sembilan

860 138 2
                                        

"Taehyung, apa kamu tahu arti dari bunga smeraldo yang kamu berikan untuk ku?." Tanya gadis surai hitam itu dengan senyuman lembut dan tatapan mata yang teduh dan menenangkan.

"Aku tidak tahu."

Gadis itu melepas genggaman tangannya dan menatap Taehyung dengan tatapan teduhnya.

"Smeraldo memiliki arti sebuah kejujuran atau kenyataan yang tak dapat tersampaikan. Dan ladang smeraldo yang kamu temukan itu, adalah buatan seorang pemuda baik hati yang dulu pernah tinggal bersamaku."

Kedua terdiam, menikmati hembusan angin sepoi-sepoi yang entah datang dari mana. Lalu gadis itu mengeluarkan sesuatu dari saku dress putihnya. Sebuah liontin. Lauren membuka liontin bulat itu yang ternyata terdapat sebuah dua foto di kedua sisi liontin itu. Lalu gadis itu memberikannya kepada Taehyung.

Pemuda Kim itu memperhatikan dengan seksama foto itu. Di gambar pertama ia dapat melihat Taehyung dan seorang pria dengan senyum kelinci, kedua terlihat tersenyum bahagia mengarah kamera. Lalu di foto kedua, terdapat foto seorang bayi lucu yang sedang tertidur. Taehyung merasa ada jantungnya berdetak dengan aneh melihatnya.

"Pemuda itu adalah suamiku, Jeon Jungkook dan dia adalah orang yang membuat ladang smeraldo tersebut. Dulu, kami sangatlah miskin dan tidak memiliki apa-apa selain rumah gubuk yang bahkan tidak dapat mencegah rasa dingin saat musim dingin tiba."

"Jungkook dan aku bertahan hidup dengan cara menjual bunga. Namun, bunga yang kami jual adalah bunga sisa yang sudah dibuang dari toko bunga dikota, bunga-bunga yang sudah layu dan tak layak jual. Kami, menjualnya agar bisa bertahan hidup dan itu berhasil."

"Hingga suatu saat aku hamil dan kami tidak memiliki biaya untuk melahirkan anak kami. Jungkook, memutuskan untuk membuat bunga yang tidak pernah di dunia ini di tanah dekat hutan belakang gubuk kecil kami. Namun usahanya terus menerus gagal, dan membutuhkan waktu yang sangat lama."

"Waktu itu, umur janinku sudah mendekati sembilan bulan dan tinggal menghitung hari saat-saat bayiku akan tiba di dunia. Dan di waktu malam, hujan turun dengan lebat. Jungkook masih di ladang saat itu, ia mengecek bunga-bunga miliknya yang ternyata sudah mulai mekar."

"Namun aku, terjatuh saat hendak membuat beberapa baju untuk anak ku. Bayiku, aku kehilangannya bersamaan aku kehilangan Jungkook." Air mata mulai mengalir dengan deras membasahi pipi gadis itu.

Taehyung menyergit bingung, "Apa maksudmu? Apa terjadi sesuatu kepada Jungkook? Apa anakmu tidak selamat?."

"Aku melahirkan anakku dengan selamat, dan juga bunga-bunga itu mekar dengan indah diladang, Jungkook juga pulang dengan selamat. Tapi aku, aku meninggal setelah melahirkan anak ku." Lanjut gadis itu dengan isakkan pilu, Taehyung yang mendengarnya pun merasakan hatinya seperti tertusuk jarum.

"Apa maksudmu dengan kata-kata kamu meninggal?."

"Taehyung, kamu tidak seharusnya ada disini. Pulanglah, masih memiliki kesempatan untuk hidup."

Yerin berdiri dari tempatnya, dengan tangis yang mulai mereda. Lalu ia menatap Taehyung dengan senyuman tipisnya, "pulang lah, seseorang pasti merindukanmu."

Perkataan itu membuat Taehyung terdiam, ia menatap Yerin dengan tatapan tak percaya. "Disini bukanlah tempatmu, kamu sudah tertidur terlalu lama."

Yerin menggenggam tangan itu untuk yang terakhir kalinya. Sebuah pintu, tiba-tiba saja muncul di hadapan Taehyung, pintu yang sangat bersinar.  Yerin mendorong pemuda Kim itu ke depan pintu, lalu ia mengelus rambut pemuda itu.

"Kamu sudah tidur terlalu lama. Sudah saat kamu bangun dan menyapa ayahmu lagi."

Pintu itu terbuka, Taehyung menatap Yerin dengan ragu. Dia tidak ingin kembali meninggalkan Yerin sendirian, namun senyum gadis itu menguatkannya untuk pergi. Taehyung melangkahkan kakinya pergi. Dan ia menghilang menjadi cahaya.

Tamat

Smeraldo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang