Gue berharap kejadian ini enggak bakal berakhir. Namun, Kevin langsung menjauhkan wajahnya dan melepaskan genggaman tangannya.
"Gitu ya, fiks, mulai besok kalau ketemu harus toss gitu, oke,"ucap Kevin yang hanya bisa gue anggukkin.
"Yaudah, bye jelek,"ucap Kevin sambil lari keluar gerbang dan menghilang bersamaan dengan mobil sport nya.
Gue langsung megang dahi gue, senyum gue enggak bisa gue hindari lagi. Gue dengan penuh rasa bahagia perlahan berjalan memasuki rumah.
Happy reading...
Kevin POV.
Gue dan Ali berjalan santai menuju lift untuk pulang kerumah. Sekarang Ali sudah gabung di perusahaan gue karena gue yang minta, asal kalian tau gue milih Ali buat jadi sekertaris gue karena gue enggak percaya sama orang lain jadi gue minta Ali buat jadi sekertaris gue.
"Kak hubungan Lo sama kak Mila gimana sekarang?"gue menoleh ke Ali sekilas lalu tersenyum tipis, entah darimana bayangan wajah Mila sekarang memenuhi kepalanya.
"Yaelah ditanyain malah senyum senyum gajelas,".
"Dasar baperan,"
Gue udah liat muka Ali yang ditekuk aja kayak kertas lipat. Yah, adik gue yang satu ini memang baperan anaknya, makanya gue heran kenapa bisa Prilly tahan sama kelakuan Ali. Emang ya cinta itu buta.
"Ya gitulah Li, ada senengnya kadang ada dukanya juga, gimanapun gue sama Mila tetep dalam komitmen buat saling ngejaga perasaan kita aja walaupun kita belum ada rencana buat meresmikan hubungan kita sih,"ucap gue santai, memang selama beberapa bulan ini setelah kejadian gue kerumah Mila itu hubungan kita lebih baik dan semakin baik lagi. Gue udah enggak malu malu buat jalan sama Mila dan saling ungkapin perasaan kita masing-masing.
Namun, kita masih belum ada rencana buat meresmikan hubungan kita menjadi sepasang kekasih karena gue berpikir kalau memang kita jodoh pasti waktu yang akan menjadikan kita sebagai sepasang kekasih.
"Gue heran ya kak sama Lo, kenapa Lo tenang gitu jalani hubungan Lo sama kak Mila dalam zona TTM(Teman Tapi Mesra) padahal lebih enak pacaran bisa bebas kemana aja bisa bebas ngapain aja,"ucap Ali sambil menutup pintu mobil. Gue senyum tipis menanggapi ucapan Ali.
Gue menjalankan mobil gue meninggalkan parkiran kontor gue. Gue menoleh sebentar kearah Ali yang kayaknya masih nunggu jawaban gue
"Masih nunggu aja Lo, enggak takut lumutan,"ledek gue sambil tertawa. Tawa gue makin keras saat mendengar umpatan Ali.
"Yaelah, udah gue tungguin malah si PHP in,"cercah Ali kesal, gue cuma ketawa aja denger cercahan Ali.
"Ya gimana lagi Li, gue maunya langsung aja ke altar karena gue enggak mau banyak dosa,"ucap gue yakin, asal kalian tau gue itu gentleman.
"Yayayaya serah Lo deh kak, bodoamat gue mending chatingan aja sama my girl friend,"ucap Ali, gue cuma menggelengkan kepala gue ngelihat kelakuan Ali.
Saat gue sedang fokus nyetir tiba tiba ada notif yang masuk, sebelum gue mau ambil iPhone gue, Ali dengan cepat mengambil alih iPhone gue.
"Siapa Li?"tanya gue penasaran, pasalnya Ali cuma senyum-senyum enggak jelas pas lihat notif di iPhone gue.
"Ciiieeee, nih princess Lo chat, awass nyetir dulu baru Lo bales, gue enggak mau ya kak mati muda,"ucap Ali dengan dramatis.
"Iyee gue tau, udah taruh aja dulu bentar lagi juga udah sampe rumah,"ucap gue sambil mempercepat kecepatan mobil gue. Gue ngelirik Ali sedikit gue tau Ali pasti takut sekarang gara gara gue nambahin kecepatan mobil gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE OR REVENGE
Teen FictionPradita Kevin Wijaya seorang anak mafia yang menyimpan banyak kebencian akibat pengaruh dari orangtuanya. Pria yang berpostur tegap ini tidak sengaja bertemu dengan gadis yang entah darimana yang membuatnya sejenak terpukau. Akankah gadis itu dapat...