20. PERASAAN

198K 19.2K 3K
                                    

"Ada yang bergetar hebat, menolak tidak suka dan memberontak ingin memisahkan saat melihat kau dengannya."

**

Q : Apa yang membuat kalian membaca cerita SCELUS sampai sejauh ini?

**

TUBUH Arjuna membeku, ketika cowok itu menyadari benda tajam itu berhasil menembus perut bawah bagian kanannya. Arjuna menunduk, menatap cairan merah kental yang mulai merembes.

"Bangsat!" Teriak Dewa yang langsung melepaskan Sheril. Ia menerjang Axel, memukul, menendang hingga menginjak cowok itu membabi buta.

Bagus dan yang lainnya segera berlari menghampiri Arjuna yang terkapar. Sedangkan anak RAJAWALI yang lainnya memilih kabur, karena mereka tahu, mereka telah membuat kesalahan besar.

Tersisa Axel yang masih Dewa siksa membabi buta, mata cowok itu memerah tatkala melihat Arjuna, sahabatnya sejak kecil terkapar tidak berdaya di depan mata.

"Dewa, stop, Wa!" peringat Sheril. Gadis itu berusaha menarik Dewa, namun Dewa menghempaskannya dengan kasar sehingga gadis itu terjembab ke tanah.

"Gue nggak akan biarin lo hidup, kalau sampai ada apa-apa sama Arjuna!" ujar Dewa seraya terus memukul wajah Axel.

"Dewa, stop! Kita harus bawa Juna ke rumah sakit sebelum terlambat!" ujar Bagus yang berhasil membuat Dewa berhenti.

Dewa berhenti, cowok itu melangkah lebar menghampiri Arjuna yang tengah terbaring di atas tanah. Dewa menjongkokan tubuhnya.

"Lo harus kuat," ujar Dewa. Nada khawatir tidak dapat ia sembunyikan.

"Kalau gue mati-"

"Gue nggak bakal datang ke pemakaman lo kalau lo mati dengan cara kayak gini, lo Arjuna Pradipta. Mati ketusuk bukan takdir lo!"

"Seenggaknya, kalau gue mati ...," ucapan Arjuna tercekat, cowok itu merintih, " ... gue bangga karena gue berhasil nyelametin lo."

"Lo jangan ngomong macem-macem!" Kesal Dewa, "lo pada udah nelepon ambulance nggak, sih?!!"

"Udah, Wa. Semoga cepet sampe," sahut Tama.

"Wa ...," panggil Arjuna.

Dewa mendekat. "Apa?"

"Kalau ada apa-apa sama gue ... tolong, jaga seseorang, buat gue," bisik Arjuna yang hanya didengar oleh Dewa.

Dewa mengernyitkan dahinya. "Siapa?"

"Star-"

"Ambulance-nya dateng, buruan!" ujar Bagus, menyuruh teman-temannya menjauh agar para petugas bisa mengangkat tubuh Arjuna.

Setelah yakin Arjuna aman berada di dalam Ambulance, Dewa dan teman-temannya mengikuti dari belakang. Pikiran Dewa semakin kacau karena Sheril yang berada di boncengannya tidak bisa diam. Ditambah lagi sekarang ia benar-benar penasaran, siapa yang Arjuna minta untuk ia jaga?

"Lo bisa anterin gue pulang dulu nggak, Wa? Gue capek banget," ucap Sheril.

"Lo ikut gue ke rumah sakit, biar nanti gue suruh anak EAGLE nganterin lo pulang."

"Gue capek, Wa. Lo paham nggak?"

"Arjuna di sana sekarat, Sher. Lo ikut kata gue, atau lo gue tinggal di pinggir jalan?" tegas Dewa.

Sheril berdecak, dan akhirnya memilih diam. Seorang Sheril Lee Navya harus menunggu di pinggir jalan dengan penampilan berantakan? Tidak.

**

Dewa dan teman-temannya plus Sheril sedang berdiri di depan UGD, menunggu Arjuna yang sedang ditangani di dalam sana. Dewa sejak tadi hanya diam, namun dirinya lah yang sebenarnya paling khawatir.

Dering ponsel Arjuna yang berada di genggaman Dewa, membuat cowok itu tersentak. Dilihatnya layar benda pipih itu.

Bintang

Dewa mengernyit, kemudian ia menggeser ikon hijau yang tertera di layar. Menempelkan benda pipih itu ke telinganya.

"Di mana? Gue pengen makan, nih."

Dewa terdiam. Ia sangat tahu siapa pemilik suara itu. "Lo ... Starla?"

Hening di seberang sana, sampai gadis itu menyahut lagi. "Kenapa lo yang ngangkat? Mana Arjuna? Nggak sopan banget lo ngangkat telepon orang-"

"Arjuna lagi di UGD, dia sekarat," ujar Dewa memotong ucapan Starla.

"Hah? Lo serius? Arjuna kenapa?"

"Lo bisa dateng langsung ke sini, gue nggak bisa cerita."

"Kirim lokasi kalian, sekarang."

Dewa mematikan sepihak teleponnya, kemudian membuka ponsel Arjuna yang tidak terkunci. Ia kembali mencari nama Bintang di kontak Arjuna, lalu mulai mengetikan nama rumah sakit yang sekarang mereka kunjungi.

**

Setengah jam kemudian, Starla sampai. Gadis itu langsung menghampiri Dewa, menanyakan kondisi Arjuna. Raut wajah Starla benar-benar panik, tidak dapat dipungkiri lagi kalau gadis itu pasti memiliki hubungan spesial dengan Arjuna.

"Orang yang bikin Juna kayak gini, udah ditangkap?" tanya Starla.

"EAGLE bakal tumpas habis sampai ke akar," ujar Tama.

"Gue mau ngomong sama lo." Dewa menggenggam lengan Starla, menarik gadis itu tanpa persetujuannya.

"Apaan, sih. Ngapain narik-narik!" Protes Starla ketika posisi mereka sudah tidak berada di sekitar UGD.

"Lo siapanya Arjuna?" tanya Dewa.

"Maksud lo?" Starla bertanya balik.

Napas Dewa menderu kasar. "Gue tahu, lo sama Arjuna ada apa-apa."

Starla terdiam. "Urusan lo apa?"

"Lo selama ini nyari masalah sama gue, buat deketin Arjuna?"

"Lo ngomong apa, sih?"

"Atau, pacar lo itu ... Arjuna?"

Tepat sasaran.

To be continued

JANGAN LUPA SHARE CERITA INI DAN AJAK TEMAN-TEMAN KALIAN UNTUK BACA!

VOTE DAN KOMEN SANGAT DIHARAPKAN UNTUK MEMBERI SEMANGAT VIRTUAL

KOMEN MENUNGGU NEXT SEBANYAK-BANYAKNYA AGAR AKU CEPAT UPDATE!

JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM KAMI UNTUK SEMUA INFO CERITA INI

cantikazhr
cantikazhrstory
we.are.eagle
Dewa.ryoji
Starla.alsca

Dewa : Scelus (Tersedia di Gramedia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang