satu

1.8K 176 0
                                    

Desiran ombak pantai biru itu terdengar sangat menenangkan. Seorang pemuda dengan baju kuning dan rambut yang di cat warna grey itu menatap matahari yang sudah nyaris tenggelam dan berwarna jingga itu. Diatas pasir pantai berwarna putih itu, ia menikmati hembusan angin senja yang dingin.

Mata biru efek dari lensa kotak itu tidak berhenti mengeluarkan binar-binar indah yang sendu. Dengan kaki yang tertekuk dan tangan yang memeluknya, pemuda itu menangis dalam diam. Membiarkan desiran ombak dan angin menemaninya.

Kim Taehyung.

Pemuda Kim itu menghentikan tangisannya saat matahari sudah sepenuhnya tenggelam, dan tidak menyisakan cahayanya lagi untuk menemaninya. Angin senja itu berganti menjadi angin malam yang sangat dingin dan menusuk tulang, desiran ombak pantai itu perlahan mulai naik dan naik hingga menyentuh ujung kakinya. Seperti air pantai akan segera pasang, dan Taehyung masih berdiam diri dengan tatapan kosong.

Kepalanya terangkat untuk menatap langit malam yang kosong, tidak ada satu pun bintang menghiasinya. Langit itu seperti kertas karton hitam yang tidak tertarik dengan dunia, sama seperti Taehyung.

"Ibu, aku merindukanmu."

Ucapan itu keluar dengan sangat lirih dan nyaris tak terdengar, "ibu bilang ibu akan menjadi bintang dan menjagaku disetiap malam dari mimpi buruk."

"Aku rasa sekarang ibu sudah lelah menjagaku, bahkan sekarang ibu tidak ada sana untuk melihatku."

Air mata itu kembali terjatuh namun kali ini ditemani dengan isakkan pilu dari pemuda itu, "apa ibu juga melupakan ku?." Tanyanya kepada langit kosong itu.

Taehyung berdiri dari posisinya dengan sedikit terhuyung kedepan. Dengan kosong ia menatap pantai yang gelap itu, lalu melangkahkan kakinya dengan sedikit tertatih-tatih.

Byur

Tubuh itu tenggelam di dalamnya air pantai dengan arus deras yang membuatnya terombang-ambing. Taehyung hanya berdiam diri dan pasrah tubuhnya di bawa oleh arus, dengan perlahan itu membuka matanya dan menatap keatas, ujung dari air itu sudah tidak kelihatan. Sepertinya ia sudah tenggelam terlalu dalam.

Gelembung-gelembung udara keluar dari mulutnya, wajahnya mulai memerah kehabisan pasokan udara. Dan dengan perlahan ia menutup kembali matanya, mencoba menghilangkan rasa sakit yang menghampirinya karena kehabisan napas. Dan gelembung udara terakhir miliknya itu keluar dari mulutnya, bersamaan dengan kesadaran pemuda Kim itu yang mulai menghilang.

Ibu, tunggu aku. Aku akan datang padamu sebentar lagi.

Smeraldo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang