Setelah keduanya siap lalu mereka pergi ke dokter menaiki mobil crv milik mereka lalu menuju rumah sakit
"Oh iya bun katanya nanti malem tante mau kerumah tadi pagi dia telfon cia" ucap cia sambil membenarkan baju nya
"Pasti alea kangen sama kamu"
"Tadinya aku yg suruh kesana cuma aku lagi nggak fit kaya gini jadinya tante yg mau main deh"
"Iya yaudh sayang"
Keduanya mengobrol hingga sampai kawasan rumah sakit
"Permisi dokter"salam alexa saat masuk ruangan
"Oh iya bu silahkan duduk apa ada yg bisa saya bantu bu"tanya dokter tersebut
"Ini dok alecia pucat sama lemas bgt" ucap alexa memberi keterangan
"Oh iya alecia silahkan berbaring ya diperiksa dulu keadaannya" ucao dokter bernama zenya tersebut dan cia hanya mengikuti intruksi nya
Setelah tak beberapa lama diperiksa mereka akhirnya keluar ruangan dan menebus obat laullu mereka ketoko perhiasan dan langsung pulang
"Bunda cia langsung istirahat ya kepala cia pusing" cia berjalan ke dalam rumah
"Iya nanti sore bunda bangunin ya sekalian kamu minum obat kalo butuh apa apa bunda di kamar ya" alexa berjalan ke arah kamarnya
Tidak lama setelah itu mobil civic milik luwis pun memasuki pekarangan rumah tersebut
Luwis masuk ke dalam kamar dan lagi lagi pertengkaran itu terjadi ia menyerahkan sebuah amplop yg berisi surat cerai
"Kamu tanda tangan dan akan aku urus perpisahan kita secepatnya" luwis berbicara dengan alexa sedangkan alexa yg sedang berbaring lalu mendudukan dirinya
"Baik" alexa menandatangani surat itu lalu menyerahkan kepada luwis"Hak asuh alecia menjadi hak asuh aku kamu tak berhak mengambil nya dariku" ucap luwis
"Jangan mimpi alecia akan menjadi hak asuh aku dia putriku dan aian selamanya begitu tidak ada yg bisa mengubah itu termasuk kamu" alexa membentak luwis karena tidak terima hak asuh putri nya tersebut diambil alih oleh luwis
"Kamu ngga bisa egois kaya gini aku juga ayah nya aku juga berhak atas cia"luwis menatap alexa tajam
Sedangkan alexa yg dari tadi sudah berdiri di depan pintu mendengarkan apa yg terjadi saat ayahnya masuk kamar bundanya ia mengurung kan niat untuk tidur
"Ayah macam apa kamu hah aku tanya menduakan istrinya demi jalang jalang murahan diluar sana dan tidak pernah pulang kerumah lantas kasih sayang apa yg kamu berikan kepada alecia membawa selingkuhan mu masuk kedalam rumah dan mengenalkan dia sebagai calon ibu baru nya alicia" alexa kali ini benar benar marah
"Aku tidak akan melarang kamu bertemu dengan cia kapan saja asal hak asuh cia menjadi milikku" alexa mencoba memberi pengertian kepada suami nya tersebut agar cia tetap tinggal serumah dengan alexa
PLAKKKKKKKK!!!!!
Lagi lagi suara tamparan itu
"Jaga ucapan mu alexa" bentak luwis
Alecia yg tidak tega melihat bunda nya lalu masuk ke kamar dan melihat bunda nya terduduk lemas sambil menangis alecia langsung memeluk bunda nya
"Sampai kapanpun saya akan tetap disini bersama bunda syaa anda jika ingin pergi silahkan pergi jangan pernah kembali lagi itu lebih baik dan satu lagi sampai kapanpun saya tidak ingin tinggal serumah dengan anda silahkan anda pergi dari sini saya menganggap ayah saya sudah meninggal" ucap alecia tajam sambil membantu bunda nya berdiri dan membaringkannya dikasur
"Cukup sudah hampir 4 tahun lebih saya diam saat anda menyiksa ibu saya seperti ini saya diam dan saya saat itu hanya bisa menangis karena saya masih sangat terlalu kecil sekarang saya sudah besar dan saya paham akan segala hal termasuk anda "
"Anak macam apa kamu ini" luwis mengangkat tangannya hendak menampar cia lalu menahannya
"Kenapa berhenti ayo tampar siksa saya seperti anda menyiksa bunda saya dan abang saya hingga meninggal ayah macam apa anda .SILAHKAN PERGI DAN JGN DATANG LAGI !!!!!! SAYA MUAK DENGAN WAJAH ANDA" bentak cia dan luwis pergi dengan keadaan malu dan marah
Cia lemas seketika tenaga nya habis karena telah ia keluarkan lalu ia terduduk lemah disamping alexa
"Cia cia cia ngga apa apa kan"ucap alexa
"Cia ngga apa apa bun bun sebentar
Cia ambilin kotak p3k dulu ya"Cia berlari kebawah mengambil kotak p3k lalu ia mengobati luka ibunya dan memeluk nya
"Cia sayang bunda cia janji cia ngga akan ninggalin bunda sendirian" ucap cia menangis
"Makasih ya nak udh jadi anak yg berbakti sama bunda bunda bangga punya anak seperti kamu" alexa menciumi pipi putrinya berulang kali
"Bun aku kerumah sakit yu kita jenguk kakak"ekspresi muka cia seketika menjadi sedih
"Iya sayang bunda kangen sama kakak sama abang mu tapi besok ya setelah kamu sembuh bunda janji akan bawa kamu ketemu kakak" alexa berjanji kepada cia
"Bun kenapa kakak ngga sembuh sembuh bun kenapa udh 2 tahun cia nungguin kakak pulang kerumah bun kumpul kaya dulu lagi kenapa ngga bisa bun cia kangen kakak" tangis cia pecah saat ia membicarakan kakaknya tersebut
"Cia ngga boleh nangis cia ngga boleh putus asa cia harus berdoa semoga kakak cepet sembuh dan bisa kumpul lagi kaya dulu ya"alexa memeluk cia dengan kasih syaang dan kelembutan ia masih belum bisa hidup tanpa brigita vanzania cornelia kakak perempuannya
"Cia kangen ka brigita bun kapan kakak sembuh dan kapan kakak pulang bun " cia menangis malah semakin terisak isak
"Iya sayang bunda ngerti bunda paham apa yg cia rasain bunda juga kangen sama kakak besok kita kesana ya jenguk kakak" alexa memberi pengertian kepada cia dan cia mengangguk meski air matanya tak masih mengalir deras
"Alecia ke kamar dulu ya bun mau istirahat bunda juga istirahat nanti malem tante mau dateng masalah ayah jangan dipikirin bun karena cia akan tetap sama bunda"
Lalu cia keluar kamar alexa dan menuju kamarnya

KAMU SEDANG MEMBACA
A L E C I A
Teen Fiction****** Dug dug dug 'Jeritan kesakitan itu lagi lagi terdengar melengking merusak gendang telinga ku ya tuhan kapan penyiksaan ini berhenti kapan ' batin cia sambil menangis Bahkan sudah tidak asing suara itu di telinga cia hampir setiap hari suara...