1. Kehidupan Diego

83 17 10
                                    

Suara bel berbunyi, ratusan langkah kaki, kegembiraan akan datangnya waktu istirahat, adalah hal yang paling dinantikan siswa-siswi disela-sela waktu pelajaran. Senyum semeringah dari wajah yang lesu langsung muncul begitu saja dari wajah Diego, siswa kelas 2-ipa-1 di SMA 10. Dia sudah merasa tidak mampu untuk melanjutkan pelajaran dihari itu. Banyak yang bilang walau dia terlihat lesu, lemas, tidak semangat dalam pelajaran, dia masih bisa mendapatkan nilai yang terbilang memuaskan. Beberapa bilang dia mencontek, beberapa juga bilang beruntung. Bahkan Diego sendiri juga menganggap hal tersebut beruntung, setidaknya dia tidak her (mengulang) dalam ujiannya.

Ngomong-ngomong soal Diego, dia adalah anak yang-yah bisa dibilang dia 'unfamous'. Tidak ada daya tarik khusus, kerjaannya hanya tidur dikelas, kadang pernah dimarahi guru dikelas, hanya punya teman sedikit, dan banyak anak disekolah tidak tahu tentang dirinya karena sifatnya susah berbaur. Bahkan dikelas saja duduknya sendiri. Secara fisik, tingginya normal, agak gemuk, rambutnya berantakan seperti habis bangun tidur.

"Yuk, kantin." Ajak Jojo, teman Diego yang duduk didepannya. "Keburu ga ada tempat duduk."

Jojo dan Hasan adalah teman dekat Diego. Yah, walaupun Diego orangnya 'unfamous' tetapi dia juga punya teman dekat. Temannya yang barusan mengajak adalah Jojo, nama lengkapnya Johanna Joli. Dia cewek dikelas yang selalu membantu mengerjakan tugas Diego disaat Diego tidak mengerjakannya. Tampilannya seperti anak pintar berkaca mata dan baik tetapi aslinya dia cewek jail yang suka malak diego dan Hasan kalau tidak ada uang. Diego tidak merasa terganggu dengan hal tersebut, karena dia sudah membantu banyak dalam tugas-tugasnya. Jojo orang yang aktif di media sosial, rasa keponya yang tinggi membuatnya dapat banyak informasi tentang sekolah lewat media sosial. Apapun itu soal gosip, skandal, tentang guru atau staf pengajar, Jojo pasti tahu. Dia seperti memasang telinganya sendiri di dinding sekolah, semua info pasti akan sampai ketelinganya. Terkadang Diego bosan mendengar cerita darinya.

Lebih kasihan lagi si Hasan. Soalnya Hasan teman sebangkunya Jojo. Dia mendengar lebih banyak cerita saat pelajaran berlangsung. Padahal sifatnya Hasan hampir sama seperti Diego hanya saja bedanya di wajah. Wajah Hasan ada tampan-tampannya karena dia keturunan orang Arab. Banyak cewek sekolah kadang menanyakan Diego tentang Hasan, misalnya: apa sudah punya pacar? Tipe cewek seperti apa yang Hasan suka? Apa dia berpacaran dengan Jojo? Dan banyak pertanyaan lainnya. Hal tersebut membuat Diego jengkel.

"Ayok, cuy," Hasan menggesek kepala Diego pelan. Diego tidak merasa sakit tapi jengkel.

"Kuy, Hasan hari ini banyak duit, kita aman, Diego," kata Jojo, dia dan Diego tertawa.

"Yee banyak omong lu..." Hasan mau menjitak Jojo juga tetapi Jojo cepat menghindar dan berjalan keluar kelas. Hasan dan Diego menyusulnya keluar kelas.

Kantin ternyata ramai, seperti biasanya, tetapi untungnya Jojo sempat mendapatkan tempat duduk. Diego membawa semangkok bakso, seperti biasanya, dan duduk disebelah Hasan. Dari kejauhan Diego melihat beberapa perempuan melirik-lirik kearahnya saat meniup bakso, tetapi dia sadar yang duduk disebelahnya Hasan jadi dia hanya salah sangka.

"Eh, eh, tau ga?" Jojo membuka pembicaraan. Dia sepertinya menemukan gosip baru lagi dari HP nya. "Ternyata Dika balikan lagi sama mantannya lho."

Jojo menunjukan sebuah foto dari Instagram. Dua tangan yang bergandengan.

"Dika yang mana?" Tanya Diego, hal tersebut membuat Jojo menampar Diego seakan dia belum bangun.

"Ya Dika ketua kelas kita lah, Di." Kata Jojo dengan nada agak tinggi.

"Ooh, ya sori, kirain Dika kelas lain." Kata Diego sambil buang-buang muka. "Dika yang sok pintar itu kan?"

Jojo mengangkat tangannya untuk menampar Diego lagi. Diego sontak berlindung, tetapi Jojo menahan kesalnya. "Dia memang pintar woy... ga kayak kamu. Udah nilai pas-pasan, suka nyontek juga."

Harta RafflesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang