"Bagaimana makan di kedai tadi?" Tanya Taeyong sembari memasang seat belt lalu melirik sekilas kearah Jaehyun.
Pria berlesung pipi itu menyalakan mesin mobil lalu menoleh kearah Taeyong, "Sebenarnya biasa saja," ucap Jaehyun, "Tapi karena kau makan bersamaku rasanya menjadi luar biasa."
Bibirmu itu, Jung.
Taeyong hanya memberi respon gelengan lalu menoleh keluar jendela. Jika berlama-lama dengan Jaehyun dapat membuatnya salah tingah dan kehilangan kendalinya untuk tetap bersikap biasa, maka Taeyong lebih memilih untuk menjauh sebentar saja.
Si Jung perayu Jaehyun ini benar-benar membuatnya gila.
"Dimana alamat rumahmu?" Tanya Jaehyun saat mobilnya perlahan melaju menjauhi halaman kedai dua puluh empat jam.
"Apartemen Haesong." Jawab Taeyong seadanya.
Jaehyun mengangkat alisnya takjub lalu menoleh sekilas pada pria berwajah tampan sekaligus cantik disampingnya, "Cheongdam?"
"Hm," Taeyong menggumam, mengiyakan. "Kenapa?"
"Ya! Apartement itu dekat dari rumahku." Ujar Jaehyun antusias, "Ternyata aku tak salah, sepertinya kita pernah bertemu sebelumnya karena tempat tinggal kita berdekatan."
"Ah, begitu."
Melihat respon Taeyong yang biasa saja membuat Jaehyun memutar otaknya lagi agar bisa semakin dekat dengan sosok itu.
"Tae, apa kau sudah memiliki kekasih?"
Taeyong sontak terlonjak mendengar pertanyaan Jaehyun yang tiba-tiba,
Tidak mungkin kan dia akan menyatakan cinta padaku sekarang? Batinnya.
"Memangnya kenapa?" Taeyong balik bertanya tanpa menjawab pertanyaan Jaehyun terlebih dahulu.
Menggigiti bibir bawahnya, Jaehyun melirik Taeyong sekilas. Sosok itu juga tengah memandanginya dengan tatapan biasa saja, tak ada yang spesial. Padahal sedari tadi Jaehyun sudah mengeluarkan seribu jurus rayuan gombalnya untuk menaklukkan pria itu.
Apa Taeyong memang lelaki normal hingga tak tergoda sama sekali? Pikir Jaehyun.
"Aku hanya ingin tahu," jawab Jaehyun, "Kau sepertinya tak ingin terlalu terbuka dengan orang lain, jadi kupikir..."
Maksudmu aku tak ingin tergoda Jung?
"Ya, aku sudah memiliki kekasih."
Bagai dilempari batu tepat diwajahnya, Jaehyun memaksakan senyum lalu menoleh pada Taeyong sejenak, "Ah sudah kuduga," ujarnya.
Jaehyun terlihat berpikir sejenak dan Taeyong menyadari keresahan di wajah pria berlesung pipi itu. Sepertinya ada yang ingin ia katakan namun tertahan dipangkal tenggorokan.
Berdehem pelan, Jaehyun meneguk ludahnya kasar sebelum menanyakan hal yang menurutnya akan membuat Taeyong tersinggung nantinya.
"Tae..."
"Hm?" Taeyong lagi-lagi hanya memberi Jaehyun respon gumaman sembari menatap pria itu lamat, "Apa yang ingin kau tanyakan?" Tanya Taeyong seolah tahu isi otak Jaehyun.
"Itu..." Jaehyun mencengkeram kuat stir mobilnya, "Apa kekasihmu seorang wanita?"
Tawa Taeyong meledak mendengar pertanyaan Jaehyun. Sedangkan pria berlesung pipi itu sudah cukup paham dengan jawaban sebenarnya setelah melihat respon Taeyong. Tapi kenapa hatinya merasa tak terima?
"Memangnya aku terlihat seperti mengencani seorang pria?"
