20 회

10.9K 2K 426
                                    

Perhatian!

Chapter ini mengandung unsur adegan dewasa yang tidak cocok dibaca untuk dedek2 emesh yang masih dibawah umur.

Saya sudah memperhalus penulisan agar jatuhnya tidak terlalu vulgar dan maaf p*rno. Tapi demi menghindari kejadian yang kurang mengenakkan, saya sarankan klik exit from the page sekarang juga.

Happy Reading!

*****

"Jaehyun-ah!"

Jaehyun yang baru saja keluar dari rumah menghentikan langkah. Menatap kaget sosok wanita tak jauh darinya lalu bersuara, "Kenapa kau ada disini, Jihyo-ya?" Tanyanya lalu menangkup wajah sang kekasih yang menghampirinya, "Kau masih sakit, kenapa kau malah keluar rumah jam delapan malam?"

"Aku ingin memberitahumu kabar bahagia."

Menghela nafas, Jaehyun menarik Jihyo kedalam pelukannya, "Tapi kau kan bisa menelepon ku, sayang."

Jihyo menggeleng, melepaskan pelukan Jaehyun lalu kembali mendongak dan menatap wajah kekasihnya lekat-lekat.

"Ayahku ingin agar kita segera menikah, Jaehyun-ah."

"Benarkah?" Jaehyun mengusap Surai lembut Jihyo, "Kenapa begitu tiba-tiba? Apa kau yang membujuknya?"

Wanita bermata besar itu mencebikkan bibir, memukul dada bidang Jaehyun pelan lalu terkekeh, "Enak saja, aku tak semurahan itu." Ucapnya, "Harusnya kau yang membujuk Ayahku."

"Baiklah, baiklah." Jaehyun tertawa pelan, "Aku akan memberitahu Ayahku, setelah itu kita bisa menentukan tanggalnya."

"Hm," Jihyo mengangguk antusias, "Ah, aku sangat bahagia Jaehyun."

"Aku juga, Jihyo-ya."

*****

Setelah mengantar Jihyo pulang ke rumahnya, Jaehyun bergegas menuju apartement Taeyong. Ia yakin lelaki itu telah menunggunya cukup lama. Kedatangan sang kekasih benar-benar diluar perkiraannya. Rencana awal untuk berkencan di sungai Han bersama Taeyong pun harus tertunda.

Sesampainya didepan apartement itu, Jaehyun mengetikkan pesan singkat kepada Taeyong. Senyum tipisnya tak pernah hilang, ia membayangkan betapa indahnya menikmati gemerlap lampu gedung-gedung menjulang disekitar sungai Han, juga jembatan yang membentang di sana. Minum soda dan mengunyah makanan ringan bersama lelaki terkasihnya, sangat romantis, pikirnya.

Tae, aku sudah berada didepan apartementmu.

Ayo kita pergi sekarang.

Atau aku perlu menjemputmu di kamarmu Princess?

Taeyong tertawa sarkastik melihat pesan yang baru saja masuk kedalam ponselnya. Dengan sigap ia menghapus air mata pada pipinya sebelum membalas pesan dari lelaki bajingan bernama Jung Jaehyun.

Aku sedang tidak sehat

Tiba-tiba kepalaku pusing

Maafkan aku

Melihat pesan Taeyong membuat Jaehyun terperangah. Rahangnya mengeras dan jemarinya sontak mencengkeram kuat stir mobilnya. Ia yakin Taeyong lagi-lagi kehilangan semangat hanya karena memikirkan wanita bernama Seulgi itu. Padahal, sudah jelas jika Taeyong ditinggal pergi. Ia tak akan membiarkan kesempatan untuk mendapatkan Taeyong terhalangi hanya karena bayang-bayang Seulgi.

Loving Her Boyfriend | Jaeyong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang