BAB 1

39 3 0
                                    

Beberapa pertemuan bukanlah disebabkan oleh suatu kebetulan, melainkan takdir.

***

"KAK!"

Derap langkah berlari berbunyi nyaring di koridor sekolah yang sepi. Cewek itu mempercepat langkah kakinya, mengejar cowok songong yang yang berjalan jauh didepan.

"KAK JORDAN!"

Cowok itu menghentikan langkahnya. Menunggu cewek yang mengejarnya sampai dihadapan dia. Cewek itu kemudian berhenti, dengan tangan yang memegang lutut dia pun berusaha mengambil oksigen sebanyak-banyaknya.

Sedangkan si pelaku yang membuat cewek itu berlari hanya memandang datar, dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana.

'Sok keren, najis.' Batinnya memaki.

"Kenapa?" tanya jordan.

Cewek itu mengangkat kepalanya, menatap jordan. Kemudian mengulurkan secarik kertas berisi puisi.

"Buat Kakak." Cewek itu memandang harap.

Jordan mengernyitkan dahi, memandang heran. "Itu apa?"

"Puisi Kak." Tangannya masih terulur.

"Lu siapa?" Tanya Jordan lagi.

"Sara, Kak."

Jordan mendengus. "Maksudnya, lu siapa gua sampe-sampe gua harus nerima kertas itu."

Sara melongo.

'KALO BUKAN KARNA DARE, OGAH JUGA GUE NYAMPERIN KAKEL MACAM LO, ANYENG!!' Batin Sara menjerit.

TE AMO (Jordan-Sara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang