"Sikapnya begitu sederhana, namun mampu membuatku berdebar. Sungguh, rasa ini kurang ajar. Semakin tumbuh hingga ku rasa melebihi batas wajar."
**
Selamat membaca!"KENAPA gue harus mau jadi temen lo?" tanya Dewa.
Starla menghendikan bahunya. "Nggak harus, sih. Kalau lo nggak mau-"
"Mau."
"Hah?"
"Nggak usah hah-hah, mulut lo bau mie."
"Nggak tahu diri," kesal Starla.
"Udah, ah. Ayo gue anter pulang," ajak Dewa.
**
Motor Dewa telah sampai di halaman rumah Starla. Gadis itu turun, dengan tidak santai.
"Lo jadi cewek kenapa nggak ada lembut-lembutnya, sih?" tanya Dewa, heran.
Bukannya membalas, Starla malah menepuk jidatnya sendiri. "Astaga, Wa. Tas gue kan masih di kelas!" ucap Starla. Ia baru ingat, barang-barangnya tertinggal di kelas karena ia tadi langsung ke rumah sakit.
"Terus?" tanya Dewa seraya menaikkan sebelah alisnya.
Tanpa aba-aba, Starla kembali menaiki motor Dewa. "Ayo balik ke sekolah bentar, Wa. Banyak barang penting di dalam tas gue."
"Besok aja kenapa, sih? Nggak ada nyawa lo kan di tas itu?"
"Di sana ada charger sama dompet gue, Wa. Itu nyawa gue. Ayo dong, katanya lo temen gue!"
Dewa berdecak namun ia tetap menyalakan mesin motornya dan melaju ke SMA MATAHARI. Tidak sampai lima belas menit, motor Dewa terparkir di parkiran.
Starla langsung berlari menuju ke kelas diikuti Dewa di belakangnya. Cukup melelahkan karena kelas Starla terletak di lantai 2 dan harus menaiki tangga.
"Lo lari kayak setan," ucap Dewa yang hampir tertinggal.
Starla hanya diam seraya masuk ke dalam kelasnya yang sudah sepi karena jam pulang sudah sejak tiga jam yang lalu.
Dewa ikut masuk, dan duduk seraya menunggu sembari Starla mencari tasnya.
"Loh, kok tas gue mggak ada?" Gumam Starla saat melihat tidak ada tasnya di atas meja.
"Ilang kali," sahut Dewa.
"Wa, bantuin cari, dong. Biar kita cepet pulang!"
"Ogah," ucap Dewa.
"De-aw!" Starla dapat merasakan seluruh tubuhnya sakit karena ia tidak sengaja tersandung.
Dewa melihat tubuh Starla yang terhempas cukup keras ke atas lantai. Cowok itu beranjak dari posisinya, menghampiri gadis itu.
"Lo kenapa, sih?" tanya Dewa, heran. Cowok itu berjongkok.
"Jatuh, bego! Gitu aja nanya!" Kesal Starla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dewa : Scelus (Tersedia di Gramedia)
Fiksi RemajaAda yang aneh dengan kehidupan Dewa setelah bangunnya ia dari koma. Mulai dari sepercik ingatan yang terus terpancing ketika ia bertemu dengan gadis bar-bar-Starla. Hingga fakta bahwa Starla adalah kekasih dari Arjuna, sahabat Dewa yang terkenal din...