F-6

599 53 9
                                    

"RA....ni" Hani tercengang melihat adik satu satunya tergelatak penuh darah

Teo yang melihat pun juga ikut tercengang

"Han..." panggil Teo hati hati

"SIALAN!!!" teriak Hani

"Ran! Ran! Bangun!" ucap Hani seraya menepuk pipi adiknya Rani

"Han! Baca ni!" ucap Teo seraya menyodorkan kertas yang di genggam Rani

"Sekali lagi lo ngusik gue! Lo bakalan mati!"
-Scare

"SIALAN! MATI LO!" teriak Hani emosi

"Scare siapa?" tanya Teo bingung

"SHERLY PERSETAN!" teriak Hani

"Liat lo sher! Lo bakalan mati di tangan gue!" ucap Hani dengan penuh penekanan

***

Hani pun membawa adik kecilnya ke rumah sakit meski ia tahu adiknya tidak akan selamat

Teo yang berada disamping Hani menyemangatinya agar tidak sedih terus menerus

"Han, lo mau bales dendam kan?" tanya Teo tersenyum smirk

"ya"

"Gue punya big plan!" ucap Teo dengan seringaiyannya

setelahnya Teo dan Hani membicarakan plan yang dimaksud Teo, sebenarnya Hani agak ragu mendapat bantuan dari Teo, karena Teo sudah tau diri Hani yang sebenarnya, sedangkan Hani belum tau Teo itu sebenarnya siapa

Tapi demi membalaskan nyawa adik satu satunya, ia akan melupakan hal itu untuk sementara karena

nyawa dibalas nyawa kan?

***

"bagus sher! gue yakin setelah ini lo gak bakalan diganggu lagi" puji Victor-pacar-Sherly-sekaligus-ketua-geng-VilWor

"tapi perasaan aku gak enak" ucap Sherly

"santai aja, ada aku ini, kalua dia nyentuh kamu, aku patahin tangannya" ucap Victor seraya mengelus rambut Sherly

setelah beberapa minggu akhirnya Sherly pulih kembali, dan Mark sudah lumayan pulih namun belum total, pukulan Teo dan Hani minggu lalu membawa kesengsaraan bagi Mark

Sherly yang pulih kembali, mulai melancarkan aksinya lagi, yaitu memalak, ia tetap memalak Hani dengan senyuman devilnya, Hani pun juga memberinya duit, begitu juga dengan Teo

sherly dkk pun kembali ke kelasnya setelah memalak kelas Hani

"hm? surat?" gumam Sherly yang melihat kertas di atas mejanya

"temuin aku di taman belakang jam tiga sore, aku punya kejutan buat kamu yang baru sembuh'

-Victor

"apaan sih si Victor, sok romantis banget" ucap Sherly seraya memegang pipinya

skip

jam tiga pun tiba, Sherly terburu buru pergi ditemani ke tiga temannya, ya untuk memotokan Sherly dan Victor

"victor" panggil Sherly seraya tersipu malu

"yah...Victornya lagi gaada tuh, adanya gue" ucap Teo dengan senyum devilnya

"LO?!" Sherly membelakkan matanya melihat Teo begitu juga dengan kedua temannya

"iya gue"
"btw, karena kita udah disini, gimana kalau kita main?" usul Teo

"NGGAK!" tolak Maya

"game nya bahkan belum dimulai, tapi udah nolak, ya...apa boleh buat"
"PUNISH!" ucap Teo

"Akkhh!!!" jerit Maya seraya memegang perutnya yang tertancap pisau

"Maya!" teriak Sherly dan Dara bersamaan

"masih mau nolak main?" tanya Teo

"LO GILA YA?!" teriak Dara

"GUE GABAKALAN MAU IKUT GAME BUSUK INI!" lanjutnya yang kemudian langsung berlari

"punish" ucap Teo

"AKKHH!" jerit dara yang wajahnya terobek akibat terkena pisau

"yah...sasarannya meleset, lo nya si lari larian kayak anak kecil aja" ucap Teo santai

"mau lo apaan sih BANGSAT?!" tanya Sherly emosi

"mau gue? main doang, tapi kaliannya nolak" ujar Teo dengan wajah sedih

"setelah lo ngeliat temen temen lo, lo masih mau nolak, atau ikut main?" tanya Teo dengan seringaiannya

"gu-gue ikut main" ucap Sherly pasrah

"sekarang lo bertiga duduk!" printah Teo

"di game ini gue yang nentuin semuanya, karena gue pemilik gamenya, kalau sampai ada yang melanggar akan terkena hukuman, dan game ini ada 3 ronde" jelas Teo

"nah sekarang, cabut gigi lo minimal 10!" printah Teo

"hah?!" sherly dkk langsung melotot begitu mendengar perintah Teo

"mau cabut gigi, atau congkel mata?" tanya Teo

"satu gigi 5 detik, kalau dalam 5 detik kalian gak cabut gigi, peri gigi bakalan dateng" ucap Teo tersenyum

"1" hitungan pertama mulai, dan sherly dkk bergulat untuk mencabut gigi mereka

"2" mereka masih belum bisa mencabutnya

"3"

"4"

"Ini susah" ucap Maya seraya menangis

"5"

"gaada yang berhasil? kalua begitu kita sambut Peri Gigi!" seru Teo

"eh..peri giginya udah dateng" ucap Teo seraya melambaikan tangannya

FIGHT! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang