9

414 36 29
                                    

Jinhwan memandang kosong ke arah pintu kafe. Pikirannya tidak sedang berada dengan tubuhnya saat ini. Bila tubuhnya tengah berada di balik meja kasir, maka lain halnya dengan pikirannya yang entah berkelana kemana.

Sudah tiga hari ini dia banyak melamun dikarenakan perkataan kekasihnya tempo hari. Junhoe; sang kekasih, meminta hadiah anniversary mereka yang kedua dengan tidak masuk akal.

Bagaimana bisa pria tinggi itu meminta untuk dikenalkan pada kedua orang tuanya?

Gila. Jinhwan tidak ingin menukar nyawanya dengan permintaan Junhoe. Hey, dia belum gila untuk membawa Junhoe ke depan orang tuanya.

Dan bagaimana bisa dia mengenalkan Junhoe pada ayah ibunya sedangkan dia saja tidak tau ada hubungan apa Junhoe dengan Donghyuk.

Berbicara tentang Donghyuk, dia jadi teringat saat Junhoe mengigau dan menyebutkan nama Donghyuk. Ada hubungan apa diantara mereka?

Jinhwan berusaha untuk meminta penjelasan tapi Junhoe hanya tersenyum sebagai jawaban.

Haruskah ia bertanya pada Donghyuk?

.

Donghyuk menyesap americano dingin miliknya dengan santai. Hari ini kebetulan kafe sedang sepi jadi dia bisa meracik kopi untuk dirinya sendiri. Yunhyeong sedang duduk bersandar di depannya. Anak itu terlihat sibuk memainkan ponsel. 

Pria dengan banyak anting itu melirik ke seluruh ruangan kafe. Tiffani sepertinya sedang di dapur, dan Jinhwan sedang duduk di balik meja kasir. Jinhwan sedang melamun. Dia banyak melamun akhir-akhir ini.

Dia tidak ingin mengganggu Jinhwan, karena dia berfikir mungkin saja Jinhwan tengah membutuhkan waktu untuk sendiri. Tapi mungkin dugaannya salah, karena tanpa tedeng aling Jinhwan berjalan menghampirinya yang sedang menyesap kopi dingin.

"Donghyuk-ah.." panggil Jinhwan.

Donghyuk mendongak menatap Jinhwan yang berdiri di hadapannya, "Wae?" 

Jinhwan terlihat seperti ingin mengatakan sesuatu, mulutnya terbuka tapi kemudian dia menutupnya rapat-rapat. Kenapa dengan pria mungil ini?

"Ada apa Jinhwan hyung?" tanya Donghyuk, dia berinisiatif untuk bertanya, siapa tau dengan dia bertanya lebih dulu Jinhwan mau membuka suara. Dia tau kelemahan Jinhwan, dengan memanggilnya hyung, Jinhwan akan luluh.

"Eung... kau..." pria dengan tahilalat di pipi itu menggantungkan kalimatnya. Membuat Donghyuk semakin dibuat penasaran.

"Aku? Kenapa denganku?"

"Kau kenal seseorang yang bernama.. Koo Junhoe?" Jinhwan mencicit di akhir kalimatnya.

Satu nama yang selama ini Donghyuk hindari kembali masuk ke indera pendengarannya. Waktu seperti berhenti berputar saat Jinhwan mengucap nama pemuda Koo itu.

Tubuh pria penyuka topi itu mendadak kaku. Dia menengang hanya karena mendengar nama Koo Junhoe disebutkan.

Kenapa nama pemuda itu kembali terdengar oleh telinga penuh piercingnya?

Kenapa harus Koo Junhoe?

Kenapa Jinhwan menanyakan pemuda bermarga Koo itu?

Apa dia mengetahui masa lalunya yang -sialnya sangatlah tidak beradab?

Koo Junhoe, bagaimana ia sekarang?

Donghyuk memutar ingatannya pada beberapa tahun ke belakang, dimana saat ia meninggalkan Junhoe untuk pertama dan terakhir kalinya. Terakhir dia bertemu Junhoe adalah saat dirinya berlibur ke Amerika dan menemui pemuda tampan itu.

JUNHWAN -APOLOGY[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang