07.

124 6 0
                                    

Ke esokan harinya di sekolah,
Zahra yang sedang berjalan di koridor sekolah sambil membawa jus jeruk kesukaan Adit. Entah apa yang ada di hati Zahra saat itu.

"Semoga Adit suka dan meminumnya." Gumam Zahra dalam hati.

"Fredy." Panggil Zahra yang melihat Fredy.

"Iya ada apa?" tanya fredy sambil menghentikan langkahnya.

"Khm. Boleh titip sesuatu." Ucap Zahra.

"Apa?" tanya Fredy.

"Ana cuma nitip minuman ini, Tolong kasih ke Adit yah, tapi jangan bilang kalau jus jeruk ini dari ana, bisa kan." Ucap Zahra sambil menyodorkan tapperware yang berisi jus jeruk.

"Khm cieeee... cuma buat Adit doang nih, buat gua mana sama fahry." Jawab Fredy sambil mengambil jus jeruknya.

"Kalian juga kalau mau boleh ko. Gak cuma buat Adit aja." Jawab Zahra.

"Yaudah nanti gua kasih." Ucap Fredy.

"Syukron. Assalamualaikum." Ucap Zahra dan langsung meninggalkan fredy.

-------------------------

Di kelas Tia sedang menulis puisi, tugas dari bu sely.

"Kamu menulis puisi tentang apa?" tanya Zahra yang berdiri di samping mejanya sambil ingin duduk di kursinya.

"Liat aja nanti." Jawab Tia.

Tak lama bu Sely datang.

"Hallo, gimana tugaz ibu? apa kalian sudah mengerjakannya?" tanya bu selly.

"Sudah bu." Jawab semua murid.

"Yaudah, ibu pengen yang pertama bacain puisinya Zahra." Tunjuk bu Sely.

Zahra maju ke ke depan kelas dan mulai membacakan puisi yang ia buat.

Isi Puisi Zahra.

"Saat hati ini gundah, saat resah ini ada, apakah kau sanggup untuk mengembalikannya?
Aku Tersadar, apa yang aku lakukan hanyalah angin yang berhembus dan membawa lembaran kertas terbang
Namun pada saat itu juga kau datang membawa kertas itu
Dan kau mulai menulisnya dengan bait bait syair yang membuat ku tersenyum,
Kau bagaikan raja yang tinggal di awan dan turun ke bumi untuk membuat ku tersenyum
Semoga engkau tau apa yang aku rasa,
Aku tersipu malu saat aku melihatmu, pipiku merona, aku tak sanggup untuk berbicara
Semoga kamu merasakan apa yang aku rasakan"

Zahra membacakan puisi nya dengan penuh perasaan.

Semua orang bertepuk tangan saat Zahra selesai membacakan puisinya.

"Bagus Zahra, semoga orang itu tau yah apa yang kamu rasakan." ucap bu Sely.

"Khm." Jawab Zahra sambil tersenyum.

"Silahkan duduk." Ucap bu Sely.

Zahra hanya membalas dengan senyuman dan kembali ke tempat duduk nya.

"Sekarang giliran Tia." Ucap bu sely.

Tia maju ke depan, pada saat ingin membacakan puisinya bel istirahat berbunyi.

Dan artinya semua kegiatan belajar berhenti.

"Yasudah kalian istirahat dulu aja, dan kamu Tia nanti kamu minggu depan yah." Ucap bu Sely.

"Iya bu." Jawab ku.

-----------------------------

Di perputakaan Dara sedang membaca buku bersama Kinan di sebuah meja yang berbentuk bundar.
Tiba-Tiba seseorang memanggil menghampiri mereka.

Terjebak  Frendzone  (Friend). | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang