"Yang aku tahu, hatiku memilihmu."
***
Mau tanya, dong. Kalian asal mana aja?Aku : Banjarbaru, Kalimantan Selatan😋
***
KEDATANGAN Arjuna sontak membuat Starla kaget. Apalagi ketika cowok itu tiba-tiba menarik tangannya, masuk ke dalam rumah Starla.
"Heh, gila lo?" Hardik Starla seraya menghempaskan tangannya.
"Lo yang gila! Ngapain lo minta anter sama Dewa segala?" sahut Arjuna seraya menggelengkan kepalanya.
"Gue tahu apa yang gue lakuin, Jun. Lo mending diam dan jadi penonton."
"Cara lo makin hari makin aneh, La. Semakin jauh dari rencana awal kita!" Arjuna menatap Starla tajam.
Starla menggelengkan kepalanya, kemudian menepuk bahu cowok di hadapannya itu. "Gue Starla, gue tahu apa yang gue lakuin, Jun. Tugas lo hanya bantu gue, biar Dewa selalu ketemu sama gue. Sisanya gue yang urus, gampan 'kan?"
Arjuna menghela napasnya kasar. "Lo harus jaga diri, La. Dewa itu nggak pernah mandang cewek atau cowok. Jangan terlalu mencing emosinya."
"Cepat atau lambat, gue pasti bisa ngendaliin dia. Lo tenang aja."
"Kaki lo, gimana? Sakit?"
"Ya sakit lah, bego. Dia nginjek keras banget sialan," sahut Starla kesal.
"Yaudah, jaga diri lo baik-baik. Kejadian tadi udah peringatan kalau lo jangan terlalu mancing Dewa. Rencana kita bisa gagal," peringat Arjuna.
"Iya, iya. Bawel amat." Starla memutar malas kedua bola matanya.
"Tapi, apa lo yakin kita bakal berhasil, La?" tanya Arjuna dengan nada ragu.
Starla menarik napasnya panjang, kemudian menghelanya kasar. Raut wajah keraguannya, berganti dengan senyuman. "Jangan panggil gue Starla, kalau naklukin Dewa gue nggak bisa."
***
"Ini soalnya kenapa susah banget, sih? Perasaan waktu dijelasin, contoh soalnya bukan kayak gini." Keluh Larissa seraya menghempas pulpen ke atas buku tugasnya.
"Sumpah, ya. Kebiasaan banget guru-guru, tuh. Apaan coba? Di sebuah kandang sapi, terdapat dua sapi, kemudian bertambah lima buah kambing. Berapakah anak ayam di dalam kandang tersebut?" dumel Natasya seraya membaca soal, "dikira gue pernah main ke kandang apa?"
"Itu gampang," celetuk Starla seraya menyuapkan keripik kentang ke dalam mulutnya.
"Apa emang jawabannya?" tanya Larissa.
"Nol," sahut Starla. Larissa sontak melihat pilihan ganda pada buku tugasnya, dan memang ada jawaban itu.
"Ada sih, tapi masa iya? Lo tahu dari mana coba?"
Starla menoleh pada kedua temannya, kemudian mengetukan pelipisnya dengan jari telunjuk. "Pake ini."
"Iya, gue tahu otak lo pinter, Star. Tapi, kadang pinternya elo itu ngebahayain orang," ujar Natasya. Gadis itu menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dewa : Scelus (Tersedia di Gramedia)
Fiksi RemajaAda yang aneh dengan kehidupan Dewa setelah bangunnya ia dari koma. Mulai dari sepercik ingatan yang terus terpancing ketika ia bertemu dengan gadis bar-bar-Starla. Hingga fakta bahwa Starla adalah kekasih dari Arjuna, sahabat Dewa yang terkenal din...