Jaehyun mengusap tengkuknya kaku, "Tidak, bukan begitu. Tapi ya..." Ia melirik Taeyong sekilas, "Kau tahu sekarang ini perbedaan gender bukan lagi batasan untuk kau menjalin hubungan dengan seseorang."
"Jadi jika kau disukai oleh seorang pria, apa kau akan menerimanya?" Tanya Taeyong yang membuat Jaehyun ingin berteriak "Iya!" Namun lidahnya masih tak berdaya.
"Tergantung."
Taeyong menyipitkan mata, "Tergantung bagaimana?"
Jaehyun mengangkat bahu, "Jika pria yang menyukaiku sepertimu, aku mau."
Kalau begitu tinggalkan kekasihmu dan jadilah milikku.
"Memangnya aku seperti apa?"
Pancing Taeyong yang tanpa Jaehyun sadari membuat pria mungil itu bisa mengambil celah untuk masuk kedalam hubungannya dan Jihyo.
"Kau menarik, bukan hanya dari segi tampang tapi juga sikapmu,"
Jaehyun menjeda kalimatnya untuk menatap lekukan wajah nyaris sempurna dari pria disampingnya, "Dan kau memang pas untuk menjadi pihak submissive untukku." Sambung Jaehyun dengan nada yang lebih rendah dari sebelumnya.
Taeyong merinding mendengar ucapan Jaehyun. Bukan karena ia takut dengan aura mendominasi pria itu. Namun, ia takjub karena secara tidak langsung Jaehyun mulai menunjukkan ketertarikan padanya.
"Kau membuatku takut, Jaehyun." Ujar Taeyong lalu tertawa pelan, "Untungnya kau telah memiliki Jihyo."
Mendengar nama Jihyo membuat Jaehyun hanya bisa menghela nafas.
"Ngomong-ngomong sudah berapa lama kau dan Jihyo menjadi sepasang kekasih?" Tanya Taeyong.
Sebenarnya ia tak begitu ingin tahu kapan dan bagaimana perjalan kisah cinta dua anak manusia itu. Mendengar Jihyo memanggil Jaehyun saja sudah membuatnya muak.
"Um, sepertinya dua tahun?"
"Kenapa sepertinya?" Taeyong menautkan alis curiga, "Kau tak boleh melupakan hari jadi kalian, wanita sangat tak suka jika memonetum spesial dalam hidup mereka terlupakan."
"Lalu bagaimana dengan pria?"
Taeyong menyipitkan matanya, "Maksudmu?"
"Apa kau juga tak suka jika kekasihmu melupakan hari jadi kalian?" Tanya Jaehyun sebelum menghentikan mobilnya tepat disamping lampu lalu lintas.
Pejalan kaki mulai melintasi jalan raya ketika mobil yang tadinya berlalu lalang berhenti. Sedangkan dua cucu Adam yang tengah berdiam didalam mobil terdiam sejenak.
"Aku sebenarnya tak terlalu mempermasalahkan hal itu," jawab Taeyong lalu menoleh pada Jaehyun, "Aku hanya butuh kepastian tentang kelanjutan hubungan kami kedepannya dari pasanganku, masalah hari jadi tak terlalu berpengaruh." Jelasnya.
Jaehyun mengusap ujung hidung dengan telunjuknya, mengulum bibir lalu merentangkan tangan hingga mengenai punggung Taeyong. Tepatnya ia sengaja agar bisa merangkul pria bermata besar itu.
"Sayang sekali kau mengencani wanita."
Ucapan Jaehyun membuat Taeyong menatapnya lamat,
"Jika kau butuh pria yang bisa memberimu kepastian, cari saja seseorang bernama Jung Jaehyun."
Ya tentu aku akan mencarimu,
Jadi pastikan lebih dahulu untuk meninggalkan wanita itu.
ㅡto be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving Her Boyfriend | Jaeyong ✓
Fanfic❝I hate hers just because I like you and want you❞ M/M | AU | FRAME STORY | MATURE Lee Taeyong, seorang dokter hewan muda nan bersahaja diam-diam menyimpan perasaan pada sosok Jung Jaehyun, lelaki yang notabennya adalah kekasih dari pelanggan di kli...