A L E C I A 8

9 1 0
                                    

Setelah sampai dikamar nya cia menumpahkan segala air matanya

Flaah back on

"Ayah jangan yah jangan jangan yah nanti bunda sakit ya jangan yah jangan" teriakan  remaja berumur 17 tahun tersebut

Sedangkan alecia hanya bisa menangis di sudut kamarnya mendengar pertengkaran ayah dan abang nya tersebut dia tidak bisa berbuat apa apa selain menangis

"Diam dia ini perempuan tidak berguna kau tau itu jika cari istri suatu saat jgn macam dia mengerti kamu" teriak ayah nya yg sudah kalap di selimuti emosi

Sedangkan alexa  kepala nya berdarah akibat terkena lemparan vas bunga dari luwis hanha terbujur kaku

"AYAH MACAM APA KAU INI TEGA MENYIKSA BUNDAKU SEPERTI INI" teriak rey yg sudah tidak bisa menahan emosi nya

Lalu luwis mendorong rey kuat kuat hingga kepala rey membentur tembok

Lalu rey pingsan dan luwis langsung pergi begitu saja brigita yg ada di tempat  langsung menelfon ambulan lalu alexa dan reynanda dibawa kerumah sakit alexa hanya terkena  6 jahitan sedangkan rey koma karena benturan keras di kepalanya

Mulai saat itu brigita senantiasa menunggu abang nya tersebut hanya brigita yg sangat dekat dengan rey

"Brigita makan dulu ya abang nanti sedih liat brigita klo ngga makan brigita makan ya sayang" tawar alexa sambil menyuapkan nasi

"Iya bun tapi sedikit aja ya bun"

Dan dibalas dengan anggukan alexa
Hampir 4 bulan reynanda koma lalu dinyantakan meninggal dunia bunda sempat shock tapi dia harus terlihat tegar di depan anak anak nya tapi brigita tidak dia berubah mental nya terganggu karena kehilangan abang yg sangat dicintai nya dia dirawat sampai selama ini

Di saat pemakaman rey pun luwis tidak datang awal mula cia membenci ayah nya disni

Lalu semuanya berubah

Flash back off

"Cia bunda panggil dari tadi ngga nyaut kirain ngga ada di dalem kok bengong lagi mikir apa " ucap alexa berjalan ke arah putrinya trrsebut

"Ah bunda engga ko hehe bunda kok disini bukannya istirahat " sambil mengusap air matanya

"Tadi tante telfon katany ngga jadi kesini alea diajak pergi sama om bramantyo katanya tante udh telfon kamu berkali kali tapi ngga diangkat eh telfon ke bunda deh" jelas alexa

Alexa yg tau cia sedang memendam perasaannya hanya bisa tersenyum miris dia tidak bisa memberikan kebahagiaan pada alecia hanya kesengsaraan yg ia suguhkan dri ia masih kecil

"Iya hehe hp aku off yaudah bunda istirahat yu cia anter ke kamar" jelas cia sambil mengantar alexa ke kamar

Setelah mengantar bunda nya pergi ke kamar nya lalu dia turun ke bawah dan menuju dapur untuk mengambil minum saat ia melintas melewati ruang keluarga ia melihat bingkai foto

Cia mengambil nya disitu terlihat bunda nya ayahnya abang dan kakak nya serta dirinya disaat foto ini diambil semuanya nampak baik baik saja kehangatan keluarga kasih sayang bunda dan ayah nya masih bisa ia rasakan kebersamaannya dengan kedua kakaknya pun nampak lekat

Tapi tidak untuk setelahnya . Tepat bertahun tahun setelah itu semua tak lagi sama keluarga nya hancur berkeping keping jeritan dari mulut manis bunda nya yg kesakitan hampir setiap hari di dengarnya . Mengunjungi makam abang satu satunya rutin ia datangi perminggu menjenguk kakak semata wayangnya pun tak luput dari pikirannya

Ah itu kisah silam yg kelam lalu ia menaruh lagi bingkai foto itu dimana tempat nya ia mengambil lalu bola matanya menuju benda di samping televisi

Sebuah kotak musik yg dihadiahkan oleh ayah nya saat umurnya tepat 5 tahun kotak musik berbentuk hati berwarna merah dan diatas nya ada seorang penari balet jika dibuka tutupnya ia akan berputar dan mengalunkan melodi yg merdu penghantar tidur

Ia tersenyum air matanya kembali menitik

'Ah sudahlah keluarga ku sudah hancur tidak akan pernah kembali utuh seperti dulu batinnya'

22.00

Hanya suaraa tv yg terdengar di kamar cia serta segelas air putih yg ia ambil dari dapur tadi

Ddrrrtttt dddrrrrrttttt

Suara telfon cia terdengar lalu buru buru ia mengangkatnya

Mirza

"Hallo za kenapa" tanya cia

"Lo belum tidur ci" jawab suara di sebrang sana

"Belum mungkin sebentar lagi"

"Ci besok gue boleh ya main ke rumah lo"

"Iya za boleh nanti gue bilang sama bunda gue dulu ya "

"Yaudh ci selamat malam jgn tidur malem malem ya gue say...... eh semoga mimpi indah"

Cia hanya tersenyum kecil

"Too zaa thanks ya"

Lalu sambungan terputus

Cia segera mematikan televisinya dan membaringkan tubuh nya diatas kasur miliknya dan memejam kan matanya

Bunda bunda bunda jangan bunda bunda jangan tinggalin cia bunda bunda  BUNDAAAAAAAAAAAA

Arhhhggg

Cia terbangun dari tidurnya disertai keringat mengucur dari dahi nya ia segera menyambar gelas di sebelahnya yg berisi air putih ditenggaknya

'Huft untung cuma mimpi tapi kenapa terlihat nyata sekali ahhh udahlah semoga aja ngga terjadi apa apa sama bunda' sangkal nya lalu ia melihat jam masih jam 4 lewat 27 menit

Ia menuju kamar alexa lalu memutar handle pintunya ia mendekati alexa yg sedang tertidur pulas wajah cantik bundanya masih terlihat ada samar samar keriput yg menandakan wajah bunda nya mulai menua dan beberapa helai rambut putih diatas kepalanya

Lalu cia melirik tangan nya . Tangan itu yg sedari kecil menggendong cia menghapus air mata cia membelai lembut rambuf cia menyuapi cia saat dirinya sedang terbaring di tempat tidur karena sakit tangan itulah yg akan cia jaga tidak akan ada satupun yg boleh menyakiti bunda ku fikirnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A L E C I A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang