📖 |AF| Satu.

226 51 31
                                    

>HAPPY READING<

Tahun pelajaran baru telah dimulai hari ini. Siswa-siswi SMA Global Sastra mulai berdatangan memenuhi lingkungan sekolah. Tak heran jika hari ini mading begitu sangat ramai. Beberapa murid bahkan sampai berdesak-desakan sekedar ingin melihat informasi mengenai posisi di kelas mana nama mereka tertera.

Sama hal nya seperti gadis yang hari ini terlihat berbeda, semakin terlihat cantik dengan seragamnya yang rapi dan ber-atribut lengkap, gadis itu berjalan menuju mading, untuk melihat namanya apakah menetap dikelas sebelumnya atau justru berpindah kelas, sesuai dengan ketentuan sekolah yang menerapkan sistem perputaran siswa antar kelas.

Ketika hendak menyelinap mendekat pada mading diantara kerumunan murid-murid yang lain, tiba-tiba ada yang menarik lengannya hingga ia berhasil tertarik kembali ke belakang.

"Eh!" gadis itu tersentak.

"Gausah ikut desak-desakan tha, sumpek!" ucap seseorang.

Gadis itu mengukir lengkung bibirnya, "Tapi kan lo bisa gak pake cara narik tangan gue segala" Alishba melepaskan tangan nya dari cekalan.

Lawan bicaranya terkekeh kecil, "Hmm..., libur kenaikan kelas bisa ngubah aku-kamu jadi gue-elo ya Tha?" ucapnya lagi.

Alishba pun kembali tersenyum tipis, ia mengalihkan pandangannya ke arah asal.
Kemudian ia mengambil alih berbalik badan, berniat kembali mendekat pada mading. Namun tangan itu kembali mencekalnya.

Alishba kembali berbalik menatap ke arah tangannya yang di pegang, "Apa lagi sih Riel?"

Nazriel menggelengkan kepalanya, "Btw lo gak perlu desak-desakan kesana, lagian gue udah liat ko tadi, lo masih sekelas sama gue" ucapnya datar, kemudian lelaki itu mengambil langkah untuk menuju kelas.

Alishba mengerjapkan matanya untuk menyadarkan diri. " E,eh beneran? terus si Yumna sama Reina gimana? Masih sekelas?" pekik Alishba Antusias, kali ini ia tidak berniat kembali ke arah mading, justru kini ia sedang berlari kecil menyusul langkah Nazriel.

"Yumna masih sekelas, tapi si Reina entah di kelas mana, soalnya gue cuma liat nama-nama siswa yang sekelas sama gue." Nariel menyahut, dengan posisi masih berjalan membelakangi Alishba.

"Yah!" seru Alishba kemudian menyamakan langkah nya dengan Nazriel.

"Kenapa gitu?" Nazriel menghentikan langkahnya dan sontak Alishba pun ikut berhenti dan menatap ke arahnya.

"Eh engga ko!, oh iya, mereka udah dateng belum ya?" kini Alishba mendahului Nazriel menyambung langkahnya untuk segera sampai di kelas sebelas IPA 1.

Nazriel tersenyum tipis menatap punggung Alishba yang semakin jauh dari hadapannya. Ia jadi teringat kejadian itu, kejadian yang mungkin memalukan untuk dirinya.

Setelah berbelok ke arah koridor kiri, Alishba menoleh ke arah belakang, ia menyadari jika sosok Nazriel tidak membuntutinya. Ia menghela nafasnya dan kembali berjalan menuju kelasnya dengan lebih santai, hingga sampailah ia di depan pintu kelas yang telah terpasang papan di atasnnya (XI IPA 1)

Ketika langkahnya memasuki kelas, jelas terdengar di telinga Alishba suara sahabat karibnya menyapa lantang.

"ALISHBA!" suara itu sangat terdengar familiar di indra pendengaran Alishba.

"YUMNA!" Alishba berlari kecil, menuju tempat duduk Yumna.

"Duduk bareng gue Lish?" pinta Yumna antusias, sembari menepuk-nepuk kursi kosong di sebelahnya.

"Pasti dong!" sahut Alishba dan langsung mendudukan tubuhnya di kursi sebelah Yumna.

"Reina ikut di tuker." ucap Yumna, Alishba mengangguk karena ia sudah mengetahui hal tersebut dari Nazriel.

ABOUT FEELING (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang