Smeraldo ✔

tiga

Namaku Jung Yerin. Nama kamu siapa?

Taehyung menatap tulisan itu, lalu ia menatap gadis dengan surai hitam yang panjang. Pemuda itu tersenyum saat melihat binar-binar layaknya bintang di kedua mata gadis manis itu.

"Aku Taehyung. Kim Taehyung."

Yerin, si gadis dengan dress putih itu menyerngit. Lalu ia menuliskan sesuatu lagi diatas kertas putih itu.

Namamu terdengar sangat indah. Tapi aku tidak tahu bagaimana menulisnya.

Dan Taehyung terkekeh geli ketika gadis itu merengut dan mengerucutkan bibirnya dengan lucu. Sepertinya ia memang tidak mengerti cara mengeja nama pemuda Kim itu, membuat pemuda itu menarik kertas dan pulpen milik Yerin dan menuliskan dua kata diatasnya.

Kim Taehyung.

"Seperti itu cara menulisnya." ucap pemuda Kim dengan senyuman manis miliknya.

Yerin menatap kertas putih dengan sebuah nama yang dimiliki oleh pemuda dihadapannya itu. Gadis itu tersenyum dan menuliskan sebuah kalimat lalu ia menatap Taehyung dengan mata yang berbinar. Gadis itu menyodorkan kertas putih itu kehadapan Taehyung dengan ceria.

Taehyung. Aku senang bisa bertemu denganmu.

Kata-kata itu tidak diucapkan secara langsung, melainkan melalui sebuah tulisan tangan milik gadis manis itu. Namun, entah mengapa Taehyung dapat mendengar dan merasakannya dengan tulus. Jung Yerin, padahal ia gadis bisu yang tidak bisa berbicara, namun entah mengapa setiap kali ia menuliskan sebuah kata untuknya, Taehyung dapat mendengar suara indah mengalun di telinganya.

"Yerin." panggil pemuda itu dengan tatapan mata yang lembut. Lauren menoleh dan memiringkan kepalanya, seolah berkata ada apa Taehyung?. Di detik kemudian, lelehan air mata keluar membasahi pipi Taehyung, dan pemuda itu tidak tahu mengapa ia menangis layaknya anak kecil dihadapan Yerin. Yang ia tahu hanyalah, pelukkan milik gadis itu sehangat milik mendiang ibunya.

"Aku merindukan ibuku." gumam Taehyung disela-sela tangisanya. gadis Jung itu terdiam, lalu ia mengeratkan pelukkan itu dan menepuk-nepuk punggung lebar pemuda Kim itu.

Dan dengan aneh, Taehyung merasakan hatinya menjadi tenang perlahan-lahan. Lalu rasa kantuk mulai menyerangnya, dan mata itu menjadi sayu-sayup tertutup. Merasakan kehangatan yang dulu pernah menghampiri hidupnya, Taehyung menjadi egois dan tidak ingin pergi dari tempat ini. Ia ingin tinggal lebih lama bersama gadis dengan senyuman hangat layaknya sinar matahari ini.