-Hello guys-
>HAPPY READING<Mereka ber-enam baru saja memarkirkan motornya di depan sebuah mall besar. Mereka bergegas memasuki mall, berjalan menuju gedung bioskop, mereka melihat jadwal film yang akan tayang pada hari ini, ya karena sebelum nya mereka tidak memutuskan untuk menonton bioskop.
"Film nya, yang ini mulai satu jam setengah lagi, masi lama bro." Seva berujar meminta pendapat untuk melakukan kegiatan yang lain saja.
"Yaudah kita muter-muter aja dulu, siapa tau nyasar kan, hehe." Celetuk Yumna yang dari tadi menggandeng pacar nya, seperti anak kecil.
"Sayang ga boleh gitu ya!" Ujar Ilendra sembari menyentil dahi pacar nya, sontak semua tertawa karena tinggkah dua teman nya itu.
"Heh Riel, btw tumben-tumbenan lo gak banyak omong?" Cibir Seva menyenggol tangan Nazriel.
Sontak semua mata teralih, melirik ke arah Nazriel, Nazriel yang mulai tidak nyaman di posisinya mulai membuka suara "Liatin gue kayak tadi!, gue pites lo satu-satu!" Katanya dengan nada memperingati. Bukannya takut sahabat absurdnya itu malah menertawakannya. Dasar teman laknat.
"Udah-udah, jadinya mau kemana nih?" Kali ini Alishba yang mengeluarkan suara. Semua tampak berfikir.
"Kita ke rooftop mall yuk?!, pasti bagus lihat sunset di atas sana." Saran Reina yang langsung mendapat anggukan dari semua nya.
"Ide bagus!" Alishba menarik lembut tangan Reina dan berjalan lebih dulu menaiki tangga menuju atap bangunan itu.
Mungkin hari ini menjadi hari yang membahagiakan untuk keenam manusia remaja itu, setelah mengobrol dan mengabadikan moment bahagia dengan sunset yang jadi bukti bahagianya.
Hari sudah mulai menggelap, terang yang mereka lihat dari atas bukan hanya terang karena beberapa lampu yang sudah menyala, bahkan sekarang rasanya mereka bisa merasakan gemerlap lampu seluruh penghuni ibu kota.
"Udah gelap, ayo ke bawah, balik yuk!" Ujar Nazriel pada semua nya, mereka setuju, mereka mulai bergegas untuk kembali ke bawah.
Meski tidak jadi menonton bioskop setidaknya waktu mereka habis tanpa sia-sia.
"Lend! pulang nya anterin aku beli kemeja dulu deh ya?" Pinta Yumna pada Ilendra.
"Iya, sayang." Ilendra mengangguk dan mengacak sedikit rambut pacarnya.
"Hehe... makasih." Yumna menggenggam jemari lengan Ilendra.
"Sama-sama"
"Lo berdua gitu amat dah!" Pekik Seva, menengahi dua remaja itu, dan memutuskan genggaman tangan Ilendra dan Yumna.
"Apasih lo ah!" Yumna menepis tangan Seva.
"Lo gak kasian sama temen-temen lo yang masih jomblo?, mana pada jomblo akut!" Cibir cowok itu kemudian berjalan lebih cepat merangkul Ilendra. "Ini lagi cowoknya sosoan romantis!" Ilendra hanya memutar bola matanya.
Sesampainya mereka di bawah mereka langsung mengambil langkah masing-masing, terlihat Ilendra yang langsung menggenggam kembali tangan pacar nya itu berjalan untuk menuju bagian toko baju karena akan mencari kemeja.
"Gue duluan nih guys, see you muahhh!" Pekik Yumna sembari mencium telapak tangan nya dan menamparkannya ke udara.
"Duluan ya." Ujar Ilendra lebih santai.
"Oke bro, tiati jalan sama singa manjah!" Cibiran jahil Seva sempat mendapat hadiah injakan dari Yumna. "Tuh kan Lend cewek lo kayak singa!" Seva kembali membeo.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT FEELING (On Going)
Teen FictionKetika rasa nyaman hadir karena sebuah perhatian. "Kenapa lo kayak gini ke gue?" - Alishba "Gue rasa lo tau apa sebabnya." - Nazriel "Riel... " - Alishba "....." -? Gak terlalu sulit, hanya saja perasaan mereka yang membuatnya rumit. . . . # 1...