Saat ini lim menemani jennie memilih baju pengantinnya.
Jennie memilih beberapa baju dan memperlihatkannya ke lim.Lim yang sedang memperhatikan jennie sekilas terahlikan pandangannya kearah seorang gadis yang juga sedang memilih baju pengantin.
Jennie yang melihat ke arah lim yang sedang melihat kearah lain mencoba melihat apa yang di lihat oleh lim.
Pandangan jennie tertuju pada gadis yang sedang memilih baju pengantin di temani kedua orang tuanya langsung terkejut dan menutup mulutnya sambil bersembunyi.
Lim yang melihat jennie sudah mulai menangis dengan sigap mendekatinya dan langsung memeluknya." ayah dan ibu lim....mereka menemani rose memilih baju pengantinnya.. " ucap jennie sambil memeluk tubuh lim
Lim hanya bisa mengelus lembut punggung jennie
" aku berharap ayah bisa memilihkan baju pengantin untukku lim... " ucap jennie masih dengan tangisnya
Lim masih tak berdaya dan tak mampu mengatakan apa pun hanya bisa memeluk lebih erat tubuh jennie sambil mengelus lembut punggung jennie
Jennie yang tak sanggup menahan tangisnya melihat kedua orang tuanya dan adiknya itu akhirnya memilih beranjak pergi kembali ke flatnya.
Sesampainya di flat jennie terduduk di sofa di temani lim.
Jennie yang saat ini sedang duduk di pangkuan lim sambil lim memeluk jennie dari belakang dan jennie bersandar di tubuh lim membuat jennie lebih merasa nyaman dan tenang." lim..... " panggil jennie sambil memainkan jemari lim
" hhmm..... " deheman lim
" apa ayah akan menerimaku setelah aku menikah lim..? " Tanya jennie sambil menggenggam tangan lim dan menyandarkan kepalanya
" pasti jenn....ayah akan menerimamu kembali... " ucap lim sambil mengecup lembut pucuk kepala jennie
" aku sangat merindukan ayah ibu dan rose... " ucap jennie sambil menarik tangan lim dan menyandarkan di pipinyaLim hanya mengelus lembut pipi jennie dan mendekap tubuh jennie
Keesokan harinya
Lim yang terbangun dan mencoba melihat sekeliling mencari keberadaan jennie.Lim tidak melihat jennie di tempat tidurnya langsung terbangun dari sofa yang iya tiduri.
" jenn.......jenn....." panggil lim sambil melihat kekanan dan kekiri
Lim yang tak mendapat respon dari jennie mulai panik dan bergegas mencari jennie di luar flat sambil menghubungi jennie.
Lim terlihat kebingungan memalingkan tubuhnya mencari cari jennie di kagetkan dengan sebuah tangan yang menyentuh pundaknya.
" jenn.....dari mana kamu... " ucap lim sambil berbailk dan memeluk tubuh jennie
" aku dari membeli sarapan untukmu lim... " ucap jennie sambil melepas pelukan lim
" jangan pernah pergi tanpa memberi tauku jen,,,aku sungguh khawatir jenn ketika tak melihat keberadaanmu... " ucap lim sambil memegang pundak jennie dan menatapnya
" maaf lim....aku janji tidak akan seperti itu lagi... " ucap jennie sambil memeluk tubuh lim setelah melihat kekhawatiran limLim yang sudah mengantar jennie bertemu kai untuk mempersiapkan pernikahan mereka memilih kembali ke apartemennya.
Sesampainya di apartemen lim tak sengaja berpapasan dengan ayah jennie.
Lim yang berlalu melewati ayah jennie terhenti langkahnya mendengar perkataan ayah jennie." kenapa harus ada pembunuh di tempat ini.. " ucap ayah jennie
Lim hanya diam tak membalas perkataan ayah jennie dan segera berlalu tanpa memperdulikan ucapannya.
Lim yang saat ini sedang duduk di balkon apartemennya sambil meminum beberapa botol bir.
Lim begitu mabuk sembari mengatakan semua keluhannya menatap langit.