Ayya sedang bermain dengan Neneknya di halaman belakang bersama kelinci miliknya. Semenjak Ibunya--Kalea dipinang oleh Nofic. Ayya sering menghabiskan waktu bersama hewan peliharaan yang hobi makan wortel itu."Ibu ambilkan wortel dulu, ya. Buat makan si Ucip sama Meu," kata Bu Farida pada Ayya yang langsung menatapnya lalu mengangguk.
Ucip kelinci yang berjenis kelamin laki-laki, sedangkan Meu kelinci yang berjenis perempuan. Ayya memiliki juga baru, ia sendiri yang meminta.
Saat Bu Farida pergi Ayya mengobrol dengan hewan peliharaannya yang baru itu, "Daddy kelinci, mana? Lagi kerja? Iya?" karena kelinci tersebut masih kecil, berumur 2 bulan. "Daddy Ayya lagi pergi seminar, kata Bunda. Ayya kangen sama Daddy. Kelinci kangen?"
Bu Farida yang mendengar itu langsung memanggil Kalea. Agar ia tahu bahwa anaknya merindukan Ayahnya, membutuhkan Ayahnya juga, tentunya. Bukan bermaksud untuk membuat bimbang Kalea, tapi agar ia tahu saja.
"Alayya," panggil Kalea sembari berjongkok di samping anaknya. Sebelum itu ia menyerahkan Akala pada Bu Farida.
"Ayya kangen Daddy, Bunda."
Dirga sedang ada seminar di sebuah kampus swasta, sebab di kampus tersebut sedang mengadakan pembekalan untuk KKN nanti. Kemarin ada rapat di kampusnya untuk persiapan akreditasi fakultas. Jadi, ia sangat sibuk pekan ini.
"Daddy lagi sibuk, Ayya."
"Telepon Daddy!"
Kalea menuruti permintaan Ayya, tapi sambungan itu tidak terhubung. Membuat Ayya menjadi sendu.
"Bu-nda,"
Kalea langsung mendekati Ayya dan menggendongnya."Kok nangis?"
"Kangen Daddy," lalu tangisan Ayya semakin kencang dengan bersembunyi di bahu Ibunya.
"Cupp, nanti Bunda ngomong ke Daddy ya, kalo Ayya kangen."
***
Keesokkan harinya, Dirga berkunjung--ucapan kala itu ia buktikan--ia akan pergi tapi untuk kembali. Terus saja berusaha untuk mendapatkan apa yang memang menjadi miliknya.
Mendapati Ayya yang sakit membuat Dirga berlama-lama di rumah Bu Farida. Sebagai alasan tentunya, karena Ayya mencegah saat Dirga hendak berpamitan--pura-pura. Dan saat ini, Dirga bersama kedua anaknya sedang duduk meleset di ruang keluarga sembari menonton televisi. Tiba-tiba Akala menangis sembari mengucek matanya.
"Anaknya Bunda, kok nangis?" kata Kalea menghampirinya kemudian mengambil alih Akala yang ada dipangkuan Dirga. Tanpa banyak kata lagi ia bawa ke kamar, kemudian segera memberikan ASI. Agar tangisan Akala terhenti.
Kalea menciumi wajah Akala yang berubah merah itu, "Ditutupi, ya. Biar nggak ada yang minta," ujar Kalea sembari menutupi dadanya yang terbuka itu dengan kain. Namun Akala menolak, Kalea tetap memaksa dan akhirnya Akala sendiri yang cuek.
"Mama tinggal dulu, ya." pamit Bu Farida yang hanya ditanggapi Kalea dengan anggukan kepala. "Ada arisan di rumahnya Tante Fira," kemudian keluar kamar.
"Nak Dirga, Mama tinggal arisan ya." pamitnya membuat Dirga mengangguk segera.
"Hati-hati, Ma."
Menit kemudian Dirga menatap Ayya sembari mengelus wajah Ayya yang nampak cemberut, ia cemburu melihat Ibunya yang peduli terhadap Akala; adiknya.
"Daddy," panggil Ayya lirih, menit berikutnya Ayya sudah menangis. Bahkan tangannya terulur untuk meminta gendong.
"Kenapa?" Dirga bertanya sembari menggendong Ayya yang langsung menyembunyikan wajah ayunya di pundak sang Ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
R E P E A T | Terbit
ChickLitKarena sebuah kesalahpahaman, sebuah pernikahan harus kandas tanpa adanya penjelasan terlebih dahulu. Dirgantara Al-Fatih malah memilih berpisah, karena merasa terkhianati. Hingga satu bulan kemudian, Havika Azalea sang mantan istri tidak menyadari...