ka Kendi.
Tak lama ka Kendi pulang dan Tia mulai berjalan sendiri ke arah puncak. Yang sering Tia datangi.
Tapi Tia berjalan ke puncak yang paling atas, sehingga pemandangannya bisa terlihat dari situ.
"Ya allah aku tidak akan pernah bosan. Dengan keindahan yang kau ciptakan." Gumam Tia.
Dari tadi Tia yang duduk sendirian di ujung puncak sambil melihat keindahannya, dan tak lupa juga Tia selalu menulis. Hari ini Tia menulis di memo handphone nya. Karna Tia tidak membawa buku Diary nya.
________________________
"Assalamualaikum."
Terdengar suara dari depan rumah Tia sambil mengetuk pintu.
![](https://img.wattpad.com/cover/173434591-288-k9359.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Frendzone (Friend). | END
De TodoKetika ada yang terluka di antara persahabatan karna mencintai orang yang sama. Apakah mereka mampu untuk mempertahankan persahabatan itu. Dan siapa yang akan mengalah di antara mereka? Selebihnya baca aja yah 🙂 @tiasutiati8