Bab 5. Pasar Loak

3.8K 218 3
                                    

Seorang wanita berambut putih menjuntai berjalan mendekati pintu kayu besar di depannya. Ia lantas mengetuk tiga kali pintu tersebut.

Tak mendapat jawaban, wanita itu pun langsung mendorong pintu tersebut hingga terbuka.

Di balik pintu, seorang pria tengah termenung di tepi jendela sembari menatap bulan. Pria itu adalah Xander.

"Aku tidak pernah mengijinkan bibi masuk." Ujar Xander. Tatapannya masih terpaku ke luar jendela.

"Oh Xander, apa yang membuatmu terganggu? Kau hanya melihat bulan ketika kau merasa khawatir."

Xander menghela nafasnya, memilih diam dan tak menjawab.

Irina-wanita yang dipanggil bibi itu pun mendekat. Meraih lengan Xander dan mengelusnya perlahan.

"Bibi jangan sekarang!" Bentak Xander sembari menepis tangan Irina.

Namun wanita itu malah tersenyum.

"Kau menemukannya!"

"Bibi, aku tak ingin membahasnya."

"Jangan membantah Xander. Kita harus mempersiapkan kedatangannya." Sergah sang bibi. "Parade Bulan terakhir dilakukan ketika ibumu dinobatkan menjadi Luna. Itu sudah lama sekali."

Keduanya terdiam. Tenggelam dalam pikiran masing-masing.

"Ini masih terlalu dini. Gadis itu bahkan melihatku seperti melihat hantu."

"Tidak ada hantu di dunia ini Xander."

"Oh ayolah bibi, itu hanya kiasan. Yang jelas, gadis itu tidak ingin menjadi pasanganku."

"Gadis itu hanya belum bisa menerima kenyataan. Dia manusia bukan? Butuh waktu baginya untuk menyesuaikan diri."

Xander menghela nafasnya.

"Sudahlah bibi, aku lelah. Aku ingin tidur."

Sesudah berkata demikian, Xander pun berjalan menuju ranjang dan membaringkan tubuhnya di sana.

"Aku tahu kau sedang takut sekarang. Percayalah, kau pasti bisa melewati ini semua." Ujar Irina sebelum beranjak dari tempatnya.

*

Hari telah berganti, Xander pun telah siap dengan setelan resminya. Sekarang ia harus bersiap lebih pagi untuk menjemput gadisnya. Kemarin dan dua hari yang lalu, gadis itu masih kekeh dengan pendiriannya. Namun hari ini, gadis itu pasti akan menyesali perbuatannya.

Tok tok tok....

"Ya, masuklah."

Seorang Pria bertubuh kekar memasuki ruangan. Arland- si pria bertubuh kekar itu membungkuk lalu memberikan sebuah amplop kepada Xander.

"Alpha, dini hari tadi, di perbatasan Timur terjadi penyerangan dari sekelompok Rogue dan kami menemukan tanda itu di bagian leher mereka."

Xander membuka amplop yang diberikan Arland kepadanya. Di dalamnya ada beberapa lembar foto.

Beberapa saat memandangi foto itu, kening Xander mengkerut.

"Bukankah ini Black Lotus? Sudah lama sekali aku tak melihat tanda itu."

"Ya Alpha, ini mengherankan, sebab seharusnya keturunan Black Lotus Murni hanya pada garis keturunan Alpha, dan bahkan anda sendiri pun tak memiliki tanda itu."

Xander menggeleng tak percaya.

"Ini bukan sesuatu yang wajar. Cari tahu lebih dalam mengenai ini, aku akan mengintrogasi mereka secara langsung. Perintahkan beberapa warrior untuk menjaga Katy, pastikan kalian tidak kehilangan jejaknya."

La LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang