•LOR 2•

1.3K 106 21
                                    


Kevin melangkahkan kakinya menelusuri rumahnya yang luas tapi sangat sepi hanya ada beberapa maid yang tengah bekerja.

Kevin menghempaskan tubuhnya di sofa ruang tamu. Ia memejamkan matanya dan entah angin darimana tiba-tiba bayangan gadis itu datang dan mengganggu pikiran Kevin.

"Maaf den,"panggil salah satu maidnya.

Kevin membuka matanya dan menatap sekarang wanita paruh baya yang tengah berdiri di hadapannya itu.

"Ada apa Bi Murti?"tanya Kevin sambil membenarkan posisi duduknya.

"Tadi tuan dengan nyonya kemari mencari tuan tapi dengan kevin tidak ada, kata nyonya kalau den Kevin sudah pulang di minta buat ke rumah bos besar dan nyonya,"ucap Bi Murti yang membuat Kevin terdiam sejenak.

"Baik Bi nanti Kevin kerumah papa, Kevin mau bersih bersih dulu ya bi,"ucap Kevin sambil melangkah ke kamarnya.

"Iya den,"ucap Bi Murti yang kembali mengerjakan tugasnya.

Setelah selesai bersih bersih, Kevin langsung menuju ke rumah papanya yang cukup dekat, karena mereka hanya beda komplek.

Kevin menghentikan mobilnya di depan pagar besar.

Tin.....tin......

Seorang satpam yang berusia sekitar 40 tahun keluar dari rumah itu.

"Mang tolong buka pagarnya ya,"ucap Kevin dari jendela mobilnya.

"Iya den Kevin, sakedap,"ucap mang Ujang sambil mendorong pagarnya untuk lewat mobilnya Kevin.

"Makasih mang,"teriak Kevin yang memasukkan kepalanya kemobil lalu memasukkan mobilnya kedalam rumah milik papanya itu.

"Sami sami den,"ucap mang Ujang yang menutup kembali pagarnya lalu kembali ke posnya.

Kevin melangkahkan kakinya menginjak lantai lantai yang dingin entah mengapa padahal ia masih memakai sepatunya.

"Eh anak papa Dateng, ma anak kesayangamu datang,"teriak papanya yang duduk di sofa sambil meletakkan korannya yang ia baca tadi.

"Mana Kevin?"teriak mamanya yang berada di dapur.

"Nih, makanya kesini,"teriak papa Leo lagi.

"Duduk Vin,"ucap papanya. Kevin mengangguk sambil berjalan kearah sofa. Kevin duduk di hadapan papanya sambil menatap papanya dengan lekat.

"Jangan menatap papa seperti itu, Kevin,"ucap papanya yang tersenyum menatap Kevin.

"Ada apa papa nyari Kevin? Bukannya papa lagi ada pertemuan dengan para mafia gila itu?"tanya Kevin, Leo tersenyum yang tidak dimengerti oleh Kevin sendiri.

"Papa sudah tau Kevin, jadi papa cuma mau bilang, jangan pernah campuri urusan papa lagi, kamu boleh mencampuri urusan papa kalau kamu mau membantu bukan merusak,"ucap papanya yang membuat Kevin menegang.

"Sudah gue tebak pasti para mafia itu sudah lapor sama papa, gue harus berhati-hati,"batin Kevin.

"Ehh anak mama sudah datang, mama kangen banget apalagi kamu kan udah jarang main kesini, sombong sih, mentang mentang udah jadi pengusaha jadi lupa sama mama sama papa,"ucap mamanya yang duduk disamping papanya.

Kevin mengalihkan pikirannya, ia menatap mamanya. Ia tidak mau mamanya sampai tau masalah ini.

"Hehe iya ma, maaf ya Kevin baru bisa main sekarang soalnya perusahaan lagi butuh Kevin,"ucap Kevin yang terkekeh pelan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Iya, anak kita sekarang sombong, dan asal mama tau, anak kita sudah besar, dia sekarang sedang dekat dengan gadis cantik yang baru ia temui tadi,"ucap papanya yang membuat Kevin menatap papanya. Tangannya mengepal dengan keras.

LOVE OR REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang