7

8.2K 825 48
                                    

Happy Reading^^
.

.

.

"Ba-bagaimana bisa A-anda di sini?" Tanyaku gugup setelah tersadar dari lamunan.

Dia mengerutkan kening lalu melirik ke belakang sekilas. "Kemarin aku pindah."

"Di-dimana anda Pindah? Apa di rumah mewah itu?"

"Rumah mewah?" Tanyanya sambil menyeka keringat tak lupa tersenyum geli, aku berdehem dan menatap ke arah lain.

"Ma-maksud saya-"

"Kenapa formal sekali?" potongnya sambil duduk di bangku yang tadi ku tempati.

Oh ayolah!

"Sebenarnya bukan dikatakan pindah, bisa di bilang aku dipaksa menetap di sana. Itu rumah pamanku yang sekarang tinggal di Amerika." Jelasnya sambil membuka tutup botol mineral.

Aku mengangguk meski dia tak melihatku lantaran sibuk dengan benda itu. Aku sedikit terpana melihatnya. Jakunnya naik turun, Dia meminum habis air mineral hanya dalam beberapa teguk dan langsung meremas botol hingga penyok.

Tuan Sasuke sangat kuat. Aku meringis melihatnya.

"Sebenarnya, aku sengaja menelantarkan anjing itu." Dia melirik anjing manis yang masih duduk di tempat.

Aku menatapnya tak percaya.
"Ini anjing anda?" Tanyaku cepat.

Dan sial sekali, pertanyaan itu membuat pandanganya beralih padaku.

Tuan Sasuke tersenyum kecil seolah tertarik melihatku Seantusias ini. "Itu anjing Itachi. Dia memberikan padaku sebagai penjaga kecil di rumah."

"Dia sangat manis." bisikku pelan.

"Kau bisa mengambilnya."

"Benarkah?" Mataku berbinar.

Namun lagi-lagi itu sebuah kesalahan, Karna dia langsung tertawa melihatku.

Aku bertingkah aneh di depannya... ta tapi. Tawa itu... luar biasa! kadar ketampanannya semakin naik. Aku yakin wajahku pasti sudah memerah saat ini. Ternyata tuan Sasuke sangat ramah dan lepas.

Ayolah, berhenti salah tingkah seperti ini sakura bodoh! Kau ini seperti tidak pernah melihat orang tampan saja.

"Ambillah!" Serunya santai seolah tak peduli.

Aku menunduk malu sekaligus bertanya-tanya, Kenapa ada manusia yang sesantai ini?

"Kau tinggal di sekitar sini?"

Aku mendogak mendengar suara serak itu, tawa kecilnya sudah berhenti menampilkan wajah serius.

"Errr... sebenarnya rumah saya tepat di sebelah rumah anda."

"Oh yah?" Tanyanya sambil berfikir. Tak lama kemudian Tuan Sasuke tersenyum miring. "Wah, jadi kita tetangga yah?"

Aku mengerjap, kemudian mengangguk kecil.

"Kau tak lelah berdiri? Duduklah Nona..?"

"Sakura." potongku kaku.

Tuan Sasuke mengangguk dan menepuk tempat di sebelahnya seolah menyuruhku duduk di sana. Dan anehnya aku tak bisa menolak.

Saat Aku duduk, tuan Sasuke memiringkan badannya menghadapku dengan lengan yang ditumpukan pada sandaran bangku seolah aku adalah pusat perhatiannya.

Bisa tidak sih, jangan seperti ini, jantungku berpacu sangat cepat seolah ingin keluar.

Love You Mr. Ceo [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang