Kevin membuka matanya dan menyesuaikan cahaya yang menembus matanya. Kevin membuka iphone-nya lalu ia membuka email dari anak buahnya.Maaf tuan saya kemarin telah gagal mengikuti mafia mafia itu, karena mereka ternyata gerakannya lebih gesit dari anak buah kita, tapi sekarang saya tengah mengawasi mafia itu di markas mereka, sekarang yang saya pantau belum ada pergerakan dari mereka tuan, kalau nanti ada pergerakan saya akan mengabari tuan lagi.
"Gue harus hati-hati sama papa dan mafia mafia itu, karena bisa jadi mereka telah merencanakan hal lain, gimanapun gue harus buat papa berhenti menjadi manusia berdarah dingin,"ucap Kevin pelan lalu ia meletakan iPhonenya diatas nakas lalu ia berjalan ke kamar mandi dan membersihkan diri.
Setelah Kevin selesai mengganti bajunya, ia mengambil jaketnya di sofa lalu ia berjalan keluar kamarnya dan turun kebawah.
"Pagi den Kevin,"ucap Bi Murti yang kini tengah menyiapkan sarapan untuknya.
Kevin tersenyum kearah Bi Murti sambil meletakkan jaketnya di meja makan dan duduk di kursi.
"Pagi bi,"ucap Kevin.
"Mau sarapan apa den?"tanya Bi Murti yang membuat Kevin menatap hidangan sarapannya.
"Biasa aja Bi, telur dadar sama nasi sedikit aja Bi,"ucap Kevin yang membuat Bi Murti mengangguk lalu mengambilkan sarapan buat Kevin.
"Ini den,"ucap Bi Murti sambil memberikan sarapannya ke Kevin.
"Makasih Bi,"ucap Kevin sambil menerima piringnya.
Kevin melahap sarapannya sampai habis lalu ia meminum jus yang sudah di siapkan oleh Bi Murti tadi.
Ting.....
Kevin menatap layar iphone-nya yang menampilkan email dari anak buahnya.
Tuan saya baru saja melihat pergerakan dari mafia itu, saya ini sedang mengikuti mereka dan sekarang mereka sedang mengintai kafe pelangi yang ada di jalan***.
Kevin yang menerima email itu langsung bergegas mengenakan jaketnya dan pergi ke kafe yang anak buahnya beritahu.
Kevin menghentikan mobilnya sedikit jauh dari cafe yang telah di konfirmasikan oleh salah satu anak buahnya.
Lucas calling...
"Hallo,"
"Iya, bagaimana?"
"Dari pantauan kami, salah satu mafia itu sudah berada di dalam cafe untuk mengikuti pergerakan nyonya Mila,"
"Baiklah, saya akan masuk, kalian awasi yang lain, kalau ada pergerakan dadakan, kalian cover saya dari belakang, mengerti?"
"Baik tuan,"
Kevin menyimpan iphone-nya lalu keluar dari mobil.
Kevin memakai kacamata hitamnya lalu berjalan pelan menyebrang jalan lalu melangkah memasuki cafe.
•LOR 3•
Seorang gadis kini tengah berdiri di depan kasir sambil berbincang kecil dengan salah satu pegawai cafe itu.
"Mbak Mila sekarang pagi ada kesibukan apa?"tanya Ana, kasir yang daritadi berbicara dengan gadis itu yang ternyata, Mila.
Mila mengangkat kedua bahunya "enggak ada kerjaan, cuma lagi bantuin papa aja sih,".
"Bantuin apa mbak?"
Mila terkekeh "cuma ada masalah sedikit aja sih, udah deh tugasmu cuma ngasih kembalian ke pembeli aja," Ana mengangguk pasrah mendengar perkataan Mila sedangkan Mila kini tersenyum menatap Ana.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE OR REVENGE
Teen FictionPradita Kevin Wijaya seorang anak mafia yang menyimpan banyak kebencian akibat pengaruh dari orangtuanya. Pria yang berpostur tegap ini tidak sengaja bertemu dengan gadis yang entah darimana yang membuatnya sejenak terpukau. Akankah gadis itu dapat...