Jaehyun

41K 1.9K 66
                                    



—Started—

Aku akan menceritakan sebuah cerita asli yang aku alami sendiri. Cerita yang aku harapkan, namun juga tak aku harapkan, cerita yang membawa duka tapi membawa bahagia diakhirnya. (suara radio menghiasi telingamu)

Kamu memeluk punggung hangat didepanmu, menelusupkan wajahmu pada kehangatan kehadirannya.

"apa yang kau lakukan oppa?"

"hm?aku hanya menatap langit malam"

"masuklah, udaranya terlalu dingin untuk uri aegy"

"hangat kok, kan aku peluk kamu"

"bisa aja kamu"

"oppa"

"hm?"

"jangan pergi ya"

"aku gak kemana-mana, kenapa kamu tanya kayak gitu?"

"molla, aku hanya ingin kau berjanji"

"arraseo"

Dan kau mengingkarinya, janji yang pernah kau buat 3 tahun yang lalu.

3 tahun yang lalu, saat usia kandunganmu berjalan 5 bulan, kamu dan suamimu, Doyoung. Bertamasya ke pulau jeju untuk piknik berdua.

Kalian sangat bersemangat dan bahagia, namun saat itu ada kejadian yang menyebabkan kamu menyalahkan dirimu sendiri.

Jeju, 17.00 pm kst (3 years ago)

"tadi pikniknya seru kan oppa?"

"nde"

"waegeurae! Kenapa kau hanya merespon seperti itu!"

"anni, aku bukan-"

"lupakan!"

"kau memang tak bahagia bersamaku"

"yak! Y/n ah apa maksudmu berkata seperti itu?!"

"kau kan hanya suka pada mantanmu oppa, kau tak suka menikah denganku dari dulu!"

"mworaguyo?! Jadi kau anggap peehatian yg aku kasih padamu sedari dulu itu apa?!"

"kau mungkin baik padaku hanya karna aku mengandung bayi kita kan?! Sudah lah doyoung oppa, kau tak usah sok berbaik hati padaku jika kau tak menginginkannya!"

"yak! Waegeuraesseo?! Aku selama ini memcintaimu tapi kau mencurigaiku!? Yak y/n ah bukalah sedikit hatimu eoh?!"

"seharusnya itu kau yang membuka hatimu! Sudahlah aku pulang sendiri saja!"

Kamu keluar ditengah hujan dan badai melaju dikota jeju, jalanan sepi dan kabut mulai menguasai pandanganmu. Udara dingin melandamu tapi sayang, ego mu lebih kuat dan tetap kukuh karna emosi yang memuncak.

Doyoung berlari mengejarmu meninggalkan mobilnya di pinggir jalan, ia tak mungkin tak tega membiarkanmu yang tengah mengandung anak kalian itu berjalan ditengah badai melaju dan kedinginan.

"y/n ah berhentilah!"

Suara doyoung dibelakangmu kira-kira berjarak 10 langkah itu samar2 terdengar ditelingamu. Namun, kamu tetap menghiraukannya dan berniat mencari gubuk terdekat.

Di perempatan jalan, karna kabut semakin tebal, kamu tak melihat apapun didepanmu. Kamu terenyuh melihat cahaya didepanmu, kamu berfikir itu adalah cahaya didepanmu adalah cahaya sebuah rumah.

Namun naasnya, cahaya itu semakin dekat dan ternyata itu adalah sebuah truk yang melaju kencang kearahmu.

"andwae!"

𝑨𝒔 𝒀𝒐𝒖𝒓 𝑯𝒖𝒔𝒃𝒂𝒏𝒅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang