Fransisca yang berjalan dengan pelan menelusuri lorong-lorong kampus yang dipenuhi keramaian, rasanya ia ingin mendorong manusia yang menghalangi jalannya agar ia bisa mendapat cela untuk berjalan dan menjauhi keramaian ini.
"Permisi woi, elah permisi!" Keluh Fransisca dengan sedikit emosi namun manusia di depannya tak memberikan sedikit ruang untuk dirinya berjalan.
"Ini ada apan dah? Rame bener dah, gak suka!" Ucapnya lagi membuat di sampingnya menoleh ke arahnya.
"Lo gak tau siapa yang dateng ke kampus kita hari ini?" Ucap perempuan di sampingnya.
"Gak." balas singkat Fransisca membuat perempuan di sampingnya mendengar dan menepuk pelan keningnya.
"ET BUZET PARAH BANGET SIH GAK TAU SERIUSAN?" Ucap perempuan di sampingnya dengan histeris.
"Gak, emang siapa dah?" tanya Fransisca.
"KAMPUS KITA TU KEDATENGAN PENULIS TERKENAL DAN DIA GANTENG BANGET WOI, GANTENG ISH." Ucap perempuan di sampingnya dengan penuh semangat.
"Oh.."
"Gua duluan ya." Ucap Fransisca lalu melangkah mundur.
"Yoi." balas perempuan itu.
Fransisca mengurungkan niat untuk menelusuri lorongnya, justru ia berjalan ke arah kantin mengisi perutnya dengan penuh ketenangan.
"Woi, tai." Sapa Fransisca dengan lelaki yang sibuk bermain handphone.
"Bentar ya, gue lagi push rank." ucap lelaki itu dengan santai tanpa menoleh.
"AFK kek lo," ucap Fransisca dengan kesalnya.
"Santui sayang, bentar lagi." ucap lekaki itu yang sibuk dengan handphonenya.
Fransisca pun mempunyai ide kreatif, agar lekaki itu berhenti bermain handphonenya, ia pun mencari nama lelaki itu dikontak hpnya, dan langsung menekan telpon untuk panggilan suara.
"Bjir ya.." Ucap lelaki saat dirinya tau kalau Fransisca menelepon dirinya.
"Mampus kalah juga." Ucap Fransisca dengan tersenyum bangga akan aksinya karena membuat pacarnya kalah saat bermain game.
"Bjir.. Gue menang lagi," ucap lelaki itu membuat raut wajah Fransisca seketika langsung datar.
"Sial." Ucap Fransisca.
"Ngapain balik ke Indonesia? Udah bosen di sana?" Tanya lekaki itu seraya menaruh ponselnya di atas meja.
"Anjir ya, kalo orang punya pacar, pacarnya dateng sambut kek, atau apapun kek, lah lo malah nanya kek gitu, ga guna banget sumpah." Dumel Fransisca.
"Masih inget daratan?" Tanya lelaki itu membuat Fransisca semakin kesal.
"Babi banget sih anjir." Ucap Fransisca.
"Tapi sayang kan?" Goda lelaki itu saat tau Fransisca kesal karna pertanyaan dirinya.
"Udah gak usah kesel, makin jelek," Ucap lelaki itu yang mempunyai nama lengkap Jovial El Nichol Muhammad, sering disapa Jovial.
"Genit banget sih colek-colek, Oh jangan jangan selama gue di sana lo jadi playboy ya?" Tanya Fransisca dengan penuh rasa kesalnya.
"Kok tau?" Tanya Jovial lalu tertawa kencang.
"Dasar cowok brengsek," Ucap Fransisca sembari mencubit pipi jovial.
"Udah berapa cewek yang lo gombalin?!" Tanya Fransisca dengan tatapan intimidasi.
"Banyak sih, tapi - - -" Ucap Jovial dengan teeputus membuat Fransisca jadi penasaran.
"Tapi apa?" Tanya Fransisca.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR : Labirin Berkelana
Teen Fiction[ mari berkelana hingga cerita ini selesai ] *** Kelam dengan taburan sedikit warna, seperti; rangkaian takdir rumit tak memiliki jawaban atas pertanyaan yang terpendam. Terlalu jauh untuk kembali, namun tak kuat untuk berlari dalam kegelapan ini s...