Happy reading...Kevin berlari membelah kerumunan orang yang juga tengah sibuk dengan urusannya sendiri.
"Haduhh si Prilly dimana ya?"ucap Kevin sambil terus berlari mencari orang yang ia cari hingga ia melihat seorang cewek mungil yang melambaikan tangannya.
Kevin menarik nafas lega, ia langsung berlari kearah gadis itu yang tengah berjalan juga kearahnya dengan koper yang besar.
"Akhirnya ketemu juga,"ucap Kevin lega sambil mengatur nafasnya yang sudah di ujung paru paru.
Prilly menekuk wajahnya sambil menatap pria dihadapannya ini. Sikapnya enggak pernah hilang dari dulu.
"Kak Kevin ya, dari dulu enggak berubah tetep aja nyebelin,"umpat Prilly. Kevin hanya mengacak-acak rambut Prilly dengan gemas.
"Sini kopernya, biar kakak yang bawa nanti kalau kamu yang bawa enggak sampai sampai lagi ke parkiran,"ucap Kevin dengan nada mengejek.
"Enak aja, Prilly itu disana olahraga ya, nih otot Prilly,"ucap Prilly sambil menunjukkan otot tangannya kepada Kevin.
Kevin hanya menggeleng "yayaya anak kecil ini kapan jadi dewasanya,"ledek Kevin sambil tertawa.
"Prilly udah dewasa kak, eh iya Ali mana kok enggak jemput Prilly sih?"tanya Prilly sambil memeluk lengan Kevin yang satunya.
"Ali lagi sibuk prill jadi kakak yang jemput kamu, emang kenapa enggak suka di jemput kakak?"tanya Kevin yang merubah raut wajahnya jadi sedih.
"Aduhh mimik wajah macam apa itu?"ucap Prilly sambil tertawa. Kevin hanya tersenyum sambil memasukkan koper milik Prilly kedalam bagasi mobilnya.
"Udah masuk,"ucap Kevin yang membukakan pintu untuk Prilly.
"Kak nanti ke mall dulu ya, aku mau beli barang sebentar buat om Leo sama tante Kinanti,"ucap Prilly yang diangguki oleh Kevin. Prilly tersenyum lalu masuk kedalam mobil.
"Oke,"ucap Kevin yang lalu menutup pintu mobilnya dan menyusul masuk kedalam mobil. Kevin mengendarai mobilnya meninggalkan bandara dan menuju mall untuk mengabulkan permintaan putri kecil ini.
Prilly menatap Kevin yang tengah fokus menyetir.
"Kak emang om masih kerja jadi ketua mafia ya?"tanya Prilly yang penasaran. Pasalnya informasi yang ia dapatkan dari Ali itu hanya sedikit jadi ia masih penasaran dengan perkejaan papanya Ali dan Kevin.
Kevin menoleh sebentar ke Prilly lalu beralih ke jalanan.
"Iya,"jawab Kevin singkat. Prilly mengangguk paham.
"Terus kakak ikut om Leo kerja jadi mafia?"tanya Prilly lagi.
"Enggak pril, kakak gini gini masih tau dosa, selama ini kakak yang selalu awasi papa kalau papa melewati batas,"ucap Kevin yang membuat Prilly terdiam.
"Jadi secara tidak langsung kakak menentang om Leo dong,"jelas Prilly dan diangguki Kevin.
"Kak Kevin juga enggak tau siapa yang sekarang sedang di incar sama papa, anehnya papa melarang kakak buat dekat dengan gadis yang kakak selamatkan dari mafia mafia itu,"ucap Kevin yang masih bingung. Prilly memicingkan matanya menatap krvin dengan intens.
Kevin yang merasa di perhatikan langsung melirik ke Prilly yang masih saja menatapnya.
Kevin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "emm dia enggak siapa siapa kok hehe...."ucap Kevin yang tersenyum kikuk.
"Bwhhaaaaa, aduhh kakak lucu banget sih, emm gimana ya muka cewek itu saat pertama kali lihat kak Kevin, huu pasti ketakutan banget tuh,"ledek Prilly.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE OR REVENGE
Teen FictionPradita Kevin Wijaya seorang anak mafia yang menyimpan banyak kebencian akibat pengaruh dari orangtuanya. Pria yang berpostur tegap ini tidak sengaja bertemu dengan gadis yang entah darimana yang membuatnya sejenak terpukau. Akankah gadis itu dapat...