•LOR 1•

2.3K 122 12
                                    

Sekelompok mafia berkumpul dan bersenang-senang di club' khusus ini. Kedatangan seorang pria yang bertubuh atletis, dengan rahang yang kokoh membuat kesenangan itu berhenti sejenak.

"Silakan tuan Kevin,"ucap seorang bertender club' yang tengah menjaga disana sambil mengambil jas yang melekat ditubuh kekar Kevin.

Pradita Kevin Wijaya seorang pengusaha properti sekaligus tambang terbesar di dunia. Pria yang kerap atau biasa di panggil Kevin itu adalah anak tunggal dari pasangan Kinanti Anggara dan Leonardo Wijaya yang juga kepala ketua mafia yang sangat di segani di Indonesia bahkan beberapa negara di manca negara juga ikut menghormati kepala mafia itu.

Namun itu tidak berpengaruh kepada Kevin, Kevin yang sejak masuk sekolah menengah atas atau SMA sudah terjun ke dunia bisnis yaitu memanfaatkan penggunaan internet.

Sehingga sampai saat ini seluruh perusahaan milik Kevin ini murni kerja kerasnya sejak kecil, itulah yang membuat Kinanti dan Leo merasa bangga.

"Tidak perlu Angga, saya hanya mampir sebentar,"ucap Kevin sambil menahan tangan Angga yang ingin mengambil jas miliknya.

"Selamat malam semua, saya Kevin anak dari pasangan Kinanti dan Leo mohon perhatiannya sebentar,"ucap Kevin.

Seluruh mafia dari berbagai kalangan itu kini tengah menatap dan memuji sikap Kevin yang menurut mereka sangat persis dengan ayahnya yang sangat tegas.

"Saya mewakili papa saya yaitu, Leonardo Wijaya, mohon kepada ketua dari kalangan mafia senior dan junior untuk berkumpul di ruangan yang berada di lantai atas, untuk menemui papa saya, terimakasih,"ucap Kevin yang lalu meninggalkan tempat itu.

Kevin kini berjalan menuju mobil mewah yang berwarna hitam itu.

"Kalian berhenti mengikuti saya,"ucap Kevin yang menghentikan langkahnya.

Para pengawal itu langsung berhenti dan menundukkan kepalanya.

"Maaf tuan, kami hanya menjalankan tugas dari bos besar,"ucap salah satu pengawal itu.

"Terserah kalian, tapi jangan pernah mengikuti saya lagi, karena saya risih,"ucap Kevin yang melanjutkan langkahnya.

"Kalau kalian melangkah satu langkah lagi, saya pastikan kalian akan menyesal,"ucap Kevin yang kemudian memasuki mobilnya. Para pengawal yang awalnya ingin mengikuti Kevin kini berhenti karena mendapat perintah dari bos besarnya.

"Kenapa sih papa masih aja nyuruh pengawal pengawal gila itu ngikutin gue, kan gue udah pernah bilang kalau gue risih kalau diikuti mereka, kayak anak kecil aja gue,"gerutu Kevin sambil menjalankan mobilnya.

Kevin mengendarai mobil hitamnya itu membelah jalanan ibukota.

Ting....

Kevin menekan tombol di bagian kemudinya yang langsung secara otomatis menjawab panggilan dari iphone-nya.

"Selamat malam tuan,"

"Iya, ada apa?"tanya Kevin singkat.

"Tadi saya sempat mengikuti anak buah bos besar yang tadi sempat mengawal tuan,"

"Cepat katakan,"ucap Kevin

"Anak buah bos besar kini tengah mengepung seorang wanita, tuan, tepatnya di jalan Cempaka Putih,"

"Buat apa papa mau nangkap wanita itu?"batin Kevin.

"Baiklah kalian pantau terus, saya akan sampai disana 5 menit lagi,"

"Baik tuan,"

Kevin mempercepat laju mobilnya untuk segera sampai ketempat itu.

•LOR•

Gadis itu menatap sekelilingnya, badannya sudah siap melawan sekelompok mafia yang berkisar 10 orang itu.

"Hahahaha sekarang kamu tidak bisa kabur sekarang,"ucap salah satu mafia itu. Gadis itu menatap satu persatu mafia yang kini masih melingkarinya.

"Kalian banci banget sih, masa beraninya sama cewek sih, haha,"ucap gadis itu.

"Sudahlah perempuan ini banyak omong sekali, lebih baik kita langsung bawa dia ke bos besar,"ucap salah satu mafia itu.

"Stop,"teriak seseorang yang membuat sekelompok mafia itu menoleh menatap orang itu.

"Tuan Kevin,"ucap mereka bersamaan.

"Sekarang kalian pergi dari sini dan jangan pernah ganggu gadis ini lagi,"ucap Kevin yang mendekati gadis itu.

"Tapi tuan ini tugas dari bos besar,"ucap mafia itu. Kevin menatap tajam seluruh mafia itu hingga membuat mafia itu menunduk takut.

"PERGI SEKARANG,"bentak Kevin yang membuat seluruh mafia itu pergi meninggalkan mereka.

Kevin menatap gadis itu dari atas hingga bawah. Ia mendekati gadis itu yang kini tengah menatapnya.

"Lain kali Lo harus hati-hati,"ucap Kevin yang langsung melangkahkan kakinya meninggalkan gadis itu yang masih berdiri menatapnya.

"Terlalu baik untuk ukuran anak mafia,"ucap gadis itu pelan, namun telinga tajam Kevin masih dapat mendengarnya.

"Dan Lo terlalu berani untuk ukuran gadis,"ucap Kevin yang memasuki mobilnya.

"Carikan saya data tentang gadis itu sekarang,"titah Kevin.

"Baik tuan,"

Tak lama kemudian Kevin mendapatkan apa yang dia inginkan. Kevin menepikan mobilnya dan membaca data dari anak buahnya.

"Natasya Mila Joan yang sering di panggil Mila, anak dari pasangan Handika Joan dan Citra Jonathan, umurnya 23 tahun, tidak berkerja, memiliki hobi membaca novel dan musik, Mila kehilangan ibunya saat umur ke 20 karena kecelakaan,"ucap Kevin yang membaca data diri tentang gadis itu.

"Namanya Mila, nama yang bagus, ohh tapi kenapa gue jadi penasaran dengan gadis ini, ah sudahlah membuang waktu saja,"ucap Kevin yang meletakkan iPhone nya, lalu mejalankan mobilnya.

Tbc.........





Ungaran, 22 Mei 2019

LOVE OR REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang