12 회

11.8K 2.1K 96
                                    

Taeyong membuka pintu klinik sembari memegangi kepalanya yang masih terasa sangat berat. Namun, jika ia mengingat setiap kalimat yang diucapkan Jaehyun semalam, rasa sakit itu kemudian berubah menjadi racun memabukkan.

"Aku mencintaimu, Lee Taeyong."

Suara husky Jaehyun ketika mengucapkan kalimat itu masih terngiang-ngiang ditelinga Taeyong. Hidupnya akan sangat diberkati jika ia bisa mendengar suara dan ucapan Jaehyun itu tiap hari, pikirnya.

"Taeyong!"

Uh,

Meski sudah saling mengenal cukup lama dan bekerja di klinik yang sama, Taeyong masih belum terbiasa dengan pekikan nyaring Lisa. Kini wanita jangkung dan berambut pendek itu memasang senyum lebar sembari melambai-lambaikan tangan kearahnya.

Taeyong berjalan mendekati meja resepsionis klinik, melipat dua lengannya diatas sana lalu menghela nafas kasar, "Lis, kau tahu? Kepalaku rasanya ingin pecah saat mendengar suaramu."

Lisa terbahak sejenak lalu menepuk pelan bahu sahabatnya, "Tapi aku yakin kepalamu akan dipenuhi bunga-bunga setelah melihat ini," ucap wanita itu sembari mengangkat wadah minuman berbahan aluminium.

"Apa itu?"

Taeyong meraih botol aluminium itu sembari menatapnya heran, pasalnya ia otomatis teringat dengan wadah kopi neneknya di rumah. Sang nenek kerap kali membuat kopi dalam jumlah banyak lalu menyimpannya kedalam botol aluminium agar panasnya bertahan lama.

"Itu teh gingseng hangat."

"Luar biasa!" Taeyong berseru, "Kenapa kau tahu jika aku sangat membutuhkan ini? Oh kepalaku sangat berat karena mabuk-mabukan bersama Seulㅡ"

"Hei, jangan terlalu percaya diri," Lisa memotong ucapan Taeyong datar.

Lelaki berambut hitam itu pun mengerutkan keningnya, "Maksudmu?"

"Bukan aku yang membawa minuman itu," ucap Lisa, "Tapi Jaehyun."

Taeyong menjatuhkan rahangnya sejenak lalu menatap jam pada pergelangan tangannya. Masih sangat pagi, klinik ini bahkan baru dibuka beberapa puluh menit yang lalu, tapi kenapa Jaehyun sudah menitip minuman ini terlebih dahulu? Pikirnya takjub.

"Ah ya, dan ia berkata akan menemuimu saat jam makan siang nanti," sambung Lisa lalu menopang dagu tepat dihadapan wajah terkejut Taeyong, "Aku suka permainan cantikmu, Lee."

Taeyong berdecak kesal, "Aku tak melakukan apa-apa, dia saja yang selalu mengejarku."

"Ey... Tapi kau suka kan?" Goda Lisa sembari menaik turunkan alisnya, "Ayolah, berikan dia harapan."

Bahkan aku sudah memberinya lebih dari sebuah harapan, Lis.

"Aku tak ingin dipandang sebagai perusak hubungan orang lain, Lis."

Taeyong menarik salah satu ujung bibirnya, "Terlebih aku merebut kekasih seorang wanita, terdengar sangat rendahan."

"Hey, hilangkan pemikiran kolotmu itu." Lisa mengeluarkan smirk khasnya, "Selagi masih ada kesempatan untuk masuk kedalam celah hubungan orang, kenapa tidak?"

"Dasar iblis."

Taeyong menyentil jidat Lisa hingga wanita itu memekik nyaring, ia pun melenggang pergi ke ruangannya dengan senyum tipis yang terlihat berbahaya.

Bermain di level standar bukan gayaku, Lisa.

Sesampainya di ruangan, Taeyong mendudukkan diri diatas kursi kerjanya yang empuk. Menghela nafas berat, ia kemudian memandangi botol minuman ditangannya.

Tersenyum tipis, Taeyong perlahan membuka tutup dari wadah berbahan aluminium itu hingga wangi khas ginseng dan teh hijau menyeruak. Kepalanya yang tadi terasa sangat berat berangsur membaik ketika Taeyong menyesapi teh gingseng itu.

Ting!

Atensi Taeyong teralihkan pada ponsel yang ia simpan didalam saku celana kainnya. Ia pun meletakkan minuman hangat tadi di atas meja sebelum merogoh benda persegi miliknya.

Alis Taeyong berkerut melihat nomor tak dikenal mengiriminya pesan. Setelah membaca deretan kalimat singkat itu ia memejamkan mata sembari menarik nafasnya dalam.

"LISAAAAAAAA!!"

Jika saja Lisa tengah berada di hutan, mungkin ia telah mendengar suara burung beterbangan dari tempatnya bertengger akibat teriakan Taeyong yang mengalahkan ngauman singa. Wanita itu mengusap kupingnya sejenak sebelum membalas pesan singkat Jaehyun yang lain di kakaotalk.

To : Jaehyun
Sepertinya isi pesanmu terlalu...
Berlebihan.

ㅡto be continued

ㅡto be continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Loving Her Boyfriend | Jaeyong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang