Mark

16.4K 1.2K 72
                                    


— Started —

Suara dering hpmu mengisi suasana malam yang dingin.

"Kau tidak berguna!"

"Kau hanya bisa menyalahkan orang"

"Semua ini salahmu!"

"Kau harus mati"

"Bayi yang didalam perutmu akan malu jika mengetahui perbuatanmu"

"Dasar wanita j*lang"

Sudah segala upaya kamu hentikan komentar jahat yg tertuju padamu.

Benar, kamu adalah seorang aktris, semua orang berkata, kamu adalah aktris 'gagal'. Kamu telah hamil diluar nikah dengan mantan pacarmu yang bukan kalangan aktor.

Kamu baru saja diputusi olehnya setelah ia tahu bahwa kamu hamil anaknya yg sudah berusia 5 minggu. Dan gak tahu kenapa, berita itu tersebar hingga awak media.

Bertepatan dengan kontrak agensimu yg berakhir, sekarang kamu berada di titik terendah. Kamu memang tidak memiliki keluarga, dan reputasi aktrismu yg tadinya memuncak sekarang bagai serpihan debu yg tak terlihat.

Yang dulunya pencarian SNS dipenuhi oleh akting yg dipuji oleh hampir semua orang, sekarang semua media menjelek-jelekanmu.

Malam ini, kamu memutuskan untuk menyerah. Menyerah dengan segalanya. Kamu memutuskan untuk mengakhiri hidupmu dengan diusia 27 tahun dan bayi didalam kandungan yg berusia 5 minggu.

Kamu berada di rooftop sambil memegang telpon genggam milikmu kemudian menekan tombol live streaming SNS. Tak sedikit yang bergabung dalam siaran vidio live.

Tetapi, sebagian besar dari mereka tidak ada yg memberikan komentar positif. Kebanyakan mereka, memberikan komentar negatif yg semakin membulatkan tekadmu untuk mengakhiri hidupmu pada malam ini.

"Bayiku, maafkan ibu. Ini semua salahku sehingga membuat kau merasakan hal yang seperti ini" ujarmu sambil menitikkan air mata.

Masih memegang handphonemu, kamu berkata, " mari kita bertemu lagi saat disurga, bayiku".

Sesaat kemudian kamu menaiki pagar rooftop berdiri dipinggir pagar itu merasakan dinginnya angin malam yang penuh dengan tangisan dan rasa sakit hati yang begitu mendalam.

Kamu kembali menyoroti wajahmu dengan kamera handphonemu dan berkata, "teruntuk kamu, yang melihat semua ini, yang melihat kejadian saat ini, apakah kalian akan senang jika kalian melihat secara langsung kematianku?"

"Itu kan yang kalian mau selama ini?"

"Memang ini salahku, dan mungkin aku pantas menerima ini lebih cepat sehingga aku tidak merasakan kepedihan hati yang begitu mendalam karna komentar jahat kalian kepadaku" isak mu.

"Kalian hanya, seseorang yang bahkan tidak mengenalku dan bahkan aku pun tidak mengenal kalian. Mungkin sebagian dari kalian bahkan belum menemuiku secara langsung atau hanya dari media elektronik saja"

"Tetapi, yang kalian lakukan padaku itu kejahatan yang sungguh membunuhku, melebihi kejahatan dari para musuhku"

"Dan malam ini, aku akan mengucapkan, selamat. Karna kalian sudah benar- benar membunuhku"

Setelah berucap seperti itu, kamu menutup matamu bersiap untuk menjatuhkan diri dari atap berlantai 20 berbarengan dengan air mata ketakutan menyelimuti wajahmu.

Kamu menghitung dengan diam,

Satu

Dua

𝑨𝒔 𝒀𝒐𝒖𝒓 𝑯𝒖𝒔𝒃𝒂𝒏𝒅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang