Special Part {Xiaojun ver}

8.8K 882 135
                                    


Sebelum membaca part ini, diharapkan membaca part sebelumnya:)

—Started—

Sebelum kamu meninggalkan rumah kalian untuk ke bandara menuju Indonesia, kamu kembali tersenyum dan melihat sekeliling rumah mu, banyak kenangan kalian berdua yang masih tertinggal didalamnya.

Kamu tersenyum dengan air mata diujung mata mu dan kemudian pergi meninggalkan tempat itu.

~~~~~~~~~~

2 years later

Tidak terasa sudah dua tahun kamu meninggalkan korea. Meninggalkan banyak kenangan yang tertinggal disana. Kamu benar-benar lost contact dengan suami mu sendiri. Percayalah, itu adalah hal yang paling menyedihkan yang pernah kamu alami.

Kalian tahu bagaimana kondisimu dua tahun lalu setelah meninggalkan korea?
Kamu pulang sambil menangis dan terlihat berantakan.

Namun apalah daya resiko tetap harus diterima.

📞📞📞

"Ibu, y/n menyetujui mengambil job di italy"

"Apakah harus seperti ini? Apa kau yakin bisa sendiri?"

Kamu tersenyum miris dan berkata,

"Aku juga harus memulai hidupku, aku tidak bisa hanya berlarut dengan kenangan itu"

"Y/n, kamu belum menghubungi suami mu? Ini sudah 2 tahun kamu menghilang darinya, dia pasti juga membutuhkanmu"

Kamu terdiam sebentar,

"Belum, ini belum tepat waktunya"

"Mau sampai kapan?"

"Apa?"

"Mau sampai kapan kamu menghindar darinya? Kau tidak memikirkan perasaannya?"

"A-aku harus meeting nanti ku telpon lagi"

Deg'

'Lagi-lagi aku egois dan mengambil keputusan sendiri'

Bagaimana kabarmu? Jun.

Bagaimana kabarmu? Jun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~~~~~~~~

Venesia, Italy.

Setelah aku pikirkan memang perkataan ibu benar bahwa aku juga harus memikirkan perasaan suamiku. Namun, bagaimana setelah itu?

Apa Jun oppa akan marah padaku dengan keputusan yang aku buat dua tahun lalu?
Setelah meninggalkannya dan terputus kontak selama dua tahun namun masih berstatus suami istri dengannya?

Setelah dipikirkan memang itu keputusan bodoh yang sangat tepat. Satu-satunya pilihan yang ada disaat itu. Apakah kalian lupa bahwa aku sudah pernah bilang bahwa 'cinta itu butuh pengorbanan?'
Memang itu sebuah fakta. Cinta butuh pengorbanan dan sekarang aku yang harus berkorban.

𝑨𝒔 𝒀𝒐𝒖𝒓 𝑯𝒖𝒔𝒃𝒂𝒏𝒅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang