Epilog

105 7 0
                                    

Jangan lupa Vomment

Happy Reading ^_^

_________________________________

Lebaran Bersama Bapak

Dara pikir ini semua hanya mimpi. Dara kira apa yang terjadi hari ini adalah ilusi. Setelah penantiannya selama delapan tahun. Setelah malam-malam dingin yang ia lalui selama ini. Dan setelah ribuan tetes air mata yang jatuh. Dara sempat berpikir, jika memang ini mimpi, maka selamanya ia tak akan mau untuk bangun.

Sepanjang hari setelah bangun tidur, senyum di wajah Dara tidak pernah pudar. Bahkan saat matahari sudah bersembunyi. Saat dingin kembali menggigit. Wajah Dara masih tetap berseri.

"Mbak Dara bahagia?."

Dara tersentak dari lamunnya. Menoleh ke arah kiri dan tersenyum manis. Bagi Bima, itu adalah senyum paling manis yang pernah ia lihat selama delapan tahun belakangan. Itu adalah sebuah jawaban. Jawaban jika Dara bahagia. Sangat.

"Bima senang kalau Mbak Dara senang."

Dara merentangkan tangan. Merengkuh Bima dalam dekapan hangat.

"Terimakasih. Terimakasih karena kalian udah buat Mbak bertahan sampai sekarang. Terimakasih, karena senyum kalian, Mbak Dara masih tetap hidup sampai saat ini. Mbak Dara sayang kalian berdua."

Bima menggeleng pelan. Seulas senyum terukir manis di bibirnya.

"Kita yang harusnya berterima kasih sama Mbak Dara. Terimakasih karena mau tetap bertahan dan hidup. Mbak Dara hebat. Kakak paling hebat di seluruh dunia."

Keduanya terkekeh pelan. Saling mendekap di dinginnya malam. Sampai beberapa saat kemudian, sebuah suara menyentak kedua. Membuat dekapan itu terlepas dan keduanya menoleh.

Disana Bapak dan Gea tersenyum bahagia. Menghampiri dua entitas itu dengan buncahan bahagia.

"Seru banget peluk-peluk gak ajak-ajak."

Gea yang berada di pelukan sang ayah bersedekap. Mencebik kemudia berujar, "Iya. Peluk sendirian Gea gak diajak."

Dara dan Bima terkekeh samar. Berdiri kemudian mendekapa sang ayah dari dua sisi. Menjadikan Gea ikut tertawa dan merangkulkan satu tangannya ke Dara.

Keempatnya kini tertawa bersama. Dibawah langit malam yang penuh bintang. Di hening malam. Dan diantara dingin malam, mereka tertawa. Menumpahkan buncahan bahagia yang selalu mereka impikan.

Sekarang semua akan baik-baik saja. Mereka akan tetap bahagia. Tidak ada lagi air mata.

Ibu, terimakasih. Sekarang Dara bahagia. Ibu juga, kan?.


Kra, 24-05-2020


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sebelumnya Selamat Idul Fitri 1441 Hijriah. Minal 'aidzin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin.

Gimana nih puasanya? Lancar??. Wkwkk.

Alhamdulillah akhirnya setelah dua tahun work ini selesai. Yeayyy👏😂

Ini work pertama aku yang selesai. Dan emang butuh waktu lama banget untuk selesain cerita receh kayak ginii. Wkwkk. Noob emanggg.

Terimakasih buat yang udah baca cerita ini dari awal sampai akhir. Aku bahagia banget. Aku seneng banget karena ada yang mau baca cerita yang aku buat. Terimakasih.

Oke, jadi sebenernya masih ada satu bagian lagi yang mau aku publish. Tapi aku ga tahu kapan karena bahkan belum aku tulis. Wkwkk. Jadi di tunggu aja ya.

Dan mungkin, aku bakalan up cerita baru yang agak jauh beda dari ini. Aku ga bisa pastiin kapan. Yang pasti gak dalam waktu dekat ini. Mungkin.

Udah aku bingung mau bilang apa lagi.

Oke, sampai jumpa di cerita aku yang lainn. Bye byeee..

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Lebaran Bersama BapakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang