FIGHT! [END]

Extra part (2)

"Itu trap teo! Tangan kanan lo itu satu sisi bantu kita disisi lain bantu Dua orang itu!"

"Hah?!"
"Kok lo bisa pikir kayak gitu?"

"Wei! Lo tuh! Gini ya..kalau ada informasi pasti bakalan kehubung juga sama telpon gue, tapi apa ini enggak kan?"

"Dan satu hal yang perlu lo inget, dia salah satu orang yang hampir nikam gue pas kita lawan tiga geng penguasa yang udah mati itu"

Teo pun tersentak

Bagaimana tidak ia tidak sadar dengan permainan orang itu

"Jadi...informasi yang kita terima itu, semunya informasi palsu?!" tanya Teo

"Ehm...menurut gue sih enggak, mungkin aja dia cari perlindungan" jawab Hani

"Maksudnya?"

"Maksudnya, kalau misalkan dia ketahuan nipu dua orang legenda itu, pasti dia minta pertolongan kita, begitu sebaliknya" ujar Hani

"Atau mungkin...dia punya bos sendiri? Atau dia punya rencana sendiri?" ucap Teo

"Mungkin aja"

🥇🥈🥉

"TEO! HANI! KELUAR LO!" teriak Irwan seraya mengebrak pintu lokasi rahasia Hani dan Teo

"Uwah...kita kedatangan tamu nih" ucap Hani tersenyum

"Ada yang bisa dibantu?" tanya Teo tiba tiba dari belakang

"Tch"

Srak

Irwan menikam perut Teo

"Aw....aaaa..." ringis Teo saat irwan semakin memasukan pisaunya ke dalam

Srak

Kini Andika yang menikam Hani saat hani tengah lengah

"Aaa..." ringis Hani

Andika menjambak rambut Hani dan Irwan menginjak perut Teo

"Akkhh....." ringis Hani menahan sakit

"Mati lo!" ucap Andika tajam

"Akkkhhh!!! AKKHHH!!!" teriak Teo saat Irwan menginjak perutnya

"Akkhh!! HAHAHAHA!" tawa Teo dan Hani bersamaan tiba tiba

"Lo mau kita jerit kayak gitu? Jangan harap!" ucap Teo dingin

"Tidak semudah itu Ferguso!" ucap Hani dengan senyum smirknya

Bugh!

Hani menonjok pipi Andika dan menonjoknya terus menerus tanpa memberi celah

"Gue tuh...paling benci kalau rambut gue udah dijambak" bisik Hani tajam

Bugh!

Bugh!

Bugh!

"Cih gue udah yakin lo bakalan nyerang gue asal asalan da-"

"Asal asalan? Yakin?" tanya Hani menaikan salah satu alisnya

BUGH!