25. Ingin Kita yang Dulu

38.7K 1.9K 32
                                    

Dirga membawa Kalea ke apartemen yang dimilikinya. Dengan sedikit gertakan dan paksaan membuat Kalea menurut saja. Ia lelah melawan, namun saat Kalea hendak melarikan diri Dirga sudah lebih dulu mencekalnya lantas menggandeng Kalea hingga di unit apartemennya.

"Kamu bisa istirahat di kamar itu." Dirga menunjukkan kamar yang dekat dengan ruang televisi. Lalu menyentuh kepala Akala. "Dia pasti butuh rebahan," imbuhnya.

Kalea menyentak tangan Dirga. "Aku mau pulang."

Dirga yang mendengar perkataan Kalea itu langsung mendekati Kalea dan mengajaknya untuk duduk. Kali ini Kalea menurut saja tanpa berontak atau hal lainnya. Dirga menggenggam tangan Kalea yang tadi digandengnya.

"Ka, kasih kesempatan, ya," kata Dirga pelan-pelan dan lembut.

Kalea menatap Dirga dalam, mencari ketulusan serta kejujuran di dalam indra itu.

"Kasih aku alasan, kenapa Mas ngajak rujuk?" kata Kalea pelan dengan menatap Dirga tajam.

"Karena cinta."

Kalea langsung membuang muka. "Bullshit." selang beberapa detik lelehan air mata Kalea mengalir.

Dirga yang tak ingin Kalea beralih pandangan itu menarik dagu Kalea dengan pelan. "Please, Ka."

Kalea yang berkecamuk dengan pikiran juga perasaannya itu memukul dada Dirga. "Kamu itu makhluk jahat yang pernah aku kenal, Mas. Makhluk yang aku cintai dengan bodohnya."

Dirga membiarkan Kalea memukul dadanya, namun setelah pukulan tersebut berhenti Dirga pun memeluk Kalea. "Jangan nangis, please. Kasih kesempatan lagi."

Kalea memukul dada Dirga dengan satu kali gerakan. "Kamu jahat, Mas," gumam Kalea dalam pelukan Dirga.

Saat aku membutuhkanmu
Kau tak pernah ada
Sekarang aku pergi
Kau malah mencariku

Dirga menciumi puncak kepala Kalea berkali-kali, ungkapan bahwa ia merindu dengan wanitanya, sangat. "Kita rujuk, ya."

"Mas," panggil Kalea tanpa menanggapi ajakan Dirga. Tanpa merubah posisi Dirga pun hanya terdiam, siap mendengar kata demi kata yang hendak keluar dari mulut Kalea. Syukur-syukur Kalea mau diajak rujuk.

"Tujuan kamu menikah itu untuk apa?" tanya Kalea datar seraya melepas pelukan Dirga.

"Menyempurnakan separuh agama, karena sunnah Rasul," jawab Dirga mantap dengan menatap Kalea untuk meyakinkan bahwa ia berkata jujur.

"Tapi nyatanya, kamu melalukan apa padaku! Kamu menceraikanku, tanpa landasan apapun bahkan kamu memfitnahku," Kalea berkata panjang lebar, mengungkapkan sesak dalam dadanya.

"Maaf," kata Dirga seperti gumaman.

"Jangan hanya minta maaf, jika kamu mengulanginya lagi." Kalea mengalihkan pandangannya dari Dirga yang menatapnya nanar.

"Aku janji!" mantap Dirga.

"Aku nggak butuh janjimu."

Fix, apa yang dilontarkan Dirga di mata Kalea salah. Memaafkan itu bukan tentang ikhlas, tapi menghapus dendam yang muncul akibat di masa lalu.

Suasana pun jadi hening, semua terdiam dengan pikiran masing-masing.

"Ka," panggil Dirga pelan.

"Beri aku waktu untuk memikirkannya." tutup Kalea mengakhiri percakapan mereka, kemudian ia beranjak ke kamar untuk istirahat disana.

Semoga kebahagiaanmu tak ternodai, sayang. Batin Kalea menatap lembut Akala yang terlelap.

°^°



°^°

28-04-2019
06:00

sorry, baru posting.
selamat reading, jangan lupa votment-nya ;)

matur syukron

R E P E A T | TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang