Dongeng Malam Pertama

9 0 0
                                    


      Di dalam sebuah kelas yang berjumlah empat puluh sembilan orang. Seorang guru untuk mata pelajaran kimia sedang menerangkan kepada semua murid-murid yang ada di dalam kelas itu. Sambil membawa bulatan-bulatan sebagai alat bantu untuk menerangkan bagaimana sebuah unsure dan senyawa terbentuk dari atom-atom. Bulatan-bulatan itulah yang di ibaratkan sebagai sebuah atom yang dapat di satukan antara satu dengan lainnya dengan sebuah benda yang berbentuk silinder yang sangat kecil. Semua murid-murid kelas mendengarkan dengan seksama meskipun sebagian dari mereka tidak memahami dengan apa yang sedang di ajarkan oleh gurunya, tetapi mainan yang dibawa oleh guru kimia itu sangat menarik. Selain bentuknya unik dan lucu ketika bulatan-bulatan itu digabungkan selayaknya seharusnya dijadikan pajangan daripada dipakai menjadi benda praktek.

      Dari keempat puluh sembilan murid yang berada di dalam kealas hanya ada satu anak yang tampaknya meremehkan dengan apa yang sedang diterangkan oleh guru kimia. Selain karena aneh menurutnya dengan membawa benda praktek yang mirip mainan di kelas taman kanak. Salah seorang murid tadi juga muak dengan tingkah laku guru kimia, seorang wanita paruh baya dan bergaya sok cantik, sok cakep, sok pinter, dan sok sok yang lainnya, menurut seorang murid tadi yang duduk di meja paling depan tanpa adanya teman di sebelahnya, aby biasanya teman-temannya memanggilnya.

      Tanpa sadar karena begitu jengkel dan muaknya aby dengan guru kimianya yang terkenal ceplas-ceplos dalam berbicara dengan para murid-muridnya, aby kadang mengernyitkan mulutnya dan sesekali mengubah pandangannya kearah setelah beberapa waktu di melihat guru kimia. Suatu bentuk kebosanan karena rasa jengkel dan muak terhadap gurunya.
Tingkah laku aby yang demikian di ketahui oleh gurunya, mungkin karena aby duduk di bangku paling depan hingga gurunya dengan mudah mengamati gerak-gerik aby yang makin kentara dengan kebosanannya mengikuti pelajaran kimia. Kemudian guru kimia tiba-tiba menegur aby sambil menunjuk tangannya kea rah aby.

" hei mas yang itu " hardik guru kimia

" dari tadi ibu lihat muka kamu tanpa ekspresi " lanjut kata guru kimia

      Aby terkaget dengan teguran guru kimianya, diikuti suara gemuruh tawa dari murud-murid yang mendengar guru kimia menegur aby dengan teguran " tanpa ekspresi " . Teguran yang sangat kasar tentunya jika dipikir-pikir juga. " tanpa ekspresi " seperti orang - orang idiot yang berIQ rendah.
Menerima teguran itu aby langsung mengemasi barang-barangnya yang berserakan di atas meja berupa peralatan tulus dan dia masukkan ke dalam tas. Pergi keluar meninggalkan kelas tanpa ada sepatah kata apapun.
Hari itu aby pulang lebih awal ke rumahnya yang jaraknya tidak begitu jauh dari rumahnya. Perjalanan dari sekolahnya ke rumahnya hanya di tempuh dengan berjalan kaki.

      Pada saat melewati sebuah halte bus aby melihat seorang gadis yang sejak lama sekali selalu diperhatikan oleh aby. Aby sudah simpatik dan suka dengan gadis teman satu sekolahan meski berbeda kelas. Awalnya aby simpatik dengan gadis tersebut ketika aby berada satu kelas dengannya dalam sebuah bimbingan belajar. Saat itu aby duduk di belakang gadis tersebut. Ketika itu gadis tersebut sedang mengalami sakit flu hingga sering sekali bunyi suara hidung yang memasukkan udara lewat tarikan nafas yang kuat masuk melalui hidung, agar ingus yang keluar dari hidungnya tidak keluar dan kemabli masuk ke dalam bersama tarikan nafas melalui hidung.

      Aby juga mengalami hal seperti gadis tersebut. Aby juga sedang sakit flu juga. Meskipun gadis itu tidak menyadari keberadaan aby di belakangnya yang mengalami nasib serupa seperti dirinya, tetapi bagi aby hal itu membuat aby menjadi simpatik dan ingin mengenal lebih gadis itu.
Bagi aby suara tarikan nafas ke dalam seperti sahut menyahut antara aby dan gadis yang berada di depannya. Menurut aby komunikasi telah terjalin lewat suara yang sahut menyahut tadi. Meskipun tidak ada sepatah kata apapun yang dikeluarkan aby untuk menarik perhatiannya atau minimal berkenalan dengan gadis tersebut. Aby hanyalah anak pemalu dan kikuk ketika berada di dekat seorang gadis sebayanya apalagi berbicara dengan mereka. Niat dan keberanian untuk berkenalan hanyalah suatu keinginan yang jauh terpendam di dalam hatinya. Aby lebih senang menikmati komunikasi lewat suara aneh di hidung.

What Is Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